Sudah direvisi ✔️
Tapi kalo masih ada yang salah tolong tandain ya😉
Happy Reading!
Seorang lelaki terbangun di siang hari dengan keringat yang bercucuran di kepalanya serta napas yang tersengal-sengal, jangan lupakan wajah pucatnya yang mirip dengan mayat. Tangannya gemetar, kakinya juga terasa lemas tak bertenaga.
"Hah, gila. Dia bukan manusia dong anjir..." Ucapnya dengan napas yang masih tersendat di paru-parunya.
"GILA GUE KALO BEGINI, EMANG GILA!" Jeritnya seperti orang yang sedang frustasi.
Suaranya terdengar hingga lantai bawah, tempat dimana kedua gadis serta satu lelaki sedang berkumpul. "Gala bangun! Tapi kenapa teriak?" Ujar salah satu gadis disana.
Mereka bertiga spontan berlari menuju kamar atas, tempat dimana Galaxy tertidur. Di bukanya pintu tersebut dengan kencang oleh Azura sehingga membuat ketiga orang lainnya terkejut bukan main.
Fannan segera mendekat kepada sahabatnya dan mengecek dahi sahabatnya, serta menghujani ribuan pertanyaan.
"Lo gak papa Gal?" Tanya Zale dengan sedikit khawatir.
Galaxy menjadi tak enak hati, ia berpikir bahwa semua sahabatnya khawatir karena dirinya berteriak tadi, padahal kenyataannya bukan seperti itu.
"Aduh maaf ya, teriakan gue bikin lo semua sampe khawatir begini," ujarnya seraya mengusap tengkuknya canggung.
Azura dengan beraninya memukul pelan kepala Galaxy sehingga membuat lelaki tersebut meringis. "Asu! Bukan cuma gara-gara teriakan lo bego, tidur 3 hari bangun-bangun kaya orang mati aja!" Ujar Zura dengan raut wajah yang dibuat seperti orang marah.
Fannan yang melihat sahabatnya ditoyor seperti itu tertawa hingga terbahak-bahak, karena tak pernah ada wanita yang berani berlaku seperti itu kepada sahabatnya.
"Gue tidur 3 hari? Ngawur lo Ra," sanggah Galaxy seraya terkekeh.
"Ngiwir li Ri. Orang dia bener kok, lo drop 3 hari kaga bangun samsek, pengen gue bawa ke RS tapi kata Zale jangan, takutnya orang curiga," jelas Fannan yang membuat sahabat lelakinya melotot tak percaya.
"Kok bisa sampe 3 hari anjir, apa gara-gara gue ngobrol kelamaan ya?" Ujar Galaxy kebingungan.
Zale mengernyitkan dahinya bingung dengan lelaki yang biasanya seperti tembok China itu. "Ngobrol sama siapa? Kan kerjaan lo 3 hari cuma tidur," balasnya dengan blakblakan.
"Gue ngobrol sama Nebulla di mimpi, dia cerewet banget anying. TAPI LO SEMUA TAU? GUE KETEMU IVY KAESHA COY!" Ujarnya semangat.
Hal itu lantas membuat mereka bertiga terkejut bukan main. Apa katanya tadi, bertemu dengan Ivy Kaesha? Lelucon macam apa lagi.
"Bangun Gal, jangan ngelantur," ucap Zura yang dihadiahi tatapan sinis milik Galaxy.
"Emang lo dibawa kemana Gal?" Tanya Zale yang berusaha mengorek informasi.
Ia yang ditanya seperti itu mulai berpikir sejenak, karena sebenarnya ia juga tak tahu dibawa kemana saat itu.
"Ke ruangan aneh gitu, isinya alat-alat canggih yang gak pernah kita temuin. Di sono ada Ivy yang keliatannya gak sadar, soalnya cuma tiduran di ranjang yang di kelilingi alat medis, tapi beda sama alat medis punya kita." Jelasnya yang semakin membuat mereka bingung.
Belum lama berpikir tentang hal itu tiba-tiba saja latar dan waktu sudah berganti. Kini mereka seperti berada di provinsi Jawa, karena setiap orang yang lewat di sekitarnya berbicara menggunakan bahasa Jawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu [TAMAT]
FantasiaFantasy - Adventure - Teen Fiction Draf : dari awal Mei 2022 Published : 30 November 2022 End : 21 April 2023 CERITA INI HANYA TERSEDIA DI WATTPAD Jadi kalau 'semisal' menemukan cerita yang alurnya sama persis dengan cerita ini, tolong segera berit...