Sudah direvisi ✔️
HELOWW!!
Masih kuat baca sampe bab 7? Keren juga...
Terimakasih sekali lohhh🤩Akankah ada sesuatu yang berkaitan lagi dengan misteri otak Zale? Hmm...
Happy Reading!!
Di sebuah kamar dengan nuansa ketenangan kali ini terdapat dua gadis yang selalu menemani waktu kita. Kedua sahabat ini sudah selesai melaksanakan makan malam bersama orang tua Zale tadi, kini mereka memilih untuk melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda.
Halaman kedua dari buku itu sudah menampakkan tulisan sepenuhnya satu halaman, tulisan kali ini berbeda karena bukan penjelasan singkat nan aneh seperti tadi pagi. Melainkan sebuah biodata seseorang, juga sebuah curhatan klasik.
Alfred Bleize, itulah namaku.
23 April 2028 adalah tahun kelahiran ku.Di sana aku mendapat julukan 'Serigala terkutuk' hanya karena aku menjadi yang terlemah diantara saudara/i ku, konyol.
Di sebut serigala karena memang arti namaku adalah serigala.
Pertemuan ku dengan teman seperguruan ku membuat kami memikirkan sesuatu yang sangat mustahil. Meluncurkan alat yang bisa menembus dimensi lain, juga meluncurkan mesin waktu.
Tak ada yang tau bahwa kami telah pergi dari sana dan mereka tak peduli, miris.
Kami membangun sebuah laboratorium dengan diriku yang menjabat sebagai ketua organisasi. Menjadi ketua tentu memiliki tanggungan lebih besar daripada yang lain, kadang aku ingin menyerah karena tuntutan anggota lain juga.
Tapi aku sadar bahwa bukan hanya diriku yang merasa dituntut, dia, si wakil juga merasakan hal yang sama.
Tulisan itu berakhir hanya sampai di sana, Zale menampakkan raut jengah karena menurutnya tulisan kali ini hanya berisi sesuatu yang tak penting. Ya... Walaupun ada beberapa hal yang selalu membuatnya bingung sekaligus pusing.
Sedangkan Zura, ia merasakan kesedihan saat membaca dua kalimat terakhir. Karena ia tau bagaimana rasanya di tuntut oleh rekan lainnya, sebab ia pernah menjadi ketua kelompok satu kali dan membuat dirinya pusing hingga demam dua hari.
"Kenapa isinya beginian ya Zel? Udah gitu biodatanya juga gak di tulis lengkap, cuma nama sama tanggal lahirnya doang," lagi dan lagi Zura yang lebih dulu membuka suara.
"Gue juga gak tau, tapi lo liat deh tanggal lahirnya. Dia udah lahir dari lama banget, pasti udah mati sekarang." Balas Zale.
Mereka tak mau terlalu lama merenung memikirkan hal tersebut, langsung saja Zura menyuruh sahabatnya untuk melafalkan mantra tadi.
Tetapi tak berhasil, lalu sahabatnya menyuruh balik dirinya agar melafalkan hal tersebut. Hal yang sama terjadi, mereka berdua tak bisa membuka tulisan itu lagi.
Mulut mereka sepertinya sudah tak berfungsi untuk melafalkan mantra itu. Hal ini membuat mereka frustasi hingga Zale menarik rambutnya, sedangkan Azura sudah mengacak-acak rambutnya dengan kasar.
Ide konyol terlintas di benak Zura. "Kayanya gak bisa kalo cuma kita berdua yang ngucapin mantranya deh. Em, gimana kalo kita minta Saga ngucapin juga?" Tanya Zura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu [TAMAT]
FantasyFantasy - Adventure - Teen Fiction Draf : dari awal Mei 2022 Published : 30 November 2022 End : 21 April 2023 CERITA INI HANYA TERSEDIA DI WATTPAD Jadi kalau 'semisal' menemukan cerita yang alurnya sama persis dengan cerita ini, tolong segera berit...