Part 16 ~ Semakin Posesif. Putri pertama yang Bodoh!~

22.9K 2.3K 154
                                    

Di sepanjang perjalan, Bianca di paksa duduk di atas pangkuan Raja Xavier. Wajah bulatnya masih menampakkan Raut kesal karena petualangannya belum sepenuhnya selesai, masih banyak rahasia yang harus ia pecahkan.

Kerajaan masih jauh, Bianca malah semakin bosan saat tangan mungilnya di genggam erat oleh raja, Ratu lioner mengelus Surai madunya, dan terakhir Putra mahkota mencubit pipi gembul itu hingga memerah.

Para selir dan pangeran lainnya berada di kereta kuda di belakang kereta mereka. Mata indah itu perlahan tertutup disertai dengkuran halus menandakan sang empu tertidur.

Wajah elegan Ratu menatap indah figur wajah balita di pangkuan sang raja yang paling dicintainya.

Bianca yang awalnya tertidur, mulai terusik merasakan rasa panas menjalar di Pipinya. Segera bianca menepis kasar tangan putra mahkota yang sedari tadi tak berhenti menyubit pipinya.

Tak mengindahkan tepisan dari adiknya yang mungil, Tangan putra mahkota kembali menyubitnya keras hingga pipi bulat itu semakin memerah. Mata hitam berair itu terbuka lebar menatap tajam siapa pelakunya.

Bianca menatap sengit putra mahkota yang hanya tersenyum usil. "Huwaaa.... Aduh, Pipiku Rasanya Sakit!" teriaknya dengan memegang sebelah pipinya yang panas.

Manik mata ratu dan Raja menatap tajam dan sengit putra mahkota yang hanya kebingungan seakan tak melakukan apa-apa.

"Tambahan Jam Pelatihan Militer!" Ujar Raja Xavier Dingin.

Putra Mahkota yang baru berumur 10 tahun akhirnya pasrah menerima hukumannya. Memang, Jarak kelahiran Antara Putra Mahkota dengan Pangeran pertama berjarak Antara beberapa bulan saja, jarak kelahiran pangeran kedua, pangeran ketiga dan pangeran keempat berjarak satu tahun. Begitu pula dengan jarak kelahiran putri pertama berjarak  empat tahun, kecuali putri bungsu berjarak sangat jauh dari mereka semua.

Sesampailah mereka di kerajaan Tengah. Bianca langsung digendong ala Koala oleh raja Xavier, ia mengeratkan pelukannya kala ArcDuke Fergan Mencoba bergantian menggendong masuk bianca.

"Apakah kau tak lelah? Aku bisa menggantikan mu menggendong Kucing gemuk yang nakal ini masuk ke dalam kerajaan" Tanya ArcDuke Fergan sembari menoel lengan berisi bianca.

Wajah Bianca seketika Redup mendengar kata kucing gemuk yang nakal. Sudah berapa kali ia mendelik dikatakan Kucing.

"Sebaiknya fedofil tua ini pergi menggendong Anak Kuda, aku terlalu imut bila di gendong Mahluk Yang menyebalkan!" Sindir Jelas Bianca hingga beberapa dayang dan prajurit hampir menyemburkan Darah dari mulut mereka. Heh? Keberanian Putri bungsu Raja Xavier patut diancungi Jempol.

Garis wajah ArcDuke yang semula Di sertai senyum tipis, kini merapatkan bibirnya. Sebaliknya Wajah dingin raja Xavier menampakkan senyum hangat, ia mengelus sayang pucuk kepala putrinya. Ia semakin sayang melihat keberanian putrinya mengatai arcduke, memang bibir chery itu akan mengeluarkan kalimat setajam silet bila di usik ketenangannya.

Pintu besar  berornamen emas terbuka, pintu itu dilewati Raja Xavier yang mengendong putri bungsu bianca di susul Ratu Lioner bersama putra mahkota dan seterusnya.

Sebelum Langkah Raja Xavier menuju Tahtah-nya, kemunculan Selir Agung dan putri pertama membuat mereka segera mengganti mimik wajah.

Tubuh Raja Xavier yang mengendong Putri bianca tersentak kekanan ke kiri ulah putri Ledora yang langsung menghampiri raja tanpa memberi hormat sesuai peraturan kerajaan. Tangan putri Ledora menarik paksa tangan kekar Raja Xavier hingga Tubuh mungil bianca jatuh kebawah.

Brukkk...

"Awsss...." bianca mengelus bokong nya yang sakit. Apakah kalian tak tahu bahwa ia sudah dua tiga kalinya jatuh, jangan sampai bodynya akan menepos hanya karena sering berciuman dengan lantai.

Mata hitamnnya yang biasanya menampilkan Binar kini menatap tajam Dua hama pengganggu. Tubuhnya segera di gendong Ratu lioner yang juga menatap tajam anak selir yang yak tahu diri itu.

"Apakah kau tak mempelajari sungguh-sungguh tata Krama Seorang bangsawan, putri Ledora?" tanya Raja Xavier Dingin. Mata tajamnnya yang seperti fotocopyan Bianca bergulir menatap selir agung yang sudah menegang.

"A- Ayah... Aku hanya sangat merindukanmu, jadi aku sulit mengontrol perasaan bahagiaku" Cicitnya pelan. Ia mulai memasang wajah Bersalah hanya untuk menarik simpati semua pasang mata di sekitarnya.

Bianca yang melihat dari atas gendongan ratu lioner menatap Malas drama di depannya. Hello... Drama murahan ini sering kali ia lihat di kehidupannya yang dulu.

"Simpan saja Wajah Tak berdosamu itu, Yang adanya bukan terlihat kasihan tapi menjijikan" cibir Bianca.

Savage. Tangkis saja kata-kata Tajamnya Yang dapat membuat mental mereka ngelag.

Lagi dan lagi semua orang terkejut. Apakah bocah  berumur 1 tahun yang sialnya sangat imut ini mengelurakn kalimat yang dapat menusuk hati lawannya? Pikir mereka semua.

Raja Xavier Semakin mengeluarkan Aura dingin. Putri Ledora yang melihatnnya menganggap Raja kasihan dan akan membelanya. Ia dengan percaya diri berkata dengan suara lantang mengejek Bianca.

"Lihatlah, ayahanda sebentar lagi akan menjatuhkan pengasingan terhadapmu!" Putri Ledora melirik selir agung yang menatap Bianca Dengan Sinisnya.

" pede sekali Dugong satu ini!" Batin Bianca. Bianca yang mendengarnya seakan ingin tertawa atau prihatin, tertawa karena kalimatnya lelucon, atau prihatin karena menyangka dibela.

Bianca mendengus, ia melirik raja yang hanya diam saja. " Huh! Baiklah... Bila aku di kurung di pengasingan, lebih baik aku pergi berpetualang kembali dan jangan Mencari ku!" ucap bianca memaksa turun dan setelah turun ia berancang lari.

Mereka yang ikut mencari bianca melotot kan mata, baru di temukan tapi sudah mau menghilang lagi. Betapa sulitnya mencari Bianca, seperti mencari jarum di tumpukan Jerami. Begitu juga dengan Putra mahkota Alex  yang segera Berlari menarik masuk Tubuh bianca yang hampir keluar melewati pintu.

Dengan tak berperi kemanusiaan, Putra Mahkota Alex Menyeret tubuh mungil Bianca melalui tudung jubahnya.

Bianca akhirnya pasrah diseret masuk kembali. "Tolong di ingatkan, Tubuhku bukan koper baju yang seenaknya di tarik!" batinnya. Bianca mencebikkan bibirnya, wajahnya ditekuk masam pertanda kesal.

TBC..

THE GENIUS BABY PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang