31. 15 D : Terakhir

51 17 1
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀

Rasanya senang sekali, ketika dirimu yang sudah lama tidak bersekolah kembali ke gedung pendidikan itu untuk melanjutkan pelajaran yang sudah banyak tertinggal.

Azhar sedang merasakan itu sekarang.

Setelah beberapa Minggu tak hadir di sekolah, hari ini menjadi hari pertamanya kembali untuk belajar. Walaupun banyak pelajaran yang ia lewatkan namun Azhar itu pintar seperti Juna.

Tidak akan sulit baginya untuk mempelajari pelajaran sebelum-sebelumnya hanya tinggal membagi waktu saja Azhar yang belum bisa.



















"Apa? Tapi kenapa harus Azhar sih? Dia baru keluar dari rumah sakit beberapa hari lalu, Han.." Protes Barrack saat Yohan memberitahu berita yang disampaikan oleh wali kelas mereka di jam istirahat tadi.

Sementara Azhar, terdiam karena tak tahu harus berkata apa. Sebetulnya hal ini agak membingungkan, sebab ia baru keluar dari rumah sakit dan baru tahu berita OSN itu hari ini.

"Ya aku ga tau Barrack, pak John yang bilang tadi. Tiba-tiba kasih kabar kalau Azhar bakal jadi perwakilan sekolah buat OSN."

"Tapi kan kamu bisa tolak, kenapa ga ditolak?"

"Pak John ga mau denger alasan apapun, perintah dia itu mutlak dan ga boleh dibantah sama sekali.."

Barrack berdecak kesal. Wali kelas nya memang selalu begitu, pendapat orang lain ditolak sedangkan pendapat nya harus diterima mau tidak mau.

"Apa pak John bakal tanggung jawab kalau Azhar collapse? Setau aku beliau ga akan mau karena itu bukan urusan dia.."

Yohan terdiam, Barrack sangatlah benar.

"Ingat Yohan, jantung Azhar lagi ga stabil. Kapan aja bisa collapse kalau tekanan batin yang dia terima terlalu besar. Terlebih, Azhar ga mau operasi transplantasi jantung. Kamu mau kehilangan dia lebih cepat dari perkiraan om Juna? HAH?" Tambah Barrack dengan sedikit membentak.

Azhar segera menarik Barrack menjauh. Sebelum sahabat nya itu bertindak lebih jauh lagi, seperti memukul wajah tampan Yohan contohnya.

"Udah ya Barrack, jangan emosi dulu. Yohan kamu ga salah, gapapa.. Aku bakal terima tawaran dari pak John itu. Dan mungkin bakal jadi kegiatan diluar sekolah terakhir aku sebelum pergi.." kata Azhar sembari tersenyum.

🥀

Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum..

Kabar baik buat book ini karena ga lama lagi bakalan tamat..

See you, guys💐

The Perfect Ending || EPEX✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang