Bab 22 ~ Bertemu dengan Macan api di pinggiran Jurang~

17.3K 2K 92
                                    

Selepas pulang dari sungai Arca, Bianca merasakan kekuatan seperti membara dari arah Selatan tepat ia berdiri sekarang. Ia dengan cepat berlari menggunakan teknik lari seribu bayangan.

Tubuh bianca yang mungil menelisik area yang sekarang ditapakinya. Netra yang masih berwarna biru cerah itu menatap binar Seekor macan hitam dengan bergaris merah membara di setiap tubuhnya, disertai dengan Matanya yang berwarna serupa.

Macan hitam Api itu merasakan tatapan di depannya, hingga macan itu menatap Garang bianca yang berdiri.

Roaarrr...

Mengaum, Macan hitam api itu mengaum menciptakan Semburan api keluar dari mulutnya.

Senyum bianca semakin berkembang. Ah, ia lebih menyukai Yang galak-galak! Dengan nekat, tubuhnya yang semakin Berisi bulat mendekat. Melihat tanda bahaya,macan itu ingin segera mengeluarkan Api semburan, namun Rencannya gagal saat mendengar kalimat ancaman yang di berikan bianca.

"Diam! Ikutlah denganku, jika tidak kau akan kujadiakan Sup!"

Dengan perlahan tubuh macan hitam api mendekat kearah bianca dengan memasang wajah kasihan. Bianca ingin rasanya tertawa karena ancamannya berhasil. Macan yang tadi menatapnya penuh amarah, kini menatapnya dengan bola mata sayu.

"Apakah kau Ingin ikut denganku? Baiklah ini minumlah Setetes darah!" ucap bianca sembari menyodorkan jari telunjuknya.

Setelah setetes darah itu dijilat Macan api, Segera tubuh mungil bianca Memancarkan api hangat. Bagian sebelah tubuh bianca dari bawah sampai matanya memancarkan Api yang membara sehingga pinggiran jurang yang tadinya gelap menjadi terang menderang.

Bagi kultivator biasa, Macan hitam dijadikan Petanding Jitu karena sulitnya menaklukan. Panasnya Elemen Api Sejati membuat para penakluk memilih untuk menghindari. Namun kadang ada para kultivator yang tetap gigih menaklukan tanpa melihat resikonya.

Cahaya api itu segera menghilang menggantikan bianca yang mengelus sayang kepala macan hitam api itu sebelum memasukannya ke dalam Ruang jiwa bianca.

****

Di kediaman Selir Agung...

Ruang yang penuh hiasan gemerlap, kini sudah tampak seperti kapal pecah. Seluruh barang yang tertata rapi pecah berhamburan akibat ulah selir agung. Para dayangnya hanya bisa menunduk takut, mereka lebih baik diam di sudut dinding daripada menjadi sasaran kemarahan dari tuannya. Mereka tahu betul sifat dan kelakuan selir mereka yang sering melakukan segala cara untuk kepentingan pribadi.

"Harus bagaimana lagi agar putri bodoh itu mati!" Teriak Selir agung marah.

Rahangnya mengeras dengan tampang yang memerah. Ia melirik putrinya Ledora yang duduk di atas kasur menatapnya takut. Dia membenci Putri dari permaisuri kerajaan ini, dimana putri itu lebih dipentingkan raja dari pada putrinya.

Selir agung menelisik kembali penampilan putrinya, tidak ada kesamaan dari Raja di tubuh sang putri Ledora walau hanya warna rambut saja. Putri Ledora memiliki Rambut berwana Ungu sepertinya, Netra berwarna Pink. Jauh berbeda dengan Putri bianca yang 100% mirip dengan Raja Xavier, Seperi melihat Raja Xavier saat kecil dengan versi perempuan.

"Kau terlalu bodoh putri Ledora! Kau harus tau cara bersimpati kepada Raja!" bentak selir agung yang menghampiri putrinya di atas ranjang.

"Ta- tapi putri ini sudah melakukannya!" cicit Putri ledora menunduk takut.

"Lihatlah! Dia lebih unggul darimu. Walaupun usianya masih menginjak setahun, mana sihirnya sudah bangkit" ucap selir agung mengingat pembahasan putri bianca yang sudah memiliki mana sihir,entah kabar itu benar atau hanya bualan saja.

Mata pink putri Ledora melotot kaget, Ia masih syok mendengar perkataan ibunya. " APA? Putri busuk itu sudah memiliki mana sihir?" putri Ledora mendengus iri mendengarnya. Ia menatap ibundanya yang hanya menjadi selir agung, yang sekarang duduk kembali dengan diam memikirkan cara menyingkirkan putri bungsu.

••••••

Pagi menyapa meyinari seluruh benua, termasuk kerajaan Tengah. Si gadis mungil yang selalu membuat orang lain habis berfikir, sekarang masih bergelung dibawah selimut hangat. Bianca si gadis mungil tersebut rupanya kembali ke kediamannya saat malam semakin larut.

Tidurnya yang nyenyak terusik saat merasakan kehadiran bayangan di dalam kediamannya.

Ia dengan malas membuka kelopak matanya yang sudah kembali seperti warna semula, melirik tajam siapa yang berani mengusik tidurnya.

Memastikan Cahaya memasuki indra penglihatan dengan jernih, alangkah terkejutnya bianca melihat Kaisar iblis berdiri menatapnya dengan senyuman.

"Hai... Putriku. Kaisar ini ingin melihat putrinya" ujar kaisar iblis lucifer sembari membantu bianca bangun dari ranjangnya.

Ia dengan perlahan mengendong tubuh putri mungil bianca, takut melukai tubuh putrinya dengan kuku tajam nya.

Tubuh bianca yang sudah berada di gendongan kaisar iblis hanya diam saja. Wangi tubuhnya tersebar hingga ke indra penciuman Kaisar iblis yang membuat kaisar iblis tenang seketika.

Cup...

Satu ciuman hangat mendarat di pipi bakpao bianca membuat tangan kanan kaisar iblis yang ikut mengawal kaisarnya terkejut dan hampir melayang kembali ke dunia bawah.

" Sekian Ribu tahun, Kaisar iblis yang dikenal dengan tirani kejam dan tak pernah keluar dari dunia bawah, sekarang keluar menuju tempat putri angkatnya yang tinggal di dunia Tengah? Apakah takdir begitu mengesankan?" batin tangan kanan kaisar iblis yang menatap kosong tuannya.

TBC.....

THE GENIUS BABY PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang