40.

4.2K 363 19
                                    

🌻🌻🌻

Aura yang Jeno keluarkan sangat menusuk kali ini, dominant itu menatap ayah Mark dengan tajam sementara haechan sudah menangis di pelukan Tiffany dengan jaemin yang menenangkannya.

"Uncle minta maaf Jeno"

"Aku tak butuh permintaan maafmu, kembali kan putraku sekarang!"
Ucap nya tegas, "telfon istrimu sekarang! Kemana dia membawa anakku!!"

"Jen.."
Donghae menengahkan anaknya dan juga kakaknya. "Ini tidak akan menyelesaikan masalah.. ayo kita cari bersama"
Lanjut Donghae menatap Jeno dan Soo Hyun secara bergantian.

Jeno berdiri mendekat ke arah ibunya, "aku akan mencari chenle ma.. mama tolong jaga haechan dan jaemin"
Ucap Jeno pada ibunya.

Tiffany mengangguk cepat, Jeno langsung melangkah keluar dari rumahnya tanpa berpamitan pada ayah dan pamannya.

"Hyung, apa kau benar benar tak tau dimana istrimu?"
Tanya donghae pada kakaknya, Soo Hyun menggeleng "ponselnya juga tak aktif.. tapi yang pasti dia masih di Korea"










.




Yeji tersenyum manis saat melihat chenle memakan masakannya dengan lahap, anak itu bahkan tak merengek ingin pulang.

"Makan yang banyak sayang"
Ucap yeji menambahkan lauk ke piring chenle.

"Lele sudah kenyang halmoni..."
Chenle memandang betapa banyaknya makanan di piringnya.

"Omo.. benarkah? Baiklah.. jika sudah kenyang tidak apa apa.. jangan di paksakan"
Yeji ingin mengambil piring chenle namun tangan chenle menahannya.

"Jangan di buang halmoni, nanti nasinya nangis.. kata buna Nana"
Ucap anak itu kemudian kembali memakan kembali nasinya dengan lahap.

Yeji tersenyum mendengar ucapan chenle, chenle jauh dari bayangan. Cucunya ini sangat pintar berkata Kata.

"Eumm halmoni, apa haraboji tidak datang menjemput lele? Nanti Daddy Jeno marah lele tidak pulang"

Chenle menatap neneknya dengan tatapan bertanya, "tidak sayang.. haraboji sudah izin dengan Daddy Jeno kok. Lele boleh menginap malam ini tidur bersama halmoni ya"
Ucapnya, chenle mengembangkan senyum manisnya kemudian mengangguk.













23.15

Yeji menepuk nepuk bokong anak kecil yang tengah tidur di sampingnya dengan lembut, hanya beberapa kali tepukan chenle sudah terlelap di sampingnya.

Yeji menyampingkan rambut chenle yang menutupi wajah bulatnya. "Kau sangat mirip dengan putraku..  dan haechan, chenle..."
Ucapnya pelan.

"Huh.."
Wanita itu mendesah kuat sebelum akhirnya bangkit dan berjalan keluar dari kamar itu.



Tok tok...!
Suara ketukan terdengar dari pintu utama, yeji menghentikan langkahnya. Alis yeji menyingit bingung

Siapa yang berkunjung malam ini? Apa suaminya tau jika dia di Busan saat ini?

Wanita itu melangkah kan kaki secara perlahan menuju pintu dan membukanya secara perlahan.

Tubuhnya membeku menatap orang yang berdiri di depan itu itu. Tangannya gemetar seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat.


 Tangannya gemetar seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"M-mark..."
Air mata wanita itu sudah menggenang di ujung matanya siap untuk jatuh.

Apakah dia bermimpi? Tangannya beralih ingin memegang wajah putranya, namun...

"Dimana putraku mom"

Suara berat itu menghentikan pergerakan yeji untuk menyentuhnya.
"Kenapa mommy memisahkan chenle lagi dari haechan? Apa tak cukup jika aku saja yang pergi?"
Ucapnya panjang lebar namun ibunya itu hanya diam tak bergeming

Mark tak mengindahkan ibunya yang masih terdiam, dominant itu lantas langsung masuk tanpa permisi menuju kamar ibunya, tentu saja dia tau jelas, ini adalah rumah masa kecilnya.


Mark melangkah mendekat ke chenle melihat putranya terlelap dengan nyamannya di ranjang empuk itu.

Bibir Mark membentuk senyum menatap chenle kemudian membawa putranya dalam gendongannya.

"Aku akan membawa chenle kembali pada haechan mom, jika mommy mau pulang ke Seoul.. ayo.. aku juga akan mengantar mommy"
Ucapnya tanpa melihat ibunya.

Yeji menghapus air matanya, ini Mark, lelaki di dalamnya ini Mark anaknya!

Mark berjalan di depan menuju mobil yang terparkir di depan rumah itu meletakkan chenle dengan nyaman di bagian belakang.

"Ayo mom"
Ucapnya pada yeji yang berdiri tak jauh darinya.

Yeji melangkah kan kakinya mengambil tempat di samping mark yang menyetir di sampingnya.

"Mark.. kau putraku.."
Lirih yeji dengan pelan, wanita itu menutup wajahnya dan menangis tanpa bersuara.

Mark melirik ibunya sekilas, "jangan menangis mom.. aku sudah kembali"
Ucap Mark dengan pelan.

"Maaf.. aku membutuhkan waktu untuk menampakkan diri di depan haechan dan yang lainnya"
Lanjutnya lagi.

"K-kenapa?"

"Karna aku sangat mencintainya mom.. harusnya mommy mengerti itu dan setelah ini, mommy harus minta maaf pada haechan atas segalanya"







TBC

Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang