MW|35✔️

142 104 113
                                    

Pertanyaan-pertanyaan di part sebelumnya bakal terjawab disini nih!!

Siapp???😻

Happy Reading!

Hari telah berganti dan latar menampakkan suasana siang hari. Keempat remaja itu sedang bersantai di ruang keluarga milik Ravier.

Jaime datang dari arah dapur dengan membawa camilan serta minuman segar yang terletak di atas nampan melayang. "Nih guys!"

Mereka semua segera bersorak girang dan berdiri untuk menyambut hangat camilan itu. Saat baru berdiri, Fannan merasakan kepalanya pening dan lama kelamaan pandangannya mulai kabur.

"Cok, ini kok agak gelap ya," celetuknya seraya memegangi kepalanya.

"Kenapa lo?" Tanya Azura.

Lelaki bermata sipit itu terus memegang kepalanya dan mulai meringis. "Shh kepala gue sakit, Grey... Pusing banget,"

Semuanya otomatis menatap lelaki itu dengan khawatir. Bahkan Azura sudah berlari menuju Fannan seraya menyentuh bahu kokoh milik lelaki tersebut.

"Kai? Lo kenapa sih? Hey, Kai!" Seru Azura yang merasa panggilannya diabaikan.

Tubuh lelaki itu mulai lemas, Azura tak kuat menahan tubuh yang lebih besar darinya itu. Jaime dan Galaxy segera menghampiri Fannan lalu mengambil alih sosok itu.

"Sini abang yang pegangin, kamu duduk aja Eys," ucap Jaime yang dibalas anggukan oleh Azura.

Fannan awalnya masih sanggup bertahan, tetapi sekarang kesadarannya telah hilang. "Kai! Sadar hey!" Seru Azura saat melihat lelaki itu tak sadarkan diri.

"Ini apa sih pada hobi banget pingsan?!" Gerutu Galaxy yang sedang meletakkan tubuh sahabatnya dengan perlahan.

"Tau tuh gak jelas," sahut Zale dengan bodohnya.

"Kan lo anjir yang sering pingsan!" Galaxy sangat geram, bodoh sekali gadis itu.

"Ini Kai habis makan apa sih kok bisa pingsan ya ampun," gerutu Azura seraya mengusap dahi lelaki itu.

"Ekhem!"

***

Sesosok anak laki-laki tampan mulai membuka matanya dan mengejapkan-nya berkali-kali. Ia nampak asing dengan tempat kali ini.

Sebuah taman indah nan sejuk adalah tempatnya duduk saat ini. Terdapat air mancur di salah satu sisinya.

"Lah, ini gue dimana?" Celetuknya dan seketika merasa aneh.

"Kok? Kenapa suara gue kaya anak kecil?!" Monolognya panik.

Ia menunduk dan melihat kakinya lalu terkejut kembali. "Hah?! Gue kok jadi kecil anying?"

Melihat ada sebuah curug di sana, ia segera berlari menghampirinya dan menunduk untuk melihat wajahnya. "Gue balik jadi bocil? Yang bener aja!"

"Hye Sang!" Sapaan dan suara itu terdengar asing baginya, namun mendengar suaranya membuat ia merasa aneh.

Lebih anehnya lagi, ia malah menoleh ke belakang. Jelas-jelas itu bukan namanya! Mengapa ia menoleh?

Saat menoleh ia sangat terkejut melihat fisik bocah lelaki yang mengundangnya. Dia tampan, manis, imut, namun... Mirip sekali dengan bocah pertama!

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang