I NEED U

171 28 12
                                    

REICH AMIROS

Aku dibawa ke ruang tahanan. Rigel ada di sana bersama dengan Lucas. Aku dimasukkan ke salah satu sel penjara. Kulihat banyak tahanan-tahanan lain yang memasang wajah bingung saat melihatku di sana. Mereka adalah orang-orang korup di masa pemerintahan Raja Fortis yang sedang menjalani hukuman. Akulah yang menjebloskan mereka ke penjara.

Mereka sekutu Lucas, seperti Rigel dan Jay yang kutahu baru-baru ini. Lucas tersenyum meremehkanku saat melihatku mendekam di penjara.

"Ada fakta menarik yang kau lewatkan, Yang Mulia," ujar Lucas. "Soal temanmu, Vion."

Lucas tertawa keras seperti orang gila. Ia meludah kemudian, menunjukkan keberaniannya lancang terhadapku. Mahkotaku direnggut, jubah rajaku ditanggalkan, menyisakan wajah menyedihkan seorang raja dengan pakaian tak berwibawa. Aku bukan mainan anak perempuan yang bisa didandani dengan pakaian bagus atau pakaian lusuh tergantung imajinasi mereka.

"Vion Viore, orang yang harus dimusnahkan. Bagaimana bisa seorang Raja Armeeya berteman dengan Viore yang dapat menjadi malapetaka bagi negaranya?" celoteh Lucas sambil memainkan jenggot kecil di dagunya.

Vion adalah seorang Viore? Apakah Lucas baru saja bilang begitu? Apa maksudnya ini? Apa yang Vion rencanakan?

"Anak itu menipu kita semua. Kau tidak tahu apa-apa selama ini, Reich."

"Lalu kenapa jika anak itu adalah Viore? Kau takut padanya?" tanyaku lalu mendapat pukulan dari prajurit yang masih menjagaku di dalam sel.

Aku menatap nyalang kepada prajurit yang baru saja memukulku. Namun, ia tidak bergeming. Lucas malah terkekeh dan mengejekku. Katanya, aku pantas mendapat perlakuan seperti itu  karena aku pengkhianat negara.

"Aku raja kalian. Kalian seharusnya tunduk padaku! Kau juga Lucas!" teriakku membela diri.

"Sombong sekali, bahkan ayahmu mengetahui kepada siapa negara ini harus tunduk," ucap Lucas.

Dasar orang gila. Aku tak paham kenapa Lucas bertindak sejauh itu.

Aku meringis sakit saat menerima pukulan berikutnya. Tak kusangka aku selemah ini.

"Vion harus mati. Aku memberi perintah agar anak itu ditangkap. Kalau kau merindukannya, aku akan membawakan mayatnya padamu," katanya lagi.

"Tidak, hentikan semua tindakan bodohmu atau aku tidak akan segan-segan menghukummu!" geramku sebagaimana raja yang gusar.

"Memangnya apa yang bisa kau lakukan sekarang? Jangan meremehkanku, Reich. Kau hanya anak kecil bodoh bagiku."

Lucas lalu memerintahkan prajurit yang menjagaku keluar dari dalam sel. Mereka mengunci sel ini dan meledekku dari luar sana. Aku hanya bisa menatap mereka meski memendam kekesalan.

"Menteri hukum akan datang bersama dengan jaksa membawa surat tuntutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menteri hukum akan datang bersama dengan jaksa membawa surat tuntutannya. Kau akan segera disidang atas seluruh kejahatanmu sebagai raja yang berkhianat," ucap Lucas lalu melangkah hendak pergi dari hadapanku.

Behind The Story of King's Diary (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang