04. First Kiss

215 107 407
                                    

Hai semua aku kembali✨☺️

Terimakasih tetap setia baca cerita ini

Im always pray supaya kalian kalian selalu bahagia

Karena kalian berarti banget buat aku

Tanpa kalian aku bukan apa-apa🙂✨🖤


Sebelum baca jangan lupa untuk vote and komen ya ✨🖤

Dipersilahkan menandai typo:v


Kalbu pun kini bertanya tentang harsa apa yang tiba-tiba muncul di sana.

~Alvaro Leonard Ezra ~

_______________________________

_______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah." Shena tersenyum.

Nanta menoleh ke arah cermin, kini memar di bibirnya sudah tertutup sempurna oleh foundation yang diberikan Shena.

Tangannya mengambil benda tersebut dari tangan Shena. "Kayaknya gue harus punya satu." Matanya menatap botol kecil itu.

"Buat apa?"

"Supaya nanti saat mereka mukul gue lagi, gue bisa nutupin lukanya biar gak kelihatan sama orang lain." Hati Shena kembali sakit mendengar itu. Ia pun mengusap bahu Ananta.

"Yaudah yuk mama lo pasti udah nungguin di bawah." Shena mengangguk dan mereka pun turun ke lantai bawah menghampiri Clarissa.

"Mama langsung ke toko bunga?" Shena yang kini duduk di samping kursi kemudi menatap wanita di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama langsung ke toko bunga?" Shena yang kini duduk di samping kursi kemudi menatap wanita di sampingnya.

"Iya. Nanti kalian pulangnya naik taksi saja, ya. Soalnya hari ini Mama sangat sibuk. Salah satu pelanggan Mama anaknya baru saja wisuda jadi dia pesan lima karangan bunga yang harus selesai lusa," papar Clarissa.

Pandangannya tetap setia menatap jalanan di depan. Sedangkan tanggannya sentiasa memainkan setir kemudi membelokkannya ke kiri untuk menuju ke sekolah putrinya.

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang