Part 18 ~ Mengguncang Heboh Sebagai Ahli Perjudian ~

20.8K 2K 97
                                    

Bianca Masih diam dengan hawa dingin melihat Wanita elegan yang masih setia menyubit Pipi Bakpaonya yang kenyal. Ia bahkan tidak mengubris Tatapan Tajam yang di layangkan Gadis mungil.

Remaja itu menatap Sungkan ke arah Bianca merasa tak enak.  Wanita itu bahkan  segera menarik lengan wanita itu agar berhenti mengganggu bocah di depannya.

"Ibunda... Berhentilah Mencubit Pipinya, Lihatlah pipinya sudah Semerah Tomat!" Ucap Remaja itu melirik Bianca yang bersedekap dada Memandang Tajam.

Wanita itu hanya tersenyum, ia menawarkan Sesuatu untuk membujuk Bocah di depannya.

"Oh maafkan Bibi ini, Apakah kau mau sesuatu? Misalnya Permen?" Tanyanya Melihat Bianca yang mulai berpikir.

Bianca yang mendengar itu mulai berbinar bahagia, Ia segera menatap dan mengangguk. " Yah, Aku ingin Satu Peti Koin Emas!"

Remaja laki-laki dan wanita didepannya Tersedak air liur mereka. Apakah Mereka salah mendengar? Nona Mungil ini mengingkan koin emas dari pada Permen.

Senyum wanita itu perlahan meluntur. " Apakah Kau Tak mau Permen? Itu manis loh!" ujarnya berusaha Membujuk bianca.

Bianca Menggeleng. " Aku tidak suka Permen. Lagi pula Koin emas Lebih Menarik dari pada Permen!" ucap Bianca sambil menggaruk hidung mungilnya.

Jangan lupakan Ia masih menyimpan niat mengumpulkan Koin emas. " Satu peti Koin emas tidak membuat keluarga itu jadi gelandangan kan? " batin bianca menerawang.

"Ada Apa ini Permaisuri Alena?" tanya Seorang Pria Berpakaian Bangsawan dengan Emas dan permata berkiilauan.

Atensi mereka bertiga terahlikan melihat kedatangan Pria Berwajah Dingin Menatap Mereka Satu persatu.

"Aku hanya meminta satu peti Koin Emas yang sudah dijanjikan Oleh Permaisuri ini?" jawab Bianca Sedikit heran mendengar Kata permaisuri.

Akhirnya ia tahu bahwa keluarga ini adalah Bangsawan Kerajaan Timur berstatus Raja dan Ratu. Dan Remaja ini adalah pangeran pertama, Pangeran Gavran.

Mendengar Jawaban dari gadis mungil di depannya, Alis Raja Juan terangkat sempurna.

"Apakah yang di katakan Bocah ini betul?"

Permaisuri Alena dan pangeran Gavran mengangguk Pelan. Raja juan akhirnya menyuruh pengawal untuk menyerahkan Peti koin emas kepada Nona mungil di depannya.

Setalah peti koin emas itu sudah berada di depannya, ia segera menyimpannya di dalam cincin penyimpanan galaksi.

"Makasih atas Koinnya!" ucap bianca segera berdiri menghampiri Meja bundar Tempat memulainya perjudian dadu.

"Hahahah.... Siapa lagi yang akan Menantang ku?" Tanya pria bertubuh gemuk sembari mengatur semua koin penghasilan judi nya.

"Aku!" Seru seseorang membuat kerumunan itu heran dan mulai menatap satu sama lain.

Mata pria gemuk itu terbelalak kaget menatap heran seorang gadis mungil keluar dari kerumunan.

"Apakah Harimau sudah mulai berjongkok? Mengapa ada anak kecil yang menantangku?" Remehnya Disertai tertawa.

Para kerumunan ikut menertawakan Aksi bocah di depannya yang mereka kira Sedang bercanda. Bahkan Keluarga bangsawan timur yang masih berdiam diri ikut terkejut.

Bianca segera berdiri berhadapan dengan Pria Gemuk itu. Ia segera Mengeluarkan satu Kantong Koin emas yang diambilnya Dari Ruang Dimensi dan segera menaruhnya di atas Meja bundar itu sehingga Menimbulkan Gemerincing Koin.

"Hehehe... Baiklah. Jika aku berhasil Menang, maka aku akan mengambil kantong koinmu beserta Akan mengambil mu untuk ku jual ke rumah budak. Bagaimana setuju?" ucap Pria itu menatap rendah Bianca.

Bianca yang mendengar itu mulai menyeringai tipis. " Baiklah aku setuju. Tapi jika kau kalah, Ada kejutan Istimewa yang menanti paman!".

Permainan segera dimulai oleh pengocok Dadu. Bianca segera mengambil duduk, ia mengangkat satu kakinya sembari menunggu hasil dadu yang keluar.

"Kecil!" tebak pria gemuk itu Percaya diri. Para kerumunan mulai bersorak Semangat.

Bianca menatap intens mangkok berisikan dadu yang sudah berhenti di kocok.

"Besar!" Ucap Bianca terdengar di antara keheningan yang melanda.

Besar. Angka Tiga buah dadu Memunculkan Angka 5,6,3, Hasilnya 14 angka, itu besar. Para kerumunan mulai hening dan menatap fokus dadu di atas meja.

"Dia menebaknya dengan benar hanya sekali melihat!" Teriak terkejut seorang pria.

Keluarga bangsawan timur yang  ikut  menyaksikan walau Menyamar ikut menjatuhkan Rahang.

Sedangkan pria gemuk itu segera berdiri, ia dengan lancang berteriak. " Gadis Kecil Penipu! Ia telah Bermain Curang!"

Sekilas niat membunuh bianca melewati netranya Yang hitam pekatnya. " Penipu? Apakah Kedua mata paman itu bermasalah? Sudah jelas Di sini banyak yanh ikut melihat kita!" Jawab bianca Dingin.

Bianca segera berdiri untuk mengambil semua Koin emas Pria gemuk itu, namun tubuhnya terdorong karna pria itu menolak memberiaknnya.

Bianca mulai berdiri sendiri dan mulai mengeluarkan Aura Dingin. " Jangan lupakan kejutan istimewa yang akan segera mendatang!" ucap bianca mulai mengeluarkan Cambuk Petir nya.

Kerumunan itu terbelalak kaget, mereka secara spontan mundur hingga ke sudut tembok. Cambuk yang mengeluarkan percikan listrik itu menyapu penglihatan mereka semua.

Bianca memberi Senyum manis yang di penglihatan pria gemuk itu seperti Senyum Putri Iblis neraka.

Ctarr....

Akhh...

"Ampunilah aku. Siapa pun hentiakan Gadis mungil ini!" pinta memohon dengan derai air mata.

Bianca segera menyimpan kembali cambuk petir nya setelah memberi tiga Cambukan di tubuh pria gemuk itu. " hanya Hangus Sedikit! Yang penting masih hidup kan?"

Bianca Tetap mengambil semua koin itu dan beranjak untuk pulang karena malam semakin larut.

^^^

Di kediaman Putri Bianca, Dayang pribadinya lesy dilanda gugup saat kunjungan Raja beserta panglima stiven. Ia langsung menjatuhkan diri di lantai ruangan.

"Mohon maaf Yang mulia Raja, Putri Bungsu Bianca Menghilang" Ucap Dayang lesy Bergetar.

Rahang Raja Xavier mengeras, Jikalau bukan Ada niatan mampir ke kediaman Putri bungsunya bianca, ia tak akan tahu kalau kucing nakal itu akan Berulah Lagi.

"Sebarkan Semua Prajurit Untuk membawa Pulang Putri Bianca!" Titah Raja Menggelegar Hingga semua prajurit Berlari mencari.

Bianca yang masih dalam perjalanan pulang tidak mengetahui bahwa ia sudah ketahuan kabur lagi. Ia dengan santai bersenandung ria Karena mendapat banyak Koin.

Karena lelah berjalan, akhirnya bianca meminta Paman Jhon sang Serigala Salju Untuk Membawanya pulang dijadikan Sebagai tunggangan.

Saat melewati Taman, Seorang prajurit Mendekat. Bianca yang Duduk di punggung serigala Salju mengenal prajurit itu Dan  segera berhenti  diam menjadi Patung.

Prajurit itu yang sudah mendekati tubuh bianca berhenti mendadak saat melihat Patung nona kecil yang duduk di atas punggung serigala salju. Prajurit itu heran melihat patung cantik

" Eh? Sejak kapan Ada patung Nona kecil duduk diatas serigala?" Tanya prajurit itu Merasa heran.

Bianca yang masih diam menahan nafas agar tidak ketahuan, mengeram Karena prajurit satu ini masih memandangnya. " Cepat pergi Bodoh! Aku merasa sulit bernafas" dumel bianca Yang pipinya sudah merah karena menahan nafas terlalu lama.

TBC...

THE GENIUS BABY PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang