🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Mark memandang kosong ke arah pintu UGD yang berwarna putih itu, pikirannya kacau sekarang. Chenle anak itu sibuk di tenangkan oleh jaemin karena menangis sepanjang waktu karna haechan mendadak sakit.
Entahlah, mungkin saja ikatan antara ibu dan anak!
"Donghyuck punya penyakit yang sama kayak haechan..." Ucap Mark tanpa menatap Jeno yang duduk di sampingnya.
"Wajah donghyuck juga sama kayak haechan, bahkan tadi dia manggil gue kak Jen" ucapnya lagi. Jeno melirik mark yang terus berbicara tanpa menatapnya.
"Apa yang Lo sembunyiin Jen? Donghyuck itu haechan kan?" Tanya Mark dengan suara sendunya berharap jika jeno menjawab iya bahwa donghyuck adalah haechan.
"Gue gak tau, gue baru tau kalo donghyuck punya penyakit yang sama kayak haechan, Lo tau Mark.. donghyuck itu donghyuck dia bukan haechan" balas Jeno menatap Mark.
Mark menggeleng saat mendengar jawaban dari adik sepupunya. "Enggak.. gue yakin donghyuck itu haechan, ini sama persis Jen! Gue ingat suara haechan waktu manggil gue kak! Dan tadi dia menggila gue kak Jen.." bentak Mark pada sepupunya.
Jaemin melirik dua dominant yang tengah berdebat. "Mark..." Panggil jaemin pada dominant yang lebih tua.
"Kamu gendong dulu chenle, aku mau ngomong sama kak Mark" ucapnya pada Jeno sembari memberikan chenle pada kekasihnya.
"Kamu mau ngomong apa sama dia?" Tanya Jeno sembari menimang chenle dalam gendongannya.
"Semuanya Jen.. udah gak ada yang perlu di tutupi.." lirih jaemin menatap kekasihnya.
"Ada jaemin! Dia gak perlu tau semuanya!!" Bentak Jeno, dan akibat bentakan itu chenle yang tadinya sudah sedikit tenang kini menangis semakin kuat di dalam dada bidang Jeno.
Mark menghembuskan nafasnya pelan "sini.. biar gue gendong" ucapnya meminta chenle dari gendongan Jeno.
Jeno awalnya menolak, tapi suara tangisan chenle yang kuat dan menggelegar yang membuat nya mau tak mau memberikan chenle pada mark.
"Sstt.. sudah tenang ya.. aunty hyuck sudah tidak apa apa di dalam.. sudah ada dokter bersama aunty hyuck" ucap Mark menimang 'putranya' itu.
Chenle dengan sesegukan melirik mark "tapi nanti aunty hyuck cepelti aunty echan bagaimana?" Ucapnya dengan bibir melengkung kebawah
"Nanti aman malk cedih lagi hiks.. lele nda mau.. aunty hyuck halus belcama kita hiks..." Isaknya pada Mark.
Mark tersenyum kecil "tidak.. aunty hyuck kuat.. dia tak akan meninggalkan kita.." ucap Mark menenangkan si kecil.
"Boong..! Hiks.. lele nda mau aman cedih hiks.. aunty hyuck halus dicini belsama lele dan aman" keluhnya mengusak wajah merah itu di dada bidang Mark.
Jaemin, submisive itu memandang kejadian itu dengan sendu. "Kau masih mau merahasiakannya? Kau lihat? Chenle luluh pada Mark" ucap jaemin pada Jeno
Jeno melirik Mark Dan chenle sekilas "itu tidak akan mengubah keputusanku.. aku akan tetap menyembunyikan fakta nya" balas jeno.
Jaemin melirik sengit pada kekasihnya "kenapa kau begitu keras kepala hah..!!! Kau ingin ku adukan pada paman Donghae apa bagaimana Lee Jeno!!" Bentak jaemin
Mark yang tadinya sibuk dengan chenle kini melirik ke arah Jeno dan jaemin yang tengah berdebat.
"Hiks.. buna cama Daddy tunapa belantam aman" Isak si kecil menyembunyikan wajahnya di celuk leher pamannya itu.
Mark menghembuskan nafasnya pelan. "Jangan berdebat disini, tidak kalian lihat bagaimana chenle sekarang?" Ucap Mark menatap jaemin dan Jeno secara bersamaan.
"Kak..." Ucap jaemin menatap mata yang masih berdiri tak jauh darinya.
"Didalam sana..." Lanjutnya lagi menunjuk ke arah UGD itu. "Itu haechan" ucap jaemin menatap Mark.
Jeno membola saat mendengar ucapan dari jaemin. "Na!" Bentaknya pada kekasihnya.
Sementara Mark tetap menunjukkan wajah tenangnya sambil menimang chenle. "Didalam sana, itu haechan.. bukan donghyuck" ucapnya lagi dengan jelas.
Sejujurnya dari awal jaemin setuju dengan Jeno yang ingin memisahkan haechan dari Mark, tapi tidak melangkah sejauh ini. Bagaimana Jeno memisahkan chenle dari haechan, dia tidak terima itu kalian tau dia juga submisive yang dapat merasakan apa yang haechan rasakan jika nanti dia dipisahkan dengan anaknya kelak.
Mark menghembuskan nafasnya pelan. "Aku tau" ucapnya sambil mendudukkan dirinya dengan chenle yang sudah hampir terlelap karna terlalu banyak menangis.
Jaemin Dan Jeno langsung saling melirik saat mendengar jawaban dari mark. "Aku juga tau jika chenle adalah anakku dan haechan" ucapnya sambil memandang wajah anak itu yang sudah terlelap dalam pelukannya.
"Aku hanya ingin kalian mengatakan yang sejujurnya pada ku.." lanjutnya melirik Jeno dan jaemin yang terdiam menatapnya.
"Aku tak aku salah Jen.. aku juga mengerti kenapa kau menyembunyikan fakta tentang haechan dan chenle dariku.."
"Kak Mark..." Ucap jaemin dengan sendu saat melihat tatapan terpukul, bahagia dan kecewa menjadi satu di Dalam wajah tampan itu.
"Terima kasih.. karna sudah membawa haechan dari laki laki brengsek seperti ku, dan terimakasih karna kalian sudah membesarkan putra ku" ucap Mark dengan tersenyum kecil.
"Sejak kapan kau mengetahui ini?" Tanya Jeno menatap tajam pada kakak sepupunya itu.
"Sejak awal aku disini.. kau pikir aku akan diam saja saat aku mengetahui dimana istrimu berada? Bahkan faktanya jika dia masih hidup sampai sekarang" ucap Mark menatap jaemin dan Jeno secara bergantian yang mematung itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?
FanfictionLee haechan, istri dari seorang Mark Lee pengusaha terkenal di Korea dan Canada. haechan tak pernah lupa mengucapkan kata syukur setiap melihat Mark. Mark menemaninya saat dia sakit bahkan saat dia telah sembuh seperti sekarang. lantas? apakah cinta...