"Bam, bangun ayo makan malam dulu. Bam udah ditungguin eomma appa" yeonjun membangunkan beomgyu dan sedikit mengguncangkan lengannya"Eunghh, h-yung" beomgyu yang mencoba membuka matanya.
suara seraknya membuat yeonjun khawatir dan dengan segera yeonjun menempelkan tangannya pada dahi beomgyu."Ya! Beomgyu-ya kau demam huh? Sebentar hyung ambilkan plester demam dan obat" yeonjun dengan kekhawatirannya langsung keluar dari kamar dan mengambil apa yang dibutuhkannya
"Yeonjun-ah, dimana beomgyu? Kau sedang cari apa? Ayo makan" ucap irene dengan melihat anaknya seperti orang kebingungan
"Yeonj-" belum selesai baskara menyelesaikan pertanyaannya sudah terpotong oleh yeonjun
"Appa, dimana plester demam yang disini? Haishh aku yakin disini ada, kemana perginya"
"Buat apa? Adek mu kemana? Apakah dia demam?
"Ne, appa. Ah ini dia" yeonjun langsung melipir kembali kekamarnya
"Irene, kau buat kan bubur beomgyu dulu aku akan memeriksanya" ucap baskara khawatir dan beranjak dari sofa keluarga Dan hal itu segera diangguki oleh irene yang menuju ke dapur.
••••
Yeonjun dengan telaten merawat beomgyu dan segera memasangkan plester di dahinya, yeonjun selalu tidak suka melihat beomgyu yang seperti ini, apa yang salah dengan takdirnya. Kenapa dia selalu menyiksa dirinya bahkan dirinya pun tau kalau sedang tidak sehat.
"Beomgyu, kau tidak harus merasakan ini lagi. Hyung janji akan selalu di samping mu heumm" lirih yeonjun mengusap pipi beomgyu
"Yeonjun, gimana sudah mendingan belum beomgyu? Obatnya sudah kamu bawa?" Ucap baskara mendekati kasur
Setelah itu datanglah irene yang membawa bubur dan air putih.
"Nak, bangun dulu heum.. ini eomma bawa bubur"
Beomgyu membuka matanya perlahan dan mengerjap membiasakan pantulan lampu
"Eomma" panggil beomgyu dengan lemah
Menyakitkan harus merasa lebih nyaman dirumah ini dibanding rumah yang sudah lama dia dibesarkan, kenapa senyaman ini. Kenapa keluarga kandungnya tidak bisa memberi seperti ini? Beomgyu terus membatin hingga air matanya turun berlahan.
"Hey, kenapa menangis? Apa yang sakit sayang bilang sama eomma" ucap irene seraya menghapus air mata beomgyu
"Ani eomma, maaf merepotkan keluarga kalian hiks beomgyu terlalu merepotkan kalian hiks"
Lirih beomgyu seraya menundukan kepalanya, sungguh beomgyu rasanya sangat ingin hilang saja, bagaimana dia setega ini selalu membuat keluarga yeonjun merawatnya."Sstt, udah jangan nangis siapa yang direpotkan sama bamie? Engga kok eomma bahagia ada kamu. Semenjak kamu disini yeonjun jadi punya adek, dan ga merengek setiap hari kaya dulu" irene membawa beomgyu ke pelukannya dan mengusap kepalanya
"Ahh, eomma kenapa bilang seperti itu. Kapan yeonjun merengek huh?" Ucap yeonjun tak terima
Beomgyu semakin mengeratkan pelukan irene dan tak sadar dia juga tertawa karna rengekan hyungnya itu persis seperti diceritakan irene sebelumnya.
"Baru juga dibilang dlu suka merengek, sudah merengek lagi dia tak terima haha. Sudah-sudah jangan sedih lagi yaa kami bahagia ada kamu sekarang sekarang dimakan buburnya, yeonjun nanti kamu temanin beomgyu makan disini yaa" ucap baskara
"Ne, appa. Sudah jangan tertawakan aku"
Irene dan beomgyu mengulas senyum mereka, dan beomgyu sangat bersyukur bahwa dia menemukan rumah yang tepat saat ini. Mungkin ketika pulang nanti beomgyu akan menerima rentetan pertanyaan dan marahan akibat kabur tanpa memberi kabar, saat ini beomgyu ingin menikmati dengan keluarga hangat ini.
- To be continued -
Jangan lupa like dan komennya yaah ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperate - jung family ft beomgyu [ END ]
FanfictionHyung, bukan ini yang aku mau - sungchan Apalagi chan? Andai Lo dengerin gue waktu itu, ini semua ga akan terjadi! ga puas setelah semua perhatian cuma ke lo? Dan sekarang gue kehilangan orang tua gue ! - beomgyu Jung Beomgyu! Sadar dia adek lo...