SAVE ME

180 21 11
                                    

Hai, I'm back

How was your day, Army?



CLARUS JAY

Vion mengatakan padaku kemarin, Ciel sudah tahu Vion pergi dengan Lucas setiap jam 12 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vion mengatakan padaku kemarin, Ciel sudah tahu Vion pergi dengan Lucas setiap jam 12 malam. Itulah yang membuatku harus bertemu Vion sebelum ia pergi dengan Lucas. Anak itu datang ke kamarku dengan napas terengah-engah, katanya ia berlari kencang untuk menghindari Ivan yang mencurigai kami belakangan ini.

"Kamarmu keren sekali. Boleh aku memiliki salah satu mainanmu?" tanya Vion sambil melihat-lihat koleksi pajangan di rak sebelah ranjang tidurku.

"Jangan, mainan flaminggo itu pemberian kawanku," jawabku dibalas bibir cemberutnya.

"Jadi, apa yang ingin kau tunjukkan padaku?" tanya Vion.

Aku menepati janjiku sebelumnya. Kami sepakat akan bekerjasama mengurus kasus Veloz, mengingat Reich dan Ciel tidak tahu tentang hal itu. Aku berjanji akan membawakan semua hal yang perlu Vion ketahui tentang para veteran itu dan alasan Lucas melakukan bersih-bersih.

"Ini soal Veloz. Menurutmu apa yang terjadi pada pamanmu?"

"Aku tidak yakin tentang siapa yang benar. Bukannya kita sama saja, Jay?"

Aku menelisik wajah Vion yang sama sekali tidak berubah. Ia seolah ingin membuat dirinya berada di titik paling aman.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku," balasku merasakan tatapan Vion mulai berbahaya.

Aku membongkar isi sebuah kotak milik Veloz yang sudah susah payah kucuri dari tumpukan barang di gudang perlengkapan Keprajuritan yang sebenarnya hendak dimusnahkan. Namun, ada barang yang hilang, Jurnal Prajurit yang harusnya menjadi sebuah catatan penting untuk membongkar kasus ini. 

"Dia adalah salah seorang tentara terkuat yang pernah kami miliki. Dia punya semua lencana ini," kataku menjejerkan lencana-lencana milik Veloz di atas meja.

"Dia mengajukan pensiun dini setelah peristiwa Viore, padahal sebelumnya ia sangat terobsesi dengan pekerjaannya dan sangat setia kepada atasan dan negaranya. Saat kutanya nenekmu, Veloz pensiun karena merasa bersalah pada Viore. Bagaimana menurutmu, V?"

"Nenek senang sekali saat Paman pensiun. Sebelumnya, kudengar beberapa kali Nenek mengutuk Paman karena melakukan dosa besar."

Vion pasti tidak asing dengan berita pembantaian Viore yang menjadi headline utama di seluruh surat kabar dan stasiun televisi sepuluh tahun yang lalu, apalagi pamannya merupakansalah satu prajurit yang mendapat penghargaan setelah Istana memastikan desa tempat tinggal Viore bersih tak bersisa.

"V, apa kau tahu alasan pembantaian itu?"

Vion menggeleng, namun sorot matanya memperlihatkan rasa ingin tahu yang meledak-ledak.

Behind The Story of King's Diary (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang