MW|23✔️

147 124 37
                                    

Sudah direvisi ✔️

Happy Reading!

Baru saja ku lihat Galaxy sudah meletakkan tubuh sahabatku di kasur, tiba-tiba saja kamar ini berganti.  Kamar baru yang kami tempati lebih usang dari pada kontrakan milik sahabatku saat di 2021. Ranjang cantik yang tadi kami lihat tiba-tiba berubah menjadi ranjang kayu yang cukup kokoh.

Kami berempat masih terdiam mencerna kejadian ini, tapi belum lama setelah itu kak Ivy membuka percakapan.

"Baru pertama kali saya merasakan perpindahan waktu yang tiba-tiba seperti ini," ucapnya dengan formal.

Kini semuanya sudah sadar dan ku lihat Fannan sedikit merasa jengkel. "Kak, lo bisa gak jangan pake bahasa baku begitu? Aneh kalo lagi ngobrol sama kita," ujarnya menyuarakan isi hatinya.

Aku sedikit terkejut dengan perkataan Fannan, padahal beberapa hari lalu ia terlihat biasa saja, huh mungkin lelah.

"Tak bisa, rasanya sangat menggelikan jika menggunakan bahasa gaul kalian." Balas kak Ivy santai.

Kami sudah menunggu sekitar tiga menit untuk menyambut kesadaran sahabatku. Sebelumnya aku sudah bertanya kepada kak Ivy mengapa Zale bisa pingsan, ku kira ada sangku pautnya dengan kak Ivy. Tapi ternyata kak Ivy pun tak tahu.

Setelah tiga menit berlalu dapat kulihat sahabatku sedang mengejapkan matanya berkali-kali guna beradaptasi dengan cahaya ruangan. "Gue dimana?" Tanyanya yang baru saja bangun.

Kami ingin menjawab tetapi juga bingung, karena tak ada yang beranjak sedari tadi. "Gak tau, kita aja kaget tiba-tiba pindah begini." Kataku menjawab pertanyaan Zale.

Ku lihat Zale hanya menganggukkan kepalanya, sepertinya ia sudah biasa menghadapi kejutan spesial dari mesin waktu.

"Kak Ivy, si Lynelle punya kekuatan apa?" Tanya Zale tiba-tiba yang membuat kami bingung.

***

Sosok yang diberikan pertanyaan seperti itu sontak mengerutkan keningnya bingung, mengapa baru sadar dari pingsannya tiba-tiba menanyakan hal aneh seperti itu.

Tapi tak urung Ivy menjawab pertanyaan tersebut dan pastinya ia akan menimpali dengan pertanyaan juga. "Eh? Nanti akan saya beri tau, memang kenapa Zale?" Tanya Ivy heran.

Zale yang tak mendapatkan jawaban pun menghela napas lelah. "Bukannya di jawab dulu kak. Tadi gue di datengin sama tuh tante girang blo'on," jawab Zale dengan nada yang tak enak di dengar.


"Zezel! Kok gitu ngomongnya? Dia kan pendiri mesin waktu juga," sanggah Azura dengan menatap sahabatnya garang.

Wanita kelahiran 2034 itu hanya menggaruk tengkuknya canggung. "Sebenarnya apa yang dikatakan Zale tak salah kok, Zur." Ucap Ivy yang membuat ketiga remaja tersebut heran.

Bukankah mereka teman seperjuangan? Mengapa Ivy berucap seperti itu?

"Dia elf asli, kekuatannya mengendalikan mimpi seseorang, serta memiliki tangan yang ajaib dapat mengubah atau menyembunyikan sesuatu," jelas Ivy yang membuat semuanya terkejut kecuali Zale.

"Udah gue duga." Ucap Zale yang mendapat tatapan penasaran dari sekitar.

"Jangan natap gue gitu! Tadi gue di bikin pingsan sama seseorang tapi gak tau siapa, gue yakin kaya di santet anjir, soalnya gak mungkin tiba-tiba pingsan. Terus si tante girang dateng ke gue, awalnya gue gak kenal tapi pas detik-detik mau bangun gue baru nemu sesuatu," jelasnya yang membuat mereka terbungkam.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang