27. Aku kenapa?

94 17 93
                                    


Hai para Lyluv 👋💗

Sebelum baca jangan lupa untuk vote and coment ya:)

Dipersilahkan menandai typo:v

Daksaku lemah, dengan hati yang telah berdarah. Akibat ribuan pisau tak kasat mata.

~Shena Arunika Almaira~

______________________________________

Lampu jalan tampak berbaris rapi menerangi kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu jalan tampak berbaris rapi menerangi kota. Shena hanya menatap diam sembari bersandar di kursi mobil.


"Shen," panggil Zein membuat gadis itu menoleh.

"Gue denger-denger bentar lagi lo bakal berhenti jadi ketua OSIS?" tanya lelaki itu. Tangannya memegang setir mobil seraya memandang  fokus ke jalanan.

Shena tersenyum tipis dan hanya berdeham lalu kembali menatap ke luar jendela.

Langit malam tampak indah. Dengan bintang dan ditambah cahaya dari lampu-lampu jalanan kota mengisi gelapnya. Setidaknya itu sedikit mampu menghibur Shena yang sudah lelah seharian ini.

"Sayang banget, AZCARA bakal kehilangan ketos terbaiknya." Shena terkekeh mendengar ucapan Zein.

"Lo bisa aja. Pengganti gue jauh lebih hebat, Zein. Kandidat pertama, Nisha. Juara kelas, atlet taekwondo dan jago bahasa Korea. Kandidat kedua Darwin, Si Introvert yang jago banget kalau urusan IT," tutur Shena.

"Tetap aja, lo yang paling hebat di hati gue," balas Zein.

"Lagian kenapa harus ganti sih? Gak kecepatan apa? Padahal AZCARA bagus-bagus aja kalau lo jadi Ketosnya," sambungnya lagi.

"Kan emang udah waktunya diganti Zein. Lagian ini juga udah terlambat, seharusnya gue emang udah lepas jabatan dari pas kenaikan kelas."

Shena memang seharusnya sudah berhenti menjadi ketua OSIS sejak empat bulan yang lalu. Lebih tepatnya saat mereka naik kelas. Tapi karena guru sangat senang dengan angkatan mereka. Dan ditambah belum ada yang bisa menggantikan Shena. Akhirnya kepala sekolah meminta, agar pergantian ketua OSIS diundur. Dan angkatan di bawah Shena dilatih lagi.

Tak terasa akhirnya mobil Zein sampai ke rumah Shena. "Makasih ya Zein," ucap Shena mengundang senyum di bibir Zein.

"Anything for you princess," jawabnya lembut. Shena pun turun dari mobil dan melambaikan tangan kepada Zein.

Jevan dan Shena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang