Sudah direvisi ✔️
Kalau ada typo tolong tandain, okay? Biar bisa langsung ku benerin, arigatouu~
Happy Reading!
"Kalo bukan tentang lo, terus siapa?" Tanya Sagara yang hanya dibalas dengan senyuman tipis oleh Zale.
Belum lama setelah pertanyaan tersebut terlontarkan tiba-tiba saja deringan ponsel terdengar dari sofa milik Sagara. Mereka semua sontak menoleh ke arah sofa tersebut dan Azura segera mengangkat suara.
"Itu bunyi hp gue, Zezel tunggu dulu ceritanya. Jangan sampe aku ngelewatin satu cerita pun loh Zel." Ujarnya kemudian beranjak ke arah sofa.
Dilihatnya layar ponsel tersebut dan tertera nama "Istrinya Daddy" kemudian segera mengangkatnya.
"Halo mom, ada apa?" Sapanya lewat telepon.
"Pulang sekarang, gak ada nginep nginep lagi di tempat Angga! Keseringan kamu di sono, besoknya gak sekolah, kebiasaan," ujar Lea di sebrang sana.
Walaupun lewat telepon tetapi Azura tetap merubah raut wajahnya menjadi cemberut.
"Ah mommy, besok aku pulang subuh deh, tetep berangkat sekolah kok!" Jawabnya. Tetapi hal itu di tentang oleh sang ibu.
Terpaksa ia harus menyampaikan kepada semuanya bahwa cukup sampai disini dahulu pembahasan mereka.
"Guys, gue di suruh balik sama mommy. Gak bisa dibantah, jadi lanjutin besok aja ya? Please..." Ucapnya dengan sedikit merengek.
Mendengar perkataan sahabatnya membuat Zale bernapas lega. Karena sejujurnya ia belum sanggup untuk bercerita tentang masa lalunya.
"Ya udah, besok atur jadwal aja lagi, sekarang balik dulu. Sag, kita balik ya." Ucap Galaxy seraya berpamitan dengan pemilik apartemen tersebut.
Setelah berpamitan mereka pun kembali ke rumah masing-masing, ah maksudku hanya Azura dan Zale. Karena dua lelaki lainnya bukan pulang ke rumah melainkan ke apartemen milik Galaxy.
Perlu diketahui bahwa Fannan akan tinggal bersama Galaxy ketika hari-hari biasa, tetapi jika malam Sabtu atau malam Minggu ia akan kembali ke rumahnya.
***
Di sebuah kamar yang bernuansa vintage kini hanya berisikan dua lelaki tampan yang sedang merenung dan melamun. Galaxy masih berkutat dengan kasus ibunya itu yang tak kunjung mendapatkan titik terang hingga umurnya menginjak 18 tahun ini.
Sedangkan Fannan malah kepikiran kejadian saat di apartemen milik Sagara tadi, kejadian dimana tiba-tiba saja dirinya dipeluk oleh perempuan lain. Walaupun Fannan dan Azura sudah lama kenal, tetapi mereka tak pernah berpelukan seperti tadi. Ia benar-benar kepikiran sampai sekarang hingga tak sadar bahwa di pipi putihnya sudah muncul rona merah yang menjalar hingga ke bagian telinganya.
Beruntung hal tersebut tak disadari oleh sahabatnya, andai saja sahabatnya melihat keadaan fisik dirinya sudah pasti ia akan di goda terus menerus.
Ah iya, Fannan memanglah buaya darat, tetapi ia sama sekali belum pernah berpelukan dengan pacar-pacarnya itu. Mentok mentok juga berpegangan tangan atau sekedar bersandar. Tetapi mengapa saat ia sedang berduaan dengan pacarnya itu tak merasakan sengatan aneh apapun dan tak terbawa sampai selama ini.
Mengapa hanya karena dipeluk Azura ia sampai kepikiran hingga saat ini? Ah, ia juga sepertinya tak sadar bahwa tadi sempat mengusap pucuk kepala milik Azura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu [TAMAT]
FantasíaFantasy - Adventure - Teen Fiction Draf : dari awal Mei 2022 Published : 30 November 2022 End : 21 April 2023 CERITA INI HANYA TERSEDIA DI WATTPAD Jadi kalau 'semisal' menemukan cerita yang alurnya sama persis dengan cerita ini, tolong segera berit...