🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Haechan terus menepuki bokong chenle yang hampir tertidur, bibir submisive itu tak henti henti tersenyum menatap putranya.
"Chenle sudah sangat besar..." Lirihnya menyingkirkan rambut yang menutupi wajah anaknya.
"Mama melewatkan banyak perkembangan mu hmm... Bagaimana hidup bersama buna Nana? Menyenangkan?" Tanya nya sambil menatap chenle.
"Sekarang sudah ada mama disini.. chenle tidak perlu khawatir.. mama akan menemani chenle terus" ucapnya kemudian memeluk putranya dengan erat dan menyusul ke alam mimpi.
Hingga menjelang pagi, haechan perlahan membuka matanya dan masih melihat chenle yang tertidur dengan posisi yang random di sampingnya.
Haechan tersenyum kemudian memberi satu kecupan di kening anak itu dan menyelimuti chenle "tidur yang nyenyak anak mama" ucapnya.
Submisive itu kemudian bangun membasuh wajahnya dan berjalan keluar kamar.
Pandanganya jatuh pada 'suaminya' yang berdiri di depan meja dapur. "Morning..." Ucap haechan menyapa Mark.
Mark menatap ke arah sumber suara. "Pagi.. kau sudah bangun?" Tanya Mark, haechan terkekeh kecil mendengar pertanyaan itu.
"Tentu saja.. jika tidak aku masih tidur pasti aku tidak akan disini" kekeh haechan kemudian berdiri di samping Mark dan membuat kopi.
Mark menggaruk kepala belakangnya, kenapa dia menjadi salah tingkah begini pikirnya.
"Kau suka kopi?" Tanya Mark pada haechan "hm.." dehemnya untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan Mark.
"Habis ini kau kemana? Apa kau akan pulang?" Tanya dominant itu lagi menatap haechan.
"Ekhem.. aku tidak tau, renjun akan menjemputku setelah pekerjaannya selesai" jawabnya sesudah menyeruput kopi itu.
Mark mengangguk, haechan sekilas melirik "kau? Apa kau mau membawaku keliling China? Jujur saja aku sudah lama tidak kesini, aku tidak ingat jalannya" ucap haechan.
Mark mengulum bibirnya "boleh, tapi setelah aku mengunjungi istriku" ucap Mark.
Haechan tersenyum kecil saat mendengar jawaban Mark. "aunty cama aman mau tumana?"
Dua orang dewasa itu langsung berbalik menatap anak kecil dengan bantal di tangan kanannya sementara tangan kirinya sibuk mengucek matanya.
"Eoh.. chenle.. bagaimana tidurnya apa chenle mimpi indah?" Tanya haechan berjalan mendekat kemudian membawa chenle ke dalam gendongannya.
"Eum..." Ucapnya mengangguk kan kepalannya "aunty mau pelgi tumana? Tunapa nda ajak lele?" Ucap anak itu menatap haechan.
"A-ahh.. tidak kemana mana sayang.. hanya jalan jalan" ucap haechan menjawab pertanyaan sang anak.
"Lele? Lele nda di ajak? Lele juga mau jalan jalan aunty.." rengeknya pada haechan.
"Ah benarkah? Baiklah.. kita jalan jalan setelah chenle mendapat izin dari buna oke.. Cha.. kita mandi dulu..." Ucap haechan membawa chenle kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?
FanfictionLee haechan, istri dari seorang Mark Lee pengusaha terkenal di Korea dan Canada. haechan tak pernah lupa mengucapkan kata syukur setiap melihat Mark. Mark menemaninya saat dia sakit bahkan saat dia telah sembuh seperti sekarang. lantas? apakah cinta...