16. Gagal Mengungkapkan

89 31 279
                                    

Hai Lyluv💗

Maaf ya aku lama up

Sebelum baca jangan lupa untuk vote and komen:)

Penuhi setiap paragraf dengan komentar ya;)



Terkadang, tak semua kata yang diucapkan adalah kebenaran.

~Jevan dan Shena~

____________________________________

Kedua siswi dengan almamater OSIS yang melekat di tubuhnya itu berjalan beriringan menuruni anak tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua siswi dengan almamater OSIS yang melekat di tubuhnya itu berjalan beriringan menuruni anak tangga. Shena membawa beberapa proposal dan agenda yang akan dilaksanakan anggota OSIS. Sementara di sampingnya, sekertarisnya juga membawa barang-barang yang akan ditaruh di ruangan OSIS.

"Huh ... capek juga ya hari ini."

"Sabar. Dua bulan lagi kita juga udah lepas masa jabatan." Shena tersenyum kepada sekertarisnya.

"Lo kalau capek bilang ya, Shen. Dari tadi lo juga udah banyak dimintain tolong sama guru. Jadi biar gue aja."

"Gak kok gak papa."

Saat keduanya sibuk bercengkrama sebuah tangan menghadang tubuh Shena. Ia tersentak, Jevan berdiri di depannya dengan wajah datar.

"Jevan?" kagetnya melihat pria itu yang tiba-tiba muncul.

"Kenapa tadi gak nungguin gue?"

"Gila! Baru ini gue denger suara Jevan. Beruntung banget Shena bisa dekat sama nih cowok," batin siswi itu.

"Eum ... gue duluan ya Shen," ujarnya karena tidak ingin menjadi nyamuk di antara kedua orang itu.

"Oh. Iya-iya." Shena menatap punggung yang semakin menjauh darinya.

"Ekhem!" Shena kembali menoleh ke arah Jevan.

Terlihat laki-laki itu kesal karena Shena tidak menjawab pertanyaannya. "Oh itu ... maaf ya Jev, sebenarnya gue pengen banget berangkat bareng lo. Tapi Bang Alpha maksa buat nganterin gue. Katanya supaya bisa ketemu Nanta," jelas Shena.

Sebenarnya dia juga ingin berangkat bersama Jevan. Jevan menghela nafas pelan. Mulai mengerti alasan Shena. "Lo bisa ikut gue bentar? Gue mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Jevan.

"Mau ngomong apa?"

"Sesuatu yang penting."

"Eum ... nanti aja ya Jev sekarang gue gak bisa."

"Sebentar aja."

"Maaf Jev. Gue harus ke ruang OSIS sekarang. Lo tahu kan kalau agenda sekolah lagi banyak. Jadi gue harus ke ruang OSIS buat rapat sama anak-anak."

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang