Chapter 12 - Mapo bridge

3.9K 279 22
                                    

- Flasback part -

Dengan pandangan mata yang kosong dan langkah yang tertatih, beomgyu mencoba untuk menuju parkiran untuk mengambil motornya. Beomgyu pikir semua sudah diluar kendalinya, perasaan yang terus menerus dibuat mati dan tidak ada waktu itu buat menyembuhkan. Langkah seperti apa yang harus dijalani beomgyu?

Beomgyu mengendarai motornya dengan tidak tentu arah, bahkan beomgyu tidak bisa sekedar menangis ataupun melampiaskan emosinya dengan baik, pikiran yang benar-benar berisik dan pandangan kosong sukses membuat beomgyu seperti tidak bernyawa.

Beomgyu yang dikenal keluarga sangat ramah dan jail sepertinya memang sepenuhnya sudah hilang, jika dirinya yang dulu akan berlari ke bubunya untuk sekedar berkeluh kesah tentang apa yang dirasakan sekarang sudah tidak ada lagi. berkali-kali beomgyu merasa sepertinya dirinya sangat menyedihkan jika dilihat bagaimana saat ini.

Hingga beomgyu terhenti disebuah jembatan yang banyak terukir kata-kata penyemangat

Beomgyu hanya bisa menertawakan dirinya, sebenarnya dia salah di langkah yang mana? Beomgyu mencoba berteriak sekeras mungkin untuk menghilangkan sesak di hatinya, namun semua kata-kata yang ada di jembatan itu tidak ada fungsi untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beomgyu hanya bisa menertawakan dirinya, sebenarnya dia salah di langkah yang mana? Beomgyu mencoba berteriak sekeras mungkin untuk menghilangkan sesak di hatinya, namun semua kata-kata yang ada di jembatan itu tidak ada fungsi untuk dirinya. Tangannya terulur untuk mendekati sebuah telepon disana yang tertulis "telepon SOS kehidupan"

"Hallo, dengan layanan pencegahan bunuh diri"

Suara perempuan yang terdengar disebrang sana untuk memulai komunikasi

"Apakah benar ini dengan layanan pencegahan bunuh diri?"

"Ya benar, apakah ada hal sulit bagimu?"

Beomgyu memejamkan matanya kuat-kuat dengan tangan yang bergemetar hebat memegang gagang telepon, beomgyu menarik nafasnya panjang dan menyiapkan segala perkataannya.

"Aku ingin menyerah untuk sekali lagi, semua masalah sama sekali sudah tidak bisa kuhadapi. Ini kedua kalinya aku mencoba ini, meskipun yang sebelumnya gagal aku harap kali ini berhasil. Isi kepala ku benar-benar berisik seakan-akan hal ini yang jadi terakhir yang bisa aku lakukan. Bagaimana bisa air tenang itu terlihat begitu nyaman?"

"Coba tenangkan pikiran anda terlebih dahulu, kamu bisa utarakan semua keluh kesah mu. Tidak kah kau lihat bagaimana setiap kata-kata disana yang ada untuk mencegah dirimu melakukan hal yang nanti kau sesali. Hidup itu ibarat sebuah ujian yang harus siap kamu lalui, tidak kah kau masih ingat masih banyak orang yang mencintaimu dengan kasih sayang? Apakah keluarga mu masih ada? Bisa kamu bayangkan bagaimana hancurnya orang terdekat mu ketika kamu memilih hal yang tidak dikehendaki, tuhan tidak pernah tidur anak muda. Mungkin bukan sekarang untuk kamu rasakan bagaimana bahagia sebenarnya. Tapi pasti kau akan menemukannya nanti, percayalah.."

"Aku ingin menghilangkan semua rasa sakit yang kurasakan, rasa ketidakadilan yang aku jalani. Sebenarnya aku takut untuk melakukannya, tapi seluruh yang ada dipikiran ku benar-benar mengajaknya untu mengakhiri. Tapi tidak dengan bubuku.. pasti dia sangat sedih jika aku pergi, meskipun aku banyak memakan kecewa terhadapnya"

Desperate - jung family ft beomgyu [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang