MW|16✔️

160 135 47
                                    

Sudah direvisi ✔️

Kalau ada typo atau sesuatu yang salah tolong kasih tau ya! Arigatou~

Happy Reading!

*BEBERAPA APLIKASI MESIN WAKTU MILIK MASYARAKAT MULAI RUSAK, BAGAIMANA SELANJUTNYA?

* MESIN WAKTU KEMBALI MEMBAWA PETAKA, SEGERA DATANG KE PUSAT DAN MELAKSANAKAN PROSES PENCOPOTAN

* Melihat kejadian baru-baru ini, APAKAH KEJADIAN LAMA AKAN TERJADI KEMBALI? Buka website selanjutnya supaya tahu kelengkapannya!

Dan masih banyak lagi berita-berita tentang mesin waktu tersebut, ternyata bukan hanya milik Lunixa, Venela, Diza, dan Fisa yang rusak. Tetapi saat Fannan kembali ke kelas banyak sekali yang membicarakan hal tersebut dan banyak yang panik karena sebagian besar dari mereka merupakan pengguna mesin waktu.

Dari pihak sekolah Zale maupun Fannan sudah banyak yang mengalami kerusakan pada mesin waktunya, hal itu membuat mereka semua terkejut. Akhirnya mereka memutuskan untuk berkumpul saat sore hari, karena jika malam hari takut tak sempat seperti semalam.

Kini mereka sudah berkumpul di apartemen Sagara, sebentar, bukankah Sagara ada kelas sore? Tenang-tenang, dia hanya membolos sekali kok.

"Jadi gimana? Ini mau langsung lanjutin cerita Zale apa bahas yang lagi naik?" Tanya Fannan yang sudah duduk di atas karpet bersama teman-temannya.

Zale yang namanya disebut segera menoleh. "Bahas yang baru dulu, kalo udah baru gue ceritain," ujarnya dan di balas anggukan oleh semuanya.

"Tadi di sekolah gue banyak banget yang heboh gara-gara aplikasi punya mereka pada error, tiap buka aplikasinya pasti ada notifikasi peringatan. Itu yang gue tau." Jelas Zale dengan ringkas.

Tentu ia tau seperti apa tanda kerusakannya karena ia sudah bertanya kepada salah satu teman sekelasnya. Pada aplikasi yang rusak akan tertera notifikasi peringatan saat membukanya. "BAHAYA! COPOT SEKARANG!" Kira-kira seperti itu tulisan peringatannya.

Huh, bukan seperti notifikasi peringatan malah cenderung seperti ancaman. Walaupun ia sudah tau bentuk notifikasi tersebut, ia tetap teguh untuk tak membuka aplikasi miliknya.

"Gue rasa kita semua jangan buka aplikasi itu dulu sampe semuanya selesai," lanjut Zale.

"Emang kenapa gak boleh di buka?" Tanya Azura penasaran.

"Gue takut kalo kita bakal kenapa-kenapa, nurut sama gue kali ini," jawab Zale yang di balas anggukan lucu oleh sahabatnya.

Ketiga lelaki tersebut hanya diam menyimak dan berpikir rumit, malas untuk memikirkan hal ini lebih lanjut sontak Fannan menginstruksikan Zale untuk melanjutkan dongengnya yang terjeda satu malam.

"Pusing kita mikirnya, mending lo lanjut cerita dulu Zale," titah Fannan yang di balas anggukan oleh Zale.

Zale menarik napas dalam dan menghembuskan-nya secara perlahan. "Gue gak ada trauma karena kekerasan fisik, cuma ada trauma yang gue sebut kemaren. Dan ya, itu emang bukan tentang gue," ucapnya.

"Pas gue masih umur 8 tahun sekitar kelas 2 atau 3 an gitu, keluarga gue sempet harmonis banget sampe sampe gue gak pernah main lagi sama Eysie," lanjutnya seraya menekan dua kata yang ia lontarkan.

Sagara mengusap tengkuknya dan berkata. "Aduh, kok firasat gue gak enak nih sama ceritanya Zale, pasti isinya yang iya-iya," ucapnya menyertakan kata yang ambigu.

Lagi dan lagi Zale menanggapi Sagara dengan senyum manisnya seperti malam itu.

"Hahaha, bokap gue sempet main belakang sama lonte kantor murahan, terus di hasut jadi tukang minum sama sempet pake narkob. Nyokap gue tau dan milih buat diem, tapi dia gak terima sama semua itu. Sampe suatu hari gue di bebasin main ke rumah Eysie dan itu terjadi selama satu minggu, gue bener bener main full sampe jam 7 malem di rumah Eysie. Nyokap gak marah karena emang dia yang nyuruh gue main, dan pastinya bokap gue curiga karena gue dibebasin begitu," jelasnya yang di selipkan kekehan miris.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang