06

4.6K 326 18
                                    

🌻🌻🌻

Beberapa bulan telah berlalu dan selama itu juga dia merasa sikap Mark berubah padanya.

Biasanya suaminya itu selalu mencium kening haechan ketika berangkat kerja, namun kini tak ada lagi ciuman itu.

Haechan ingin menanyakan pada Mark ada apa sebenarnya, tapi kesibukan Mark selalu menjadi penghalang.

Mark hanya pulang untuk tidur kemudian pergi lagi pagi pagi hari sebelum haechan bangun. Bahkan haechan tak ingat kapan terakhir kali dia dan Mark berhubungan badan.

Malam ini tak seperti biasanya Mark pulang jauh lebih cepat, walaupun bisa di bilang ini sudah larut

"Kak Mark.." ucap haechan mendekat saat terdengar suara pintu terbuka.

"Kenapa kau belum tidur?" Tanya Mark dengan datar

"Terbangun tadi. Kakak ingin makan? Atau mandi? Biar haechan siapkan" ucapnya

"Tidak usah, aku bisa lakukan sendiri" balasnya kemudian pergi meninggalkan haechan

Haechan terdiam memandangi suaminya yang perlahan hilang menjauh "bau kak Mark.. seperti bau.." sedetik kemudian dia menggeleng cepat "tidak mungkin kak Mark main di belakangku" ucap haechan menyingkirkan pikiran jahatnya kemudian menyusul suaminya ke dalam kamar

Haechan memandangi pintu kamar mandi yang terdengar dengan jelas shower menyala deras dari dalam. Tangannya mengambil jas kerja Mark yang tergeletak di ranjang mereka kemudian menciumnya dengan jelas

"Mau ini.. bau parfum wanita.." ucap haechan mengusap jas itu dengan perlahan sampai tangannya mengenai sesuatu yang terasa basah.

"Ini.. ini seperti.."

Ceklek

Suara pintu terbuka menampilkan Mark yang berjalan keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Sedang apa?" Tanya Mark menatap istrinya. Haechan menggeleng "hanya mengumpulkan baju kotor kakak" jawab haechan kemudian berjalan meletakkan jas kotor itu ke dalam keranjang baju

Kemudian berbaring di ranjangnya membelakangi Mark yang sedang memakai baju.

Tak lama ranjang bergerak sebuah tangan melingkar di pinggang haechan "kenapa membelakangi ku" ucap Mark kemudian membalikkan badan haechan supaya menghadapnya.

Haechan memandangi wajah suaminya yang terlihat sangat tampan. "Kak Mark kenapa belakangan ini telat pulang?" Tanya haechan

"Ada pekerjaan di kantor sayang.. kenapa hmm..?" Tanya Mark mengelus wajah haechan dengan lembut

"Jas Kakak bau parfum wanita." Ucap haechan menatap Mark

"Ahh benarkah? Sepertinya parfum rekan kerjaku menempel disana, aku melepas jas ku tadi dan meletakkan nya begitu saja di kursi"

Mendengar penjelasan suaminya haechan merubah tatapannya menjadi sendu, dia salah menuduh suaminya tadi.

"A-ahh begitu.." cicit haechan pelan

"Kenapa hm? Kau menuduhku berselingkuh?" Tanya Mark

"Eum.. maaf.." ucapnya menyentuh dada Mark yang tak tertutup sehelai benang pun.

"Hahaha kau lucu sekali sayang.." ucap Mark memeluk haechan dengan erat

"Mau melakukannya malam ini?" Tanya Mark

"Eum.. kakak tidak letih?" Tanya haechan "tentu saja tidak" balas Mark

Mark menindih haechan dan segera mencium bibir haechan dengan terburu buru membuat haechan kewalahan meladeni ciuman Mark.

"Ngh..." Lenguh haechan sambil meremat bahu Mark, Mark memiringkan kepalanya memberi akses ada haechan bisa bernafas melalui hidungnya.

Mark melesakkan lidahnya kedalam mulut haechan mengajak haechan untuk berperang lidah.

"Hmmm..." Dahi haechan berkerut dalam ketika Mark menghisap lidahnya yang terjulur kemudian menggigit kecil dan menyesapnya lagi

Mark mendongak menatap wajah haechan yang terlihat menggoda tangannya terulur untuk membuka baju haechan dan menurunkan celana pendek sang istri secara perlahan.

"Buka kaki mu baby" ucap Mark dengan suara serak menahan nafsunya yang menggebu

Haechan pun melebarkan kakinya dengan perlahan. Mark bangkit melepaskan celananya dengan cepat "aku akan masuk sayang" ucapnya dengan memandang istrinya

"K-kak Mark.. pelan pelan" titah haechan dengan gugup

"Iya sayang" ucap Mark kemudian mengukung tubuh haechan dan memasukkan penisnya secara perlahan

Permainan mereka terus berlanjut hingga dini hari membuat haechan lemah tak berdaya di bawah kukungan Mark

Cup
Mark mencium kening haechan setelah sesi percintaan mereka yang panas kemudian melepas penisnya dari istrinya

"Letih hmm?" Tanya Mark melihat haechan dengan nafas yang terengah

"Ung.." jawab haechan dengan mengangguk anggukkan kepalanya

"Tidurlah Chan" ucapnya menarik haechan ke dalam pelukannya

"Kak Mark.. Kakak ingin mempunyai baby?" Tanya haechan dengan pelan.

"Hmm sangat"

Entah sadar atau tidak Mark menjawab itu. Haechan mendongak menatap suaminya yang sudah memejamkan matanya.

"Haechan akan memberikan kakak baby tenang saja kak, asal jangan bermain di belakang haechan" ucapnya menatap sang suami dengan sendu kemudian haechan membalas pelukan suaminya yang sudah tertidur nyenyak dengan erat







TBC










Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang