BEGIN I

240 37 5
                                    

VION VIORE

Lagi-lagi aku membaca buku harian Raja. Aku mulai masuk ke dalam cerita yang ditulis oleh Raja tentang kesehariannya. Dalam satu halaman kertas, terkadang ia menuliskan tiga sampai empat peristiwa di hari yang berbeda. Ia juga tidak menulis setiap hari, hanya jika ia mengalami sesuatu yang berkesan baginya.

Reich Amiros, ia adalah penulis buku harian tersebut sekaligus sosok raja yang termasyur dengan wajah tampannya. Aku menemukan tulisan tentang dirinya di beberapa surat kabar yang sempat dijadikan alas pada keranjang tanaman obat Nenek. Berbagai macam kisah membuat aku jadi tidak mengenali bagaimana Reich Amiros yang sebenarnya. Aku semakin tertarik saat mendengar Pangeran Ciel mengoceh tentang Reich yang polos dan kekanak-kanakan.

Aku memutuskan untuk berteman dengan Pangeran Ciel setelah gagal mengambil hati Clarus Jay. Aku berniat masuk ke Istana dengan bantuan Pangeran Ciel untuk dapat memahami situasi yang ada di dalam istana.

Buku harian milik Raja Reich Amiros itu memang mengandung teka-teki. Selain karena waktu penulisannya yang tidak masuk akal dengan waktu pertama kali aku menemukannya sepuluh tahun yang lalu di rumahku, ada sebuah kisah yang mirip dengan kejadian kemarin.

Aku membuka lembaran berisi peristiwa di tahun XX tepatnya di hari dan tanggal kemarin.

Aku pergi berkuda, mengunjungi pasar dan melihat-lihat permukiman. Kami lalu berpisah karena hendak berburu. Aku dan Ciel mengadakan taruhan. Namun, Ciel kembali cukup larut. Katanya ia bertemu dengan seorang teman baru di hutan. Dia pun rela kalah taruhan karena lupa waktu ketika bermain dengan teman barunya itu.

Tulisan berikutnya, bertanggal hari ini.

Jay terlambat membangunkanku, padahal hari ini aku ada pertemuan dengan Perdana Menteri dan beberapa utusan negara lain. Aku membuat para pejabat itu menunggu, maafkan aku.

Tapi, suasana hatiku membaik karena sore ini Ciel mengenalkanku dengan temannya. Anak itu menarik.

Aku berpikir sejenak bahwa teman Pangeran Ciel yang dimaksud adalah aku. Syukurlah Ciel tidak membongkar identitasku yang sebenarnya pada Raja, karena Raja tidak menuliskan keterkejutan terhadapku. Artinya, aku mungkin akan aman selama di istana dan tetap menjadi Vion yang merupakan anak angkat Veloz.

Esok hari dan seterusnya aku akan menjalani hari-hari di istana. Dengan adanya buku itu, aku jadi tahu apa yang akan terjadi pada Raja Reich di waktu yang akan datang.

Aku telah mendiskusikan dengan Nenek. Aku bilang padanya soal Pangeran Ciel dan tawarannya untukku bekerja di istana. Malam itu aku berdebat cukup panjang dengan Nenek. Nenek memarahiku saat mendengar alasanku masuk ke istana adalah untuk mencari tahu tentang kematian Paman Veloz. Nenek bilang biarkan pihak istana yang mengurusnya, lagipula Nenek tidak keberatan jika pembunuh Paman tidak terungkap.

Aku terus berargumen mengatakan bahwa pembunuhan itu pasti memiliki motif yang tidak biasa, apalagi sebelumnya Paman berniat membunuhku. Kurasa Paman mendapat perintah karena kudengar baru-baru ini Paman kembali ke istana meski telah mengajukan pensiun dini beberapa tahun yang lalu. Para pembunuh itu yang mengatakannya. Lalu tentang buku harian milik Raja Reich yang membuatku semakin penasaran.

Aku tidak boleh mengganti cerita itu seenaknya. Jika Nenek menahanku agar aku tidak bekerja di istana, maka apa yang akan terjadi jika teman baru Ciel yang disebutkan dalam buku itu tidak ada. Nenek tidak boleh mengacaukan cerita itu. Aku meyakinkan Nenek bahwa semua akan baik-baik saja dan biarlah aku menyelesaikan urusan kerajaan dengan Viore mengingat aku adalah satu-satunya Viore yang tersisa. Nenek pun menyetujuinya.

Behind The Story of King's Diary (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang