MW|33✔️

163 120 126
                                    

[lebih banyak kata kasar di part ini]

Happy Reading!

Jaime tentu terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Zale. Sebelum ia menoleh kebelakang, dirinya lebih dulu menghapus jejak air matanya.

"I'm okay." Jawabnya singkat.

Zale menatap sepasang netra indah milik Jaime dengan begitu dalam, ia menghela napas dengan berat. Gadis dengan rambut cokelat terang itu menghampiri pembatas balkon yang digunakan oleh Jaime sebagai tumpuan dan melakukan hal serupa. "Lo sebenernya siapa?"

Lelaki itu terkejut kembali dengan pertanyaan yang tiba-tiba seperti ini. "Maksudnya?"

"Lo ngedeketin Eysie karena kalung yang dia pake, terus tatapan lo pas tadi itu aneh," ujar Zale mengintimidasi.

Tunggu, setelah mengatakan kalung, dirinya langsung berpikir. Sejak kapan Azura menggunakan kalung dilehernya? Setahunya gadis mungil itu tak mengenakan perhiasan apapun.

"Bukannya udah gue bilang kalo kalung itu mirip punya nyokap gue?"

"Namanya kalung ya banyak lah yang samaan, aneh lo," cibir Zale.

Lelaki dengan tanda sangar diwajahnya itu menghela napas lelah. "Masalahnya gue yang nge-desain kalung buat nyokap dan gak ada satupun yang punya,"

"Eh?" Kini gadis berambut coklat itu nampak terbungkam karena terlanjur terkejut.

"Lo pacarnya Sagara?" Celetuk Jaime yang membuat Zale terperanjat. "Lo kenal Sagara? Tapi, gue bukan pacarnya!" Bantah Zale dengan wajah yang ditekuk.

"Tadi Galaxy yang ngomong,"

"Bajingan banget si kunyuk." Gumam Zale yang merasa kesal dengan laki-laki bernama Galaxy yang telah menyebar omong kosong.

"Jaime, jujur sama gue. Lo pasti kenal Sagara 'kan?" Tanya Zale penuh penekanan. Lelaki itu tetap berusaha mengelak dari orang asing yang baru ditemuinya. "Gak."

Zale berdecak sebal. "Ck! Gue bisa baca tatapan lo! Keliatan banget ada rasa kangen sama sedih jadi satu,"

"Hah~ Jarak umur Saga sama Azura berapa tahun?" Tanya Jaime dengan nada rendah.

Gadis berambut cokelat itu tampak berpikir sejenak dan menghitung. "Empat tahun sih, kenapa?"

Jaime membelalakkan matanya lalu memejamkan matanya dengan perasaan campur aduk. "Orang tua Sagara siapa?"

"Aunty Wendelle,"

"Hubungan Azura sama Saga sepupuan beneran?"

Zale sedikit kebingungan dan mengangkat alisnya sebelah. "Iya, lo manggilnya Zura aja biar gak kepanjangan,"

"Berarti orang tua Zura itu Lea sama Askara?" Sungguh! Tebakan dari lelaki tampan ini membuatnya terkejut sekaligus merasakan rasa senang dalam hatinya.

"Cok?! Lo kakaknya Eysie?!" Kagetnya seraya mengguncang tubuh Jaime.

Lelaki itu merasakan pusing saat badannya diguncang keras oleh sosok gadis ramping. "Berhenti Zale! Kalo yang satu itu gue belom tau!"

"Hah? Lo gak tau apapun? Ayo duduk disitu, keluarin semuanya sama gue mumpung lagi sepi." Ucapnya ambigu.

Lalu ia menarik tangan Jaime untuk menuju kursi mengambang yang terletak di dinding pembatas dan menekannya agar kursinya muncul.

"Ceritain kenapa lo bisa disini," paksanya dengan antusias.

"Mau dari bagian mana?" Tanya Jaime dengan pasrah.

Mesin Waktu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang