36.

4.2K 358 11
                                    

🥀🥀🥀



Beberapa Minggu berlalu tak ada titik terang mengenai dimana mark, namanya terdaftar sebagai penumpang pesawat yang jatuh tersebut.


Jeno dan ayah mark sudah pasrah dengan keadaan, Mark tidak ditemukan itu artinya tubuh nya hancur dalam kecelakaan pesawat itu.


Kini dominant bermarga Lee itu berjalan menuju unit apartemen nya dengan menenteng beberapa belanjaan Di tangannya.

Klik
Suara pintu terbuka, Jeno masuk dan memandang jaemin yang kini tengah menyuapi haechan yang duduk di sofa dalam keadaan yang sama.

"Dia baru bangun?" Tanya Jeno meletakkan barang belanjaannya di lantai kemudian mendekati dia submisive itu.

"Hm.., Jen.. tolong suapi haechan sebentar, aku akan mengurus chenle" pinta jaemin, Jeno menerima mangkuk yang berisi bubur dari jaemin.

Dominant itu memandang sedih ke arah temannya "Chan..." Panggil Jeno memberikan satu suapan pada temannya

"Belum ada kabar dari kak Mark ya Jen?"

Jeno terdiam saat haechan melontarkan satu kalimat itu padanya, "kak Mark benar benar pergi ya?" Lirihnya lagi dengan sendu.

Kini haechan menunduk, menyembunyikan wajahnya dalam lipatan kakinya "harusnya aku tak menceraikannya hiks..."

Jeno meletakkan bubur itu di meja kemudian merendah untuk memandang wajah haechan.

"Ini bukan salahmu.." lirih Jeno pada temannya, Jeno memberikan sapuan halus para tangan haechan.

"Haechan... Dimanapun Mark sekarang dia pasti tak suka jika melihat mu seperti ini..." Ucapnya dengan lembut pada submisive yang rapuh itu.

"Ingat.. ada chenle diantara kalian sekarang.. jika tidak untuk mark, maka hiduplah demi chenle" lanjutnya lagi dengan senyum lembut.

Haechan menaikkan wajahnya menatap wajah Jeno. "Demi chenle" ucap dominant itu lagi meyakinkan temannya.

"Daddy...!!" Teriak chenle menghancurkan atensi mata haechan, submisive itu dengan cepat menghapus air matanya sebelum chenle melihatnya.

Happ..!
"Daddy lama cekali.. lele nunggu coklat lele nihh" rengek sang anak setelah melompat dalam pelukan Jeno.

"Aigo.. benarkan, ayo.. kita ambil coklat lele" ucap Jeno bangkit dengan chenle yang berada di gendongan belakang dominant itu.

Jeno mengambil barang belanjaan di lantai lagi dan berjalan masuk ke arah dapur meninggalkan haechan disana bersama jaemin berada tak jauh dari sana.


"Sudah?" Tanya jaemin pada haechan, haechan tersenyum kecil dan mengangguk.

"Apa yang Jeno katakan padamu tadi?"

"Jika tidak untuk mark lalukan untuk chenle"
Jawab haechan, jaemin tersenyum kecil mendengarnya. "Yokshi.. uri haechan" ucapnya mengusak rambut sahabatnya kemudian memberikan satu suapan pada haechan.

"Ck! Aku tidak mau begini na" respon haechan mengambil mangkuk itu dari tangan jaemin dan menyuapkan pada dirinya sendiri.

Jaemin tersenyum melihatnya kemudian berdiri dan menyusul Jeno dan chenle yang berada di dapur.

"Kau berhasil membujuk haechan" ucap jaemin tiba tiba berdiri di samping Jeno dengan chenle yang duduk lumayan jauh darinya sambil memakan coklat di tangannya.

"Iya.. sudah seharusnya begitu" balas Jeno dengan senyuman menatap jaemin.

Jaemin menghembuskan nafasnya pelan "ini akan semakin susah untukku" lirihnya dengan pelan.

"Kau mengatakan sesuatu sayang?"
Tanya Jeno tanpa melirik jaemin.

"Tidak.." balas jaemin sambil mengulum bibirnya dalam menatap Jeno yang kini mengangguk.


"Jeno..." Panggilnya lagi, "hm" dehem Jeno pelan.

"Apa ruang itu hanya aku yang menempati kan?"
Jeno menghentikan pergerakannya saat mendengar pertanyaan dari jaemin.

"Ruang apa?"
Tanya jeno kemudian melirik jaemin sekilas.

"Hatimu, itu hanya aku kan?" Tanyanya lagi pada sang dominant.

"Tentu saja, apa yang ada di pikiran mu itu hmm? Kau berfikir aku selingkuh dari mu? Begitu?" Tanya nya pada jaemin sambil terkekeh kecil.

"Tidak.. hanya saja.. aku berfikir dia akan masuk lagi"


Jeno terdiam matanya terpaku pada jaemin yang kini membuang pandangannya enggan menatapnya


"Kenapa bisa berfikir seperti itu?"
Tanya Jeno dengan alis yang menyingit.

"Kau tau.. tak ada halangan lagi untukmu sekarang.. itu akan menjadi peluangmu untuk mendapatkannya" balasnya tanpa menatap sang dominant.

"Kau sangat sensitif jaemin" timpal Jeno merasa heran dengan sikap kekasihnya.

"Tentu saja.. semua submisive dan wanita akan merasakannya jika mereka berada di posisiku" balas jaemin

"Aku tak akan meninggalkan mu"

Jaemin tersenyum kecil saat mendengar ucapan dari Jeno "buktikan Lee Jeno.."










TBC

Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang