32. 10 D : Pesta Barbeque

43 14 2
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Sepulang dari klub basketnya, Barack menyempatkan diri untuk mampir ke rumah sakit tempat Azhar dirawat dan Juna bekerja.

Yap, benar sekali.

Azhar kembali dirawat setelah pesta barbeque malam itu.

Anak itu mengeluh pusing setelah sempat oleng ke samping tempat papa Jeff berdiri. Pria paruh baya itu pun juga langsung sigap menahan bobot tubuh putra semata wayang Juna itu.

Sebelum ambruk ke tanah, buru-buru Juna ambil alih tubuh sang anak dan berlari ke arah mobil yang terparkir didepan rumah.

Yang lainnya pun juga ikut panik dan segera menyusul pasangan ayah dan anak itu menggunakan mobil masing-masing.

Berakhir, Azhar dirawat dengan kondisi yang bukannya membaik tapi memburuk.










Pukul delapan malam lewat lima belas menit, Yohan berdiri didepan ruang rawat Azhar dengan perasaan bimbang. Pasalnya anak itu sejak semalam tak sempat menemani sang sahabat karena harus mengurus beberapa hal.

Mengakhiri perasaan bimbangnya, Yohan segera menekan kenop pintu dan mendorongnya perlahan. Pemandangan yang ia dapatkan adalah wajah damai Azhar yang tengah tertidur.

Pastinya anak itu sudah makan malam karena Juna benar-benar ketat menjaga pola makan anak semata wayangnya itu.

Namun yang membuat hati Yohan teriris. Adalah kenyataan tentang kondisi Azhar yang semakin memburuk, namun hal itu sama sekali tidak mengurangi senyum di wajah pemuda itu.

Yohan hanya bisa pasrah dengan keadaan kedepannya, karena Azhar pun telah menyatakan dengan mutlak kalau ia tak ingin dioperasi. Yohan memakluminya, namun apakah anak itu tak memikirkan kondisinya saat ini yang sudah jauh dari kata baik?

Yohan tahu jawabannya, Azhar sangat takut akan kondisinya, itu sebabnya ia tak ingin menambah beban sang ayah dengan harus mengeluarkan biaya besar untuk transplantasi jantung. Cukup setelah mama Rena tiada sampai hari ini Azhar menyusahkan ayah Juna.

Setelahnya ia ingin bebas dari rasa sakit bukan karena sembuh namun karena penyakit itu memang benar-benar sudah tak terasa di tubuhnya dan tenang di alam istirahat panjangnya.

'kamu akan selamanya keras kepala, Zhar. Tapi aku ga pernah bisa nolak semua keinginan kamu itu' - Yohan Ghifari

🥀

Halo semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semua..

Huhu, maaf kalau book ini sempat terbengkalai karena kesibukan rl author tapi kedepannya Insya Allah bakal rutin karena booknya udah mau selesai..

Thanks for you Support..

The Perfect Ending || EPEX✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang