MW|20✔️

155 137 33
                                    

Sudah direvisi ✔️

Tapi kalo ada yang masih salah tolong dibantu yaaa🧚

Happy Reading!

"Bagaimana perkembangannya, Avion?" Tanya seorang laki-laki paruh baya yang ditaksir berumur 45 tahunan dengan wajah suram yang memaksa.

"Terhambat, kami mengalami kendala, diharap kau tidak protes macam-macam wahai pak tua yang terhormat," sarkas Avion di seberang sana.

Lelaki paruh baya tersebut melemparkan botol berisikan setengah air berasa yang diduga adalah salah satu jenis Vodka termahal di dunia. Ia melemparkan botol tersebut tanpa beban dan membiarkan pecahan serta tumpahan tersebut berceceran di ruangannya.

"Kendala saja terus, gak becus sekali kalian!" Bentak pria itu yang dibalas geraman kesal dari Avion.

"Keparat! Tak usah protes kau tua bangka bau tanah! Kau tak pernah melakukan apapun selain menyuruh kami, gunakan otak cilik mu itu, dasar tua!" Balas Avion dengan marah.

Avion sudah sangat tak kuat menghadapi pemerintah pusat yang selalu menuntut anggota departemen penanggung jawab untuk melakukan segalanya.

Ia benci sekali saat para pria tua dengan perut balon itu memerintahkan mereka dengan asal dan seenaknya, mereka pikir anggota departemen penanggung jawab bukan manusia seperti mereka atau bagaimana?

Telepon diputuskan sepihak oleh Avion dan hal itu membuat lelaki paruh baya itu terbungkam. Entah terbungkam karena sadar atau menahan gejolak amarah yang terus mengalir dalam tubuhnya.

Sedangkan disisi Avion, ia sedang mengeluarkan berbagai macam umpatan yang dituju untuk lelaki yang tadi meneleponnya. Ia dan rekan-rekannya juga sangat lelah mengurusi semua kerusakan yang tak kunjung selesai.

Ia sangat pusing karena kasus kali ini berbeda, biasanya mungkin terjadi bug atau beberapa sistem yang salah, tetapi kali ini sepertinya sedikit parah karena ia tak bisa mengontrol melalui saluran internetnya saja. Kali ini harus diperbaiki secara langsung dan memerlukan sedikit pengorbanan mental, tapi siapa yang menyangka bahwa akses menuju tempat tersebut sudah terpakai semua oleh anonim.

Keadaan ketiga lelaki itu sangat memprihatikan karena penampilannya sudah acak-acakan, dimulai dari kantung mata yang menghitam, rambut berantakan karena sering di acak-acak, juga wajah yang kusam.

Sebentar, tiga? Bukankah hanya pria itu dan Avion, lalu satunya siapa?  Ingatkah dengan lelaki yang mengatakan bahwa ia ingin menikmati dunia? Itu dia lelaki ketiga, yang saat itu di panggil dengan nama Cleve oleh sosok wanita yang memiliki paras amat cantik.

Tidakkah kalian merasa familiar dengan nama Cleve? Siapakah dia?

Avion yang masih dengan kondisi awal, yaitu mengumpati orang yang tak ada, dan mengacak rambutnya frustasi tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan bawahannya.

"Permisi Mr.Vion, tadi saya mendapat telepon dari pusat dan mereka meminta perbaikan secepatnya, tetapi bukan pak Deska yang meminta Mr, melainkan bu Naomi." Lapor bawahannya itu.

Mendengar laporan yang diberikan dengan segera ia menganggukkan kepalanya serta mengibaskan tangannya sebagai kode bahwa ia mengerti sekaligus menyuruh bawahannya kembali.

"Huh, kalo bukan gara-gara mama, gue gak bakal kerja disini bangsat! Cuma bikin darah tinggi." Ujar Avion kesal dan tak menggunakan bahasa bakunya lagi.

Setelah ia merasa lebih lega karena sudah mengeluarkan beberapa kata mutiara akhirnya ia kembali bergabung dengan yang lainnya untuk menuntaskan masalah.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang