27. 40 D : Jantung Pengganti

50 16 1
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

"Apa kamu ga mau terima donor jantung yang udah dari lama kita tunggu-tunggu?"

Mahen, rekan kerja Juna bertanya dengan lembut pada putra Arjuna itu.

Azhar mengulum bibir nya sendiri, bingung harus menjawab apa. Disatu sisi ia mau menerimanya tapi disisi lain, setelah mendengar pernyataan lengkap dari Mahen dan sang ayah.

Azhar menjadi ragu.

Sebab keluarga dari sang pendonor belum mengikhlaskan kepergian keluarga mereka yang sudah dinyatakan mati otak sejak satu bulan yang lalu.

"Jujur aja dok, saya ragu." Kata Azhar sembari menunduk.

Awalnya Mahen terperangah dan heran, kenapa anak ini jadi ragu padahal sejak awal ia bertekad untuk sembuh?

"Kenapa?"

"Keluarga dari pendonor masih belum ikhlas, ga mungkin Azhar ambil gitu aja anggota keluarga mereka dengan menerima jantung nya."

"Lalu?"

"Azhar ga mau terima jantung pengganti lagi.."

"AZHAR!!"

Spontan. Juna langsung berteriak pada anaknya itu.

Mahen langsung sigap menenangkan rekannya ketika Azhar mulai menunduk lagi.

"Tenang Jun, jangan emosi dulu. Keputusan tetap ada ditangan Azhar. Kita bisa bujuk dia pelan-pelan,"

"Ya tapi kan kak––

––ga, kamu ga bisa bersikap kayak gini sebagai seorang dokter. Posisi kamu sekarang itu sebagai suporter bukan ayah."

Arjuna membuang nafas. Merasa suasana tak sekondusif tadi, ia segera pergi keluar untuk menenangkan diri. Tak ingin kelepasan membentak Azhar lagi.

Kini hanya tersisa Mahen dan Azhar yang masih menunduk saja.

Dokter muda itu mendekat, merangkul bahu pemuda 16 tahun itu dengan akrab.

"Jangan dipikirin ya. Kamu sebenarnya juga salah, ayah kamu udah berusaha sebisa mungkin buat dapetin donor jantung yang cocok tapi malah kamu tolak kayak gini. Azhar, kenapa ga mau terima donor jantung ini padahal kamu pengen sembuh?"

Dan jawaban pemuda itu berikutnya malah membuat Mahen menahan nafas dan tak tahu harus membalas apa.












"Karena Azhar cuman pengen sembuh dengan ketemu mama bukan sembuh dengan nyusahin ayah terus-terusan.."

🥀

Rekan Arjuna dari zaman kuliah dulu :

Rekan Arjuna dari zaman kuliah dulu :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahen Adiwijaya

'pikiran Azhar terlalu dewasa untuk dipatahkan'

🥀

Status akun ku saat ini tuh Semi-Hiatus, jadi aku ga sepenuhnya berhenti sementara buat nulis dan masih bisa update walaupun ga tau kapan waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Status akun ku saat ini tuh Semi-Hiatus, jadi aku ga sepenuhnya berhenti sementara buat nulis dan masih bisa update walaupun ga tau kapan waktunya

So, aku minta tolong kalian semua buat tetap baca cerita ini sampai tamat

Enjoy and see you the next chapter 💐

The Perfect Ending || EPEX✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang