33. 0 D : Azhar Sudah Bahagia!

59 15 1
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Tubuh Barack melemas seketika.

Suara nyaring terdengar dari monitor tepat setelah ia membuka pintu ruangan Azhar. Disana sudah ada Yesha beserta Yohan, tatapannya kosong menatap tubuh sahabat nya yang sudah kaku diatas bangsal.

Arjuna selaku ayah dari Azhar hanya diam sembari memeluk tubuh putranya untuk terakhir kali. Yesha yang awalnya hanya mengelus tubuh tinggi Yohan kini beralih ke arah pintu dimana Barack berdiri dengan pandangan kosong.

Lelaki paruh baya itu mendekat.

"Barack.." panggilnya lembut.

Yesha tahu seberapa hancur hati Barack saat ini. Karena ia juga pernah ada diposisi ini sebelumnya.

Mata Barack bergulir menatap Yesha, "Om? Azhar?"

Yesha tersenyum sendu. Menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Azhar sudah bahagia nak, pilihannya untuk pergi menemui Rena diatas sana. Kamu harus ikhlas oke? Semuanya akan baik-baik aja, percaya sama om.."
























Sore itu juga, Juna memakamkan jenazah Azhar tepat disamping makam sang bunda. Selama hidupnya, Azhar tak pernah bertemu bunda, hanya tahu wajah dari foto yang Juna simpan tapi tidak secara langsung.

Dan sekarang Juna yakin, kalau sang anak sudah bertemu wanita cantik sang bidadari surga nya Arjuna Kavindra.

Lebih dulu, dari dirinya.

"Azhar, sayangnya ayah, pangerannya bunda dan kesayangan semua orang. Selamat tidur panjang. Kamu tidak akan merasa sakit lagi setelah ini. Terimakasih atas perjuangan tanpa menyerah mu. Ayah senang dan bangga, Azhar Kavindra jagoan kecil ayah sudah bahagia sekarang."

Setelahnya Juna menengadahkan tangan nya, berdoa untuk putranya. Diikuti oleh Yesha, Jeff, Yohan dan Barack disampingnya.

Suasana pemakaman tampak lengang karena para pelayat sudah lebih dulu pamit dan sekarang hanya tersisa kedua sahabat dari Azhar setelah pada ayah pamit lebih dulu.

Yohan berjongkok disamping nisan sang sahabat.

"Azhar. Maaf aku ga ada waktu kamu lagi bener-bener kesakitan, aku gatau kalau kamu nanggung beban seberat ini. Tapi sekarang aku ikhlas, aku ga bisa maksa kamu tetap disisi aku sedangkan kamu harus menuhin panggilan Tuhan untuk pulang ke rumahnya."

"Aku ga akan lupain kamu, ending kisah persahabatan kita sempurna karena kamu pernah jadi bagian dari kita."

Barack tak mengatakan apapun, ia masih terpukul, wajahnya sembab. Yohan mengerti itu lantas hanya menuntun langkah kaki Barack menuju mobil dimana para ayah menunggu.

Semilir angin lewat dimenit kemudian dan Yohan yakin kalau itu Azhar yang mendengar kata-katanya tadi.
























'Terimakasih udah dukung aku selama ini, Yohan dan Barack. Maaf ayah, om Jeje, dan om Yesha.' -Azhar Kavindra.

'mungkin kami akan buka lembaran tanpa kamu Azhar, tapi kisah ini sudah terlukis ditakdir tuhan. terimakasih untuk semuanya' -Yohan Ghifari.

'aku menyesal Azhar, sungguh. Tapi aku akan mencoba untuk ikhlas dengan kepergian mu dan dimasa depan. Impian menjadi atlet itu akan ku capai walau kamu udah bahagia disana, aku ga akan kecewain siapapun lagi terutama kamu dan Mom.' -Barack Jeffrian.

-end-

🥀

Halo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo..

Nah, ini udah end. Lepas sudah beban aku atas cerita ini. Maaf kalau ga dapat feel nya, karena aku gatau apa yang kalian rasain waktu kalian baca cerita ini...

Ketemu di work berikutnya..

See you💛❤️

The Perfect Ending || EPEX✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang