🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Hari ini haechan sengaja mengantarkan makan siang ke kantor, tadi pergi suaminya itu tak sarapan di rumah membuatnya khawatir dan berakhir mengantar kan makan siang untuk suaminya.
"Selamat datang nyonya Lee" sapa ramah pegawai kantor mark yang di balas senyuman lembut oleh submisive manis itu.
Hingga saat dia akan menaiki lift pergerakannya terhenti saat seseorang menyentuh tangannya.
"Mark tidak ada di atas"
Dia Jeno, "kemana?" Tanya haechan menaikkan satu alisnya.
"Sedang ada pertemuan di luar kantor, mungkin.. setengah jam lagi kembali" ucap Jeno.
Haechan mengangguk "yasudah.. aku akan menunggu di ruangannya saja" ucapnya.
"Jangan.. haechan.. aku sudah lama tidak ngopi dengan mu.. ayolah.. temani aku" bujuk Jeno
"Kau kenapa jadi aneh seperti ini?" Tanya haechan heran.
"Ayolah.. pudu.. ayo ayooo.." paksa Jeno kemudian menarik haechan yang membuat submisive itu mau tak mau harus mengikuti dominant sialan itu.
Haechan menatap Jeno yang dari tadi tak ada bicara duduk di depannya "sebenarnya apa tujuan mu mengajakku minum kopi? Kau tidak seperti kau jeno" ucap haechan, Jeno menatap haechan kemudian tersenyum kecil.
"Tidak.. hanya merindukan masa sekolah kita" ucapnya tersenyum. Haechan yang mendengar itu lantas mengangguk.
"Kau tak pesan kopi? Kenapa susu? Apa setelah menikah seleramu berbeda?" Tanya Jeno.
Haechan menggeleng "apa jaemin tak mengatakannya padamu?"
"Apa?"
"Aku hamil, kopi itu tidak bagus untuk bayiku"
Ucapan itu membuat Jeno tersedak, "kau hamil!!" Ucapnya kaget.
Haechan mengangguk "apa Mark tau?" Tanya nya lagi.
"Belum.., aku takut dia marah.. apa menurutmu aku harus mengatakan sekarang? Atau tunggu perutku besar?" Tanya nya meminta saran.
"Haechanie.. bagaimana kondisi tubuhmu" tanya Jeno kini terkesan sendu
"Tubuhku? Tubuhku baik baik saja.. tenang sajaa, aku sudah kuat untuk hamil dan melahirkan nanti" ucapnya terkekeh
"Kau yakin? Mark masih bisa menunggu tidak perlu secepat ini kan" ucap Jeno.
"Aku hanya takut Jen.., bagaimana jika nanti kak Mark menemukan seseorang yang bisa memberikan keturunan dan meninggal kan ku, kau tau kan, aku hanya punya kak Mark.. hanya dia yang ku punya" ucap haechan.
Jeno terdiam mengepal tangannya di bawah meja. Alasan dia membawa haechan ke cafe adalah karena Yeri, istri kedua sepupunya itu sedang berada di ruangan Mark!
"Haechan.. jika terjadi sesuatu padamu datanglah padaku atau jaemin, jangan menghilang. Mengerti?" Ucap Jeno.
"Huh? Apa apaan itu? Memangnya apa yang akan terjadi padaku?" Tanya haechan dengan sedikit terkekeh
"Berjanji padaku dulu pudu.." Ucap Jeno.
"Baiklah baiklah.. aku janji.." balasnya.
'aku tak mungkin memberitahumu pudu.. biar Mark yang menyelesaikan nya dahulu, keputusan selanjutnya ada di tanganmu' batin Jeno menatap submisive malang itu.
Cukup lama mereka berbincang hingga akhirnya Jeno mengatakan jika Mark sudah kembali ke ruangannya.
"Kau yakin? Tidak apa apa aku akan mengantarmu" ucap Jeno
"Tidak usah aku bisa sendiri"
"Baiklah.." ucapnya dan selanjutnya lift itu tertutup.
Haechan berjalan ke arah ruangan suaminya dan langsung membuka pintunya menampilkan Mark yang sedang mengerjakan sesuatu di depan laptop nya
"Sayang.." panggil Mark, haechan tersenyum kemudian mendekati suaminya.
"Kak aku membawakan makan sia__"
Ucapnya terhenti "kakak dari mana?" Tanya nya Kemudian menatap suaminya
"Kak.. aku rasa aku tak ada meninggalkan tanda itu semalam" ucap haechan menunjuk ke arah leher suaminya.
Deg
"T-tanda apa?" Tanya Mark dengan gugup.
Haechan mengarahkan ponselnya dan memotret tanda itu. "ini.. aku tak pernah meninggalkan tanda selama kita melakukan hubungan badan kak" ucap haechan.
Mark mengusap sekilas tanda itu, 'ini pasti yeri' batinnya.
"Ini tanda dari mu sayang... Mungkin kau lupa.." ucap Mark kemudian menarik haechan untuk duduk di pangkuannya.
"Sekarang... Apa yang membuat istri cantikku ini datang hmm?" Tanya Mark dengan melingkarkan tangannya pada pinggang istrinya.
"Mengantar makan siang.. kakak belum makan kan? Ini haechan bawakan" ucap submisive itu.
Mark menatap kotak bekal yang di bawa istrinya. "Aku baru saja makan sayang.." ucapnya menatap haechan.
Wajah haechan yang tadinya ceria kini berubah sendu. "Tapi tidak apa apa.. aku akan makan lagi.. suapi aku" ucap Mark menggunakan nada manja di akhir kalimat.
Haechan tersenyum ceria kemudian langsung mengambil kotak bekal itu dan kembali duduk di pangkuan suaminya, satu per satu suapan di tujukannya pada Mark.
Haechan menatap suaminya yang sedang fokus mengunyah makanannya "kak Mark..." Panggilan haechan membuat Mark langsung menatap wajah manis itu.
"Jika haechan hamil apa kakak akan bahagia?"
UHUK UHUKKK
TBC
Hayoloo gimana reaksi morkli nihh?
50 koment, next again!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?
FanfictionLee haechan, istri dari seorang Mark Lee pengusaha terkenal di Korea dan Canada. haechan tak pernah lupa mengucapkan kata syukur setiap melihat Mark. Mark menemaninya saat dia sakit bahkan saat dia telah sembuh seperti sekarang. lantas? apakah cinta...