Part 15~ pertemuan tak terduga di Desa Ramayana, Di paksa Pulang Ke kerajaan~

21.8K 2.3K 85
                                    

Teriakan raja dan ratu seketika membuat Suasana hening. Selir agung yang turut hadir mengeram marah, di balik gaun glamor berwarna Merah Dan kuning cerah seperti warna bendera alun-alun, tangannya terkepal erat hingga kuku jarinya yang tajam menusuk masuk di telapak tangannya.

Para pangeran Tetap diam, namun di mata mereka terpancar binar keharuan. Seakan Beban di punggung mereka terbebas dengan sendirinya. Putri mahkota mendegus, giginya bergelemetuk membuat yang mendengarnya menahan ngilu.

Tak jauh berbeda dengan keadaan seluruh penghuni istana yang terkejut dengan tiba-tiba, ArcDuke Pun terlonjak kaget hingga langsung berdiri dengan mata melotot sempurna. "apakah gadis mungil yang beberapa hari yang lalu mengataiku Fedofil tua adalah putri bungsu dari raja Xavier yang di hebohkan diculik? Ku rasa para penculik akan kehilangan akal bila mengurungnya!" dengus ArcDuke Fergan dalam batin.

"Siapkan Kereta kuda kerajaan! Kita akan segera berangkat ke desa Ramayana sekarang." Teriak Ratu lioner dengan rasa yang berbahagia.

^^^

Di Dunia Atas

Bianca menghembuskan nafas kesal. Ia menggerutu menatap malas Para dewa dan dewi memperebutkan menggendongnya. Oh ayolah.... Ia masih ingin waras!

"Paman dewa Matahari, aku mau pulang ke dunia tengah." Bianca akhirnya bersuara.

Semua mata indah dan didominasi ketajaman menatap bianca yang berada di gendongan dewa api.

"Mengapa kau ingin  sekali untuk pulang sayang?" tanya Dewi alam lembut.

"Hanya ingin saja. Lagi pula aku sudah bosan di sini!" bianca melirirk mereka dan suasana menjadi hening.

Semua dewa dan dewi mulai berdiskusi dan menatap bianca menelisik. "Baik, kami mengizinkanmu untuk kembali, tapi kau harus selalu mengunjungi kami mengunakan pagoda dewa agung sebagai portal menuju kemari!" ujar dewa matahari di angguki yang lain.

Wajah Bianca seketika berbinar bahagia. Tetapi, wajah imutnya mengerut binggung dengan bibir chery mungil yang mengerucut lucu, Satu pertanyaan melintas di benaknya. " paman, Apakah kau tak heran...bia sudah lancar berbicara dan lancar berjalan. Tidaklah itu aneh? Waktu aku ke pelelangan, aku melihat bocah laki-laki umurnya sama denganku, tetapi dia masih menyusui dan masih belajar berjalan dan berbicara." bianca bertanya, ia menatap mata tajam dewa api yang malah memberinya senyum geli.

"Itu adalah berkat  dari para leluhur Dewa! " jawab Dewi bulan.

Bianca hanya ber-oh paham. Ia melirik dewi bulan yang tersenyum kearahnya. " yang ditanya siapa yang jawab siapa, bukan main! Aiss... Tapi mereka tidak mengetahui bahwa ia jiwa yang tersesat? Mungkin dosaku terlalu banyak hingga pintu akhirat menutup saat mengetahui jiwanya datang berkunjung" batin bianca meringgis.

Yap, Walaupun dewa sekalipun. Hanya penghendak takdir yang mengetahui ia jiwa yang tersesat. Biarkan takdir jiwa bianca berpetualang di dunia entah abad keberapa?

Setalahnya bianca berpamitan pulanh dengan mencium pipi mereka satu persatu kemudian melambaiakan tangan berisi nya yang seputih lotus air terjun.

Clinggg...

Tubuh mungil itu menghilang setelah melewati pagoda dewa agung sebagai pintu portal.

••••••••••••

Clingg....

Brakkk...

"Aduhh... Pinggangku encok nih!" ringgis dari seorang bocah manis. Tangan mungilnya mengelus pinggangnya yang kecil.

THE GENIUS BABY PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang