37. Menemukanmu

35 2 0
                                    

Hai lyluv 💗

Jangan lupa untuk vote dan komen ya;)

Sayang kalian selalu✨

Larilah sejauh yang kamu mampu. Dan pada saat itu, liatlah bagaimana aku menemukanmu.

~ Jevandra Lintang Utara~

______________________________________

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunyi. Kamar itu terlihat kacau, persis seperti hati pemiliknya. Detak jam terdengar teratur di telinga Jevan. Tapi isi kepalanya terasa sangat berantakan. Ia duduk di lantai seraya bersandar pada kasur. Hembusan asap rokok keluar dari mulutnya. Entah sudah yang ke berapa batang.

Semenjak Shena menghilang, Jevan semakin sering merokok. Bahkan satu bungkus bisa ia habiskan dalam satu hari. Saat ini ia hanya mengenakan celana training panjang tanpa atasan. Ia mengambil handphonenya yang terletak di samping. Membuka layarnya hingga menampilkan foto seorang gadis di sana.

Sudah hampir dua Minggu. Dan sekarang, Jevan hanya bisa memandang foto-foto itu. Senyum itu, mata teduh itu. Jevan sangat merindukannya. Penyesalannya kenapa ia tidak mengambil foto gadis itu sebanyak-banyaknya saat masih bersama.

Jevan hanya bisa mendapatkan foto-foto itu dari akun instagram Shena. Itu pun tidak banyak, karena gadis itu memang jarang memposting foto dirinya sendiri. Jevan terus menggeser layar handphonenya. Hingga foto mereka sewaktu di taman dulu terlihat di sana. Jarinya terhenti menatap dalam foto itu. Bahkan foto Shena kini sudah menjadi wallpaper handphonenya.

"Awas kalau sampai ketemu, lo harus tanggung jawab, Shen," ujarnya.

Tok ... tok ... tok ....

Jevan meletakkan ponselnya. Perlahan bangkit untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

Ceklek!

"Maaf Den, Bibi ganggu. Ini ada pesan dari Nyonya untuk mengantar barang ke rumah Pak Satya. Katanya kalau Aden sudah pulang sekolah tolong disampaikan soalnya Nyonya hari ini pulang malam." Bi Inah menyerahkan kotak putih berukuran sedang kepada Jevan. Laki-laki berwajah datar itu pun menerimanya. Ia membuka kotak tersebut. Sebuah kue.

"Kalau gitu Bibi permisi ya, Den." Jevan hanya mengangguk.

Setelah kepergian Bi Inah, ia mengganti pakaiannya dan mengambil jaketnya. Sekarang masih jam 10.19 WIB. Jevan pulang lebih awal. Bolos karena benar-benar tidak mood untuk belajar saat ini. Gadis itu benar-benar berhasil membuat dia kehilangan akal sehat. Awas saja jika Jevan berhasil menemukannya. Tidak akan Jevan lepaskan lagi.

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang