~
Liburan ini, Isabel punya waktu untuk me time! Setidaknya di hari Minggu ia tidak harus berurusan dengan tokoh-tokoh fiksi itu. Ada waktu untuk menyusun rencana atau sekedar mengistirahatkan tubuh.
Isabel kali ini hanya berdiam diri saja di kamarnya. Ia mengotak-atik komputer milik Pabella, bolak-balik melihat dan membaca ulang file powerpoint yang Pabella buat untuknya. Kalau dirasa-rasa, tak ada petunjuk lain lagi yang tersembunyi.
Buku kulit coklat sialan itu kembali ia buka setelah kembali ia ambil beberapa hari lalu. Namun sayang, masih tetap sama. Hanya ada dua poin itu saja yang tertulis di halaman pertama.
Isabel mencoba membuka halaman selanjutnya. Aneh! Kali ini ada tulisan lain.
Buat Angkasa jatuh cinta pada Pabella!
Deg!
Ada misi baru.
Misi ini pasti tertulis karena kelakuan bodoh Isabel kemarin. Kenapa harus bilang suka pada Angkasa? Dan kenapa Angkasa langsung pingsan? Se-mengejutkan itukah di sukai seorang Pabella? Gumam Isabel.
"Bella.. Ada teman kamu di depan," Fiona tiba-tiba membuka pintu kamar menggunakan setelan manggung dan full makeup.
"Mamah mau pergi?"
"Iya. Kayaknya besok baru pulang. Tapi gak jauh kok, acaranya dekat-dekat sini.."
"Oh.. Oke.. Temanku siapa?" Dan sejak kapan Isabel punya teman?
"Gak tau. Di depan. Dia nunggu. Yuk! Bareng ke depan. Sekalian Mamah mau pergi." Ujar Fiona.
Isabel menurut dan bersama-sama berjalan ke gerbang depan. Sampai di depan pintu, Isabel melihat seorang wanita tak dikenal. Dia bahkan melambai seolah akrab. Fiona tersenyum senang karena berpikir anaknya sudah semakin banyak bergaul.
"Mamah berangkat ya sayang.." Fiona sempat mengecup pipi Isabel kemudian masuk ke dalam mobilnya setelah tersenyum pada wanita asing itu.
Isabel waspada. Tidak ada yang bisa dipercaya di sini. Ia tidak bisa mengandalkan siapapun. Apalagi misi sesat itu kenapa semakin gak masuk akal? Gimana caranya bikin Angkasa jatuh cinta? Bukankah mustahil? Angkasa sudah tergila-gila pada Sandra. Dia bahkan kayak orang kesetanan kemarin.
"Hai.. Gimana kabar kamu?" Tanya wanita dengan setelan kasual itu selagi mesem-mesem mendekati Isabel.
"Baik.. Ada apa?" Langsung tanya saja. Kalau tanya siapa, Isabel takut mereka sudah saling kenal.
"Aku mau minta tolong," Dia gagu terlihat ragu.
"Apa?" Wanita itu melihat kanan kiri. Sepertinya memastikan tidak ada orang yang memperhatikan.
"Mobilku mogok di sana.. Bisa bantu panggil bengkel? Hp-ku lowbat.." Isabel kebetulan memang sedang menggenggam ponsel. Tapi sebelum membantu, entah mengapa Isabel gatal ingin tau dari mana asal wanita ini. Siapa dia, dan kenapa dia mengenal Pabella.
"Nomor bengkelnya ada?" Tanya Isabel.
"Ada kartu mama kayaknya di mobil.." Ujar wanita itu kemudian menunjuk arah mobilnya. Mau tak mau Isabel mengikutinya.
Sebenarnya tak terlalu jauh dari gerbang rumah Isabel. Seperti disengaja. Dan..
Begitu dekat dengan mobil hitam itu, baru Isabel paham. Ternyata ini soal Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Antagonis (End)
FantasyIbu Isabela meninggal dunia meninggalkan sebuah novel yang belum tamat. Setiap hari Isabela dihantui para fans ibunya yang semakin menggila menuntut untuk menyelesaikan cerita. Sedangkan, Isabela sendiri tidak pernah sekali pun tertarik dengan dunia...