Mark dan jeno hingga malam ini belum kembali ke rumah sakit tempat beomgyu dirawat, saat ini hanya terdapat sungchan dan yeonjun saja yang menjaga beomgyu. Tentu saja terasa sangat canggung karena keduanya tidak terlalu akrab terlebih sungchan tidak terlalu luas dalam hal bersosialisasi atau memulai percakapan kepada seseorang.Sungchan terus-terusan berkutik dengan laptopnya entah itu mengerjakan tugas atau apapun untuk mencari kesibukannya sendiri, sama dengan yeonjun yang berkutik dengan laporan yang harus ia sampaikan kepada direkturnya, yeonjun sangat bersyukur bahwa ia dapat mengajukan WFH di kantornya yang membuat yeonjun bisa leluasa menjaga beomgyu.
"Sungchan, kamu gamau beli makan malam dulu? Kita ga ada persediaan makanan disini, ayo kita kebawah sebentar" ucap yeonjun membuka percakapannya, sungchan pun dengan kikuk menolehkan wajahnya ke sumber suara.
"H-yung lapar kah?" Balas sungchan gugup.
"Hahaha, tidak perlu gugup begitu sungchan. Hyung tidak akan memakan mu" jelas yeonjun disertai ketawanya.
"Hehe, maaf. Ummm sungchan lapar hyung" sungchan menoleh kearah beomgyu yang sedang terbaring disana.
"Tapi beomgyu hyung gimana? Kalau tiba-tiba sadar bagaimana? Tidak ada siapapun disini, mark hyung dan jeno hyung juga tidak tau kapan baliknya" lanjut sungchan dengan ragu.
"Gapapa, nanti hyung titipkan kepada ners yang menjaga malam ini. Penting kamu makan dulu" ucap yeonjun seraya mendekat dan mengusap kepala sungchan.
Sungchan yang diperlakukan seperti itu tentu saja sedikit terkejut dan reflek menjauhkan dirinya.
"Hey, gapapa. Apa hyung begitu menakutkan? Hyung udah anggap beomgyu adeknya hyung, berarti sama dengan mu kau sudah aku anggap seperti adekku sendiri" yeonjun mencoba untuk membuat nyaman sungchan yang terus-terusan seperti menghindarinya dari tadi.
Sungchan menatap lamat yeonjun dengan tatapan yang tidak bisa diartikan namun banyak kalimat-kalimat yang menghujani isi pikiran sungchan. Sekarang sungchan tau kenapa beomgyu sangat nyaman jika berada di lingkungan yeonjun, yeonjun sangat hangat dan benar-benar bertingkah sesuai perannya. Semua yang yeonjun lakukan sangatlah membuat siapapun akan bersyukur jika ada orang sepertinya berada dihidupnya.
"Sudah, ayo! Jangan melamun. Hyung sudah lapar" ucap yeonjun sambil beranjak dan menarik pergelangan sungchan untuk keluar dari ruangan.
••••
Di rumah sakit tempat jaehyun dan taeyong dirawat saat ini sudah terdengar gelak canda dan ketawa. Jaehyun, mark dan jeno menikmati makan malam hari ini. Sungguh melegakan bahwa semuanya benar-benar berakhir, tinggal menunggu waktunya saja keluarga hyunjin harus menikmati apa yang harus mereka bayar terhadap keluarga jung.
"Eunghh" suara lenguhan mengintrupsi mereka. Ya, itu taeyong yang baru saja bangun dari tidurnya dan dengan langsung mark serta jeno berlari ke arah ranjang bubunya.
"Bubu!" Teriak mark yang hanya di balas kekehan oleh jaehyun.
"M—ark, jeno?" Taeyong menerbitkan senyumannya ketika melihat kedua putranya berada disampingnya saat dirinya sadar.
"Bubu, mark rindu! Jeno katanya juga bu, tapi anak ini terus-terusan gengsinya gede" ucap mark dengan menerjang memeluk bubunya itu.
"Hyung! Bisa ga? gausa malu-maluin gue? Dah tua juga masih ngeledekin mulu" ucap jeno tidak terima.
"Yee, emang iya kok. Lo aja sok-sokan mau jadi tsundere terus, kalau sayang mah bilang sayang aja" balas mark dengan menjulurkan lidahnya dan tentu saja jeno sudah bersiap untuk memukul mark namun segera taeyong melerai keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperate - jung family ft beomgyu [ END ]
FanfictionHyung, bukan ini yang aku mau - sungchan Apalagi chan? Andai Lo dengerin gue waktu itu, ini semua ga akan terjadi! ga puas setelah semua perhatian cuma ke lo? Dan sekarang gue kehilangan orang tua gue ! - beomgyu Jung Beomgyu! Sadar dia adek lo...