34. Sisi Lain Ananta

22 1 0
                                    

Hai lyluv 💗
Gimana kabarnya?
Aku harap kalian selalu dalam kebahagiaan dan kesehatan
Maaf untuk update yang begitu lama semoga kalian akan terus setia sampai kisah ini tamat

Juga mau ngasih tahu kalau akun tiktok aku @Ly Jian Jian yang lama di hack sama orang yang tidak bertanggungjawab jadi kalian yang udah follow silahkan unfoll gak papa sebagai ganti

Kalian bisa follow akun:
Instagram: selyseptiaaristi (akun utama)
Instagram: lyly_aristy (akun khusus Wattpad)

Tiktok: ly.jianjian

Yang vote sama komen semoga rezekinya lancar hehehe:)



Siapa yang mengira kayu yang tampak kokoh itu ternyata hanya sebuah dahan yang rapuh.

-Alvaro Leonard Ezra-
______________________________________

-Alvaro Leonard Ezra-______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka bangkit setelah memasangkan plaster di lutut Mona. Gadis itu tadi terjatuh karena berlari di sepanjang koridor sekolah. "Arka makasih, ya," ujar gadis polos itu dengan suara lembutnya.

Arka mengangguk seraya tersenyum. "Lain kali hati-hati ya," balasnya lembut kepada Mona.

Mona pun mengangguk. "Iyan ke mana sih? Sampai sekarang masih belum datang udah tahu kaki Mona sakit," gurutunya kesal.

"Dia masih di ruang guru, dihukum karena ketahuan merokok lagi," jawab Arka.

"Iyan bandel banget sih, padahal udah Mona bilangin jangan ngerokok lagi tapi masih aja bandel kan sekarang dihukum!"

Arka terkekeh pelan. Tangannya bergerak mengeluarkan sebuah permen susu tangkai dari dalam saku almamaternya. "Udah Mona jangan marah-marah lagi ya, nih buat Mona."

Gadis lugu itu pun menerimanya. "Makasih ya Arka. Arka baik banget." Mona tersenyum lalu membuka permen itu.

Tak lama Nanta berjalan ke arah mereka. Melempar sebuah minuman dingin ke arah Mona. "Makanya lain kali jangan lari-lari, jatoh kan." Ia menatap Mona galak.

"Aan kasar amat sih," cicit Mona. Ia memanyunkan bibirnya sedih.

"Gak usah sok imut lo jijik gue lihatnya."

Arka bangkit dan mengusap bahu gadis itu. "Udah jangan marah-marah." Vebrian menenangkan.

"Gimana gak marah coba, nih anak gak bisa dibilangin! Kemarin hampir aja ketabrak motor gara-gara lari-larian. Untung aja tuh kaki cuma luka bukan patah!" Nanta itu sebenarnya sayang, cuma ya memang dia tidak bisa sesabar Shena dalam menghadapi Mona.

"Mona di sini sendirian gak papa kan? Gue mau ngantarin Nanta ke kafe soalnya," ujar Arka kepada gadis itu.

"Iya, gak papa."

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang