MW|31✔️

154 123 106
                                    

Happy Reading!

"Baik, karena semuanya telah hadir pada rapat kali ini. Lebih baik kita mulai sekarang." Ucap Avion membuka perbincangan.

Semua orang yang berada didalam ruangan tersebut menatap Avion bingung. Bukankah ini rapat penting, mengapa sosok itu tak hadir? Pikir mereka semua.

"Ada apa dengan ekspresi kalian itu?" Tanyanya yang menyadari keadaan.

Para pejabat tersentak dan segera menetralkan ekspresi mereka. Salah satu dari pejabat itu mengangkat tangannya.

"King and Queen gak hadir?"

Avion menghela napas lelah dan mengangguk. "Ini akan menjadi topik rapat juga, jadi mari mulai rapatnya."

Setelah mengatakan hal tersebut, semua pejabat yang ada segera mengangguk paham dan menyimpan segala pertanyaan dalam benak masing-masing.

Sekeliling ruangan rapat ini tiba-tiba terlapisi oleh sebuah layar transparan yang berguna agar ruangan yang biasa-biasa saja menjadi kedap suara. Bahkan level kedap suaranya lebih tinggi daripada ruangan bioskop.

"Selamat pagi semuanya. Dari informasi yang saya dapatkan kemarin malam, saya mendapatkan kabar buruk dan kabar baik sekaligus," ujar Avion yang membuat semuanya penasaran.

Salah satu wanita disana mengangkat tangannya, "Apa kabar buruknya berkaitan dengan King and Queen?" Tampaknya istilah bahwa wanita itu makhluk peka, benar adanya. Avion sendiri bahkan sempat terkejut mendengar tebakan wanita itu.

"Sulit mengatakannya, tapi itu benar." Jawabnya yang membuat seisi ruangan heboh menebak-nebak.

Avion menekan salah satu tombol yang ada pada remote di genggamannya kemudian terdengar suara dentuman keras pada ruangan ini. Hal itu dilakukan bertujuan supaya mereka diam dan tenang kembali.

"Baik, mari lanjutkan. Kemarin malam saya mendapat kabar bahwa King Cleve dan Queen Elle meninggal dunia,"

"Anda jangan bercanda pak Avi!" Tampaknya mereka tak percaya dengan berita terbaru ini dan dengan cepat menyangkalnya.

"Iya, kalau kau membenci mereka ya jangan sampai membuat berita aneh-aneh seperti itu, Vion!" Bentak lelaki tua disana. Sepertinya aku tahu siapa lelaki tua ini. Ia adalah pak tua yang biasanya mengoceh kepada Avion waktu lalu.

"Saya tak pernah main-main saat berucap seperti ini." Balas Avion dengan penuh penekanan.

Ia menekan salah satu tombol pada remote kembali dan dibelakangnya kini menampakkan sebuah layar hologram. Dilayar tersebut menampilkan sebuah gambar kontak seseorang dengan suara yang terdengar jelas di kepala mereka.

"Selamat malam pak Avion. Saya Albert yang diutus oleh departemen pengendali untuk memantau King dan Queen empat bulan lalu," Ujar Albert dari seberang sana.

"Albert? Oh ya. Ada apa?" Jawabnya seraya fokus kearah layar hologram didepannya dan tangannya dengan lihai mengetik di depan keyboard hologram.

"Tadi pagi kami mengalami penyerangan konyol. Ada lima orang yang datang ke gedung ini, awal mereka bilang hanya untuk berkeliling tetapi mereka berhasil menyelinap ke tempat pribadi King and Queen,"

Avion tampak terkejut dan menghentikan jarinya sejenak, "Hah?! Jangan ngawur kamu!"

"Saya tidak berbohong pak. Kelima orang itu sempat tertangkap dan di lempar ke penjara. Tetapi dua jam setelah itu mereka kembali menyerang dengan senjata yang lebih banyak,"

"Lebih banyak bagaimana maksudmu? Dan mengapa mereka bisa lolos dari penjara hologram?!" Tanya Avion dengan suara yang keras.

Ia sedang lembur dan hanya ada seorang diri, hal itu terjadi karena pak tua selalu menuntutnya.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang