27.

4.2K 398 20
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jaemin terus menatap haechan yang duduk di depannya, submisive itu juga menatapnya dengan tatapan biasa.

"Sejak kapan?" Tanya jaemin membuka suara, "apanya?" Tanya haechan bingung.

"Kau tak bisa membohongiku, sejak kapan kau ingat semuanya?" Lanjut jaemin dengan menyilangkan tangannya menatap haechan.

"Kenapa kau melakukan itu?" Kini giliran haechan yang bertanya pada submisive itu. "Kau dan Jeno.. kalian bertidak seolah olah bebas melakukan apapun pada tubuhku, apa maksudnya jaemin?"

Ucapan dari haechan membuat jaemin yang tadinya menatap serius kini terkejut, Silangan tangannya tadi turun.

"Kau dan Jeno memisahkan ku dari putraku.. selama ini..." Lanjutnya dengan nada yang sendu.

"H-haechan..." Panggil jaemin yang terkaku menatap temannya.

"Kau terkejut? Aku hanya memerankan apa yang kalian lakukan padaku bukannya begitu?" Ucapnya dengan santai.

"Sejak kapan?" Tanya jaemin "dari awal na jaemin, dari awal" balas haechan lagi dan lagi membuat jaemin terkejut.

"K-kau.."

"Ingatan ku tak pernah hilang, aku masih mengingat kau dan jeno sebagai temanku, mengingat Mark sebagai suamiku dan.. penghianatannya... Aku masih mengingat semuanya na..." Ucapnya terdengar sendu di akhir kalimat.

Bibir jaemin melengkung kebawah saat melihat sahabatnya itu menunduk "jangan memisahkan ku dengan putraku lagi hiks..." Isakan dari haechan mulai terdengar.

Jaemin berdiri berjalan mendekati haechan dan memeluknya dari samping "maaf... Haechan maaf... Hiks..." Ucap jaemin mengelus bahu gemetar haechan

Hingga tak lama kedua submisive itu keluar dari kamar, jaemin memandang Mark yang tengah duduk di sofa bersama dengan Jeno sementara chenle, anak itu sibuk dengan mainannya di lantai.

"Kalian membahas apa?" Tanya Jeno saat melihat jaemin berjalan ke arahnya.

"Tidak.. ini masalah sesama submisive" balas jaemin kemudian mendudukkan dirinya di samping Jeno

Haechan tersenyum melihat chenle kemudian ikut bermain dengan sang anak di lantai dan itu tak luput dari tatapan Mark pada nya.

"Ini tidak bisa.. tidak muat" celetuk chenle menunjukkan mainannya pada haechan, haechan menerima benda itu dan sedikit membetulkannya.

"Ini salah... Yang benar itu seperti ini..." Timpal si manis pada si kecil, chenle tersenyum melihat itu dan mengambil mainannya kembali dari haechan.

"Kau dan chenle terlihat cocok hyuck" celetuk jaemin tiba tiba, "bagaiman jika malam ini menginap saja" lanjutnya lagi.

Jeno melotot tak terima saat mendengar ucapan jaemin, "apakah boleh? Apa masih ada kamar lagi disini?" Tanya haechan menatap jaemin.

"Masih.. nanti tidur saja di kamarku, biar aku tidur bersama Jeno tidak apa apa kan?" Tanya nya pada Jeno menggunakan puppy eyes nya.

Jeno mendesah berat saat melihat tatapan mata jaemin "baiklah..." Ucapnya dengan terpaksa.

"Aunty hyuck akan bobo disini ya? Belsama lele?" Ucap si kecil bertanya pada haechan.

Haechan mengangguk sambil tersenyum kecil. "Aunty bobo sama lele ya.. lele ingin bobo dengan aunty.." rengeknya pada haechan.

Haechan tersenyum kecil "tanya buna, jika kata buna boleh nanti aunty bobo dengan lele" ucapnya dengan sedikit berbisik pada chenle.

Chenle yang mendengar itu langsung berlari pada jaemin dan memeluk kaki bunanya dengan erat dan merengek membuat haechan tertawa karena tingkahnya.

"Dia sama seperti haechan" celetuk Mark secara tiba tiba membuat haechan menatap ke arahnya.

"Haechan istrimu?" Tanya haechan saat bertatapan dengan Mark.

Mark membuang pandangannya dari haechan, haechan tersenyum kecil karna hal itu. Submisive itu kemudian bangkit dan duduk di samping Mark.

"Haechan istrimu yang sudah meninggal kan? Kau terlihat begitu mencintainya Mark" ucap haechan pada Mark.

Mark mengedipkan matanya beberapa kali saat mendengar ucapan itu dari submisive yang ada di depan matanya. "Ya.. aku sangat mencintainya" balas Mark.

Haechan mengangguk paham. "Lalu.... Ceritakan tentang hidupmu dan haechan itu, aku sangat penasaran.. rasaku hidup kalian benar benar romantis, kau masih mencintainya bahkan sesudah dia meninggal" ucap haechan.

Mark melirik Jeno dan jaemin yang menatap nya sekilas "tidak ada yang menarik dengan kisahku" jawab Mark pada haechan.

"Kenapa? Apa kau mengkhianatinya?" Ucapnya asal menatap Mark, dominant itu terkejut mendengar tebakan donghyuck.

"Aku benar ya? Kau sampai terkejut begitu.. yah.. bagaimana ya.. namanya juga dominant tidak akan pernah puas dengan satu submisive" celetuknya, "oh.. Jeno.. aku lupa jika disini ada dominant lain, maaf.. tapi aku mengatakan fakta" ucapnya saat bertatapan dengan Jeno.

Jaemin yang duduk di samping Jeno hanya tersenyum kecil, haechan sudah benar benar berubah.

Dan dia menyukai haechan nya yang sekarang!









TBC

Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang