Bab 5 ~ Penerobosan Tingkat Surgawi dengan Seluruh Elemen~

31.5K 2.9K 18
                                    

Sinar mentari mulai menampakan diri tapi sang genius masih terlelap di bawah selimut. Tapi kalian tidak mengentahuinya bahwa dia sebenarnya berada di dalam ruang jiwanya.

Bianca segera memanggil nama hewan bulat berbulu halus itu saat tiba di depan gerbang menuju istananya.

"Bulbul... Kamu dimana?" teriak Bianca agak keras.

Tiba-tiba bola bulat berbulu itu muncul dan langsung menyambut masternya.

"Ada keperluan apa master?"

"Hmm... Bianca hanya mau mengajak bulbul berkeliling Halaman istana ini. Ayo!" ajak bianca yang langsung mengendong bola bulat itu.

Bianca terus menerus menatap takjub pemandangan di sekitarnya, hingga pandangannya terpaku pada Sungai kecil yang sangat jernih dan dikelilingi bunga lotus putih.

Bianca mendekat dan berdiri beberapa meter dari sungai tersebut.

"Ini adalah mata air surgawi. Sungai ini bermanfaat sebagai tempat Kultivasi dan keuntungannya berkali lipat" jelas Bulbul.

Bianca terdiam sesaat dan mulai menceburkan tubuh mungil nya di dalam sungai kecil dengan hati-hati. Ia tak menyangka bahwa kedalaman air hanya sebatas dadanya, bahkan meninggalkan bulbul yang tercengang dengan sikapnya.

Bianca melihat di tengah sungai terdapat batu tempat kultivasi. Bianca mulai duduk bersila memfokuskan diri. Menurut buku sejarah benua dan kekaisaran yang di baca Bianca, Setiap kultivator memiliki elemen bahkan jarang sekali yang memiliki elemen ganda. Hanya sebagian senior kultivator yang mempunyai elemen hanya sampai 2 elemen tidak lebih.

Sejujurnya, Bianca penasaran ia memiliki berapa elemen sehingga dia mau menceburkan diri di Mata air surgawi ini.

Fikiran Bianca terus terfokus pada titik meridian dalam tubuhnya dan menghitung jumlah warna elemennya. Rata-rata di seluruh kerajaan memiliki elemen hanya sampai tingkat 1-7.

Wajah bianca terpancar kebahagiaan saat melihat warna elemennya. Bianca tak percaya kalau ia memiliki semua warna elemen. Dari elemen tingkat 1 hingga tingkat yang paling menggemparkan adalah elemen tingkat ilahi.

Bianca segera menyudahi Kultivasinya. Ia beranjak turun dan sengaja memetik satu bunga lotus putih kemudian memakannya. Tubuhnya bercahaya di dalam air jernih, saat Bianca mulai menepi tubuhnya memancarkan semerbak wangi hingga radius 5 kilometer.

Bianca tersentak kaget saat tubuh dan pakaiannya kering kurang dari 1 menit.

"Oh iya bulbul... Dimana para pamanku?" tanya Bianca saat melihat para hewan kontraknya tidak terlihat.

"Mereka ada di dalam istana Kultivasi master. Mereka sedang berkultivasi agar kekuatan mereka semakin meningkat."

Bianca hanya mengangguk kemudian izin kembali. "Bulbul... Bianca mau kembali dulu, takut mereka semua khawatir."

Bulbul hanya mengangguk dan kemudian bianca mulai kelur dari ruang jiwanya.

***

Dayang lesy sedari tadi mondar-mandir dengan raut khawatir saat melihat tuan putri Bianca masih tertidur saat matahari semakin tinggi.

"Tuan putri.... Bangunlah, Raja dan ratu akan berkunjung kemari." resah dayang lesy.

Di luar kediaman Bianca, langkah kaki semakin banyak mendekati pintu kamar Bianca hingga sang kasim penjaga meneriaki nama yang membuat jantung lesy berdetak tak karuan.

"YANG MULIA RAJA XAVIER, YANG MULIA RATU LIONER, DAN PUTRA MAHKOTA KEKAISARAN TENGAH DATANG BERKUNJUNG!"

Derit pintu besar terbuka memperlihatkan tokoh penting dalam kerajaan ini beserta para dayang yang mengikuti dibelakang mereka.

Ratu Elioner tersenyum hangat melihat putri bungsunya masih terlelap dalam mimpi. " Bangun sayang.... Kita akan sarapan bersama."

"Eugh...."

Lengguhan lirih terdengar dari mulut mungil Bianca hingga aroma wangi bunga menyebar dari mulutnya.

"Hmm... kamu wangi sekali sayang..." ujar Ratu lioner jujur.

Selain ratu, seluruh orang yang hadir disini dapat mencium wangi bunga lotus sangat pekat tapi memiliki aroma lembut.

Mata lentik itu terbuka dan segera bangun dengan wajah lesunya. Kemudian, ia segera di gendong ratu memasuki pemandian.

Di dalam tempat pemandian, atas bujukan Bianca kepada ratu jadilah hanya mereka berdua yang di dalam tanpa adanya kehadiran dayang satu pun.

"Apakah ibunda mempunyai elemen?." tanya Bianca mencegah keheningan.

Ratu tersentak kaget. " dari mana hmm.. Putri ibu mengetahui tentang elemen?."

"Bianca membacanya di buku sejarah benua ini ibu."

Ratu masih dalam keadaan terkejut. Anak seusia putrinya bahkan belum genap 3 tahun sudah bisa membaca? Heh? Apakah ini yang di sebut genius sejak balita?.

"Ibu tolong tunjukan elemen ibu."

Lamunan ratu lioner buyar dengan gerakan yayang mengguncang tubuhnya. Hingga Dari tangan ratu muncul sulur rambat yang menjelaskan bahwa ratu memiliki elemen tumbuhan.

Bianca tersenyum bahagia dan mata indah berair itu menatap ratu.

"Apakah Bianca juga bisa mempunyai elemen?"

Ratu mengusap pelan pucuk kepala bianca. " Putri Bianca bisa mempunyai elemen jika umurmu sudah berusia 7 tahun."

Bianca hanya diam kemudian telapak tangannya yang putih seperti porselen terbuka hingga api sedang muncul bergerak di atas telapak tangannya yang mungil.

Nafas ratu lioner terasa Seperti di cabut dari tempatnya saat melihat putri bungsunya mengeluarkan api dengan mudah di umur yang masih begitu kecil.

Tubuh ratu mundur perlahan kebelakang dengan raut wajah bingung.

"Putri... Put-Ri..putriku bisa mengeluarkan elemen." Ujar ratu lioner sebelum jatuh pingsan.

TBC..

THE GENIUS BABY PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang