🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Tangan Mark bergetar saat membaca surat yang ditinggalkan sang istri. Matanya memanas seakan air mata akan turun jatuh ke bawah.
"J-jen..." Lirihnya menatap adik sepupunya.
"Itu dari haechan..." Ucap Jeno "dia ingin kau disampingnya saat dia berjuang dulu" lanjutnya lagi.
Mark tak menjawab dadanya sesak, sementara jaemin hanya memandangi kedua dominan itu dari jauh, jaemin menyembunyikan surat sebenarnya. Dia tak ingin memberitahu Mark bahwa anak itu berhasil haechan lahirkan.
"Dimana?" Tanya Mark dengan mata berair.
Jeno menghembuskan nafas nya pelan "di China.. haechan di makamkan di China"
Seketika air mata dominant itu turun mengalir deras kebawah. "Bawa aku kesana Jen.. hiks.. kumohon.. Bawa aku.." isaknya di hadapan sepupunya.
Jeno menatap kakak sepupunya dengan tatapan sedih, jujur saja ini pertama kalinya dia melihat Mark seperti ini. Mark yang tegar dan tegas kini tak ada.
Hingga malam tiba Mark pulang dengan pakaian yang berantakan, dominant itu menyingitkan dahinya saat melihat lampu ruang tengahnya menyala terang.
"Ahh sayang.. kau sudah pulang"
Dia Yeri, istri kedua dari Mark. Entah apa yang di lakukan wanita itu di rumahnya, rumahnya dan haechan.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Mark menatap datar pada Yeri.
Yeri tersenyum menghampiri Mark, wanita itu mengalungkan tangannya pada leher suaminya.
"Aku merindukanmu Mark... Kau sudah lama tidak pulang, ayo.. kau pasti letih" ucapnya.
Mati menghempaskan tangan Yeri. "Pulang.." ucapnya berjalan mendahului Yeri.
"Pulang? Maksudnya? Ini kan rumahku" ucap Yeri dengan pedenya membuat langkah Mark terhenti.
"Rumah mu? Rumah ini atas nama istriku haechan bukan kau. Sekarang pulang sebelum aku menyeretmu keluar" ucap Mark dengan tatapan tajamnya.
"Tidak..! Haechan sudah tidak ada! Sekarang rumah ini milikku, hanya aku istrimu satu satunya!!!" Teriak Yeri tak terima.
Mark yang sudah muak dengan kelakuan Yeri langsung menyeret tangan Yeri keluar dan menghempaskannya ke lantai depan rumahnya.
"Aku sudah memperingatkan mu dengan ucapan! Jangan karena kau istriku kau bisa mengaturku sialan! Sampai kapanpun.. kau tak bisa menggantikan posisi haechan! Mengerti jalang!!" Ucapnya dengan menusuk sembari menunjuk wajah wanita itu.
Yeri tak berkedip saat melihat kemarahan dari suaminya. ''jalang! Kau mengatakan bahwa aku jalang? Cih.. aku istrimu Mark Lee!!"
PLAKKKKK
"Pergi dari rumahku sebelum aku membunuhku kim Yeri!" Ucapnya singkat namun menusuk.
Yeri yang di ancam begitu seketika takut, wanita itu melangkah mundur perlahan kemudian berlari dari rumah itu.
Mark menatap kepergian Yeri, kemudian menghembuskan nafasnya dan masuk kembali ke dalam rumah tidak lupa menutup kencang pintu rumahnya.
Mark berjalan ke dalam rumah, langkah nya terhenti saat melihat pajangan besar tergantung disana.
Foto pernikahannya dengan haechan. Mark tersenyum kecil mengingat kenangan nya dengan istrinya. Bagaimana haechan berjuang melawan penyakitnya saat itu dengan Mark yang selalu mendukungnya.
"Haechan... Kau tidak benar benar meninggalkan ku kan?" Lirih Mark menatap gambar itu.
"Setidaknya.. izinkan aku menembus kesalahanku padamu selama ini pudu..." Ucapnya lagi.
"Dominant brengsek ini.. dia menghancurkan dirimu haechan.. kau belum membalas perbuatan ku padamu"
Satu tetesan air mata mengalir membasahi wajahnya. Mark menghapus air matanya dan kembali menatap gambar itu "aku dan Jeno akan kembali ke China.. aku akan membawa mu pulang Chan.. maaf.. maaf.." ucap Mark.
.
Puk puk
Mark terganggu dalam tidurnya. "Eungh...."
"Hihihi..."
Puk puk
Seketika Mark membuka matanya, Mata dominant itu membulat saat melihat haechan sedang duduk di atas perutnya.
"H-haechan..."
"Hihi.. selamat pagi kak Mark.., kenapa lama sekali sih bangunnya?" Ucap submisive itu meletakkan wajahnya tenggelam dalam dada suaminya.
"H-haechan.."
"Eung..."
"Ini.. ini kamu?" Tanya Mark seakan tak percaya dengan apa yang ada di depannya.
Haechan mengangguk cepat "haechan rindu kakak" ucapnya.
Mark tersenyum namun matanya seakan mau menangis, dominant itu menarik haechan memeluk submisive itu erat.
"Haechanah.. maaf.... Aku salah maaf haechan...." Isak Mark memeluk haechan.
"Kakak menikah lagi ya kak? Bagaimana dengan Yeri? Apa kakak bahagia?" Tanya haechan dalam pelukan suaminya.
"Tidak... Aku akan menceraikannya secepatnya! Aku janji haechan.. jangan tinggalkan aku lagi"
haechan menepuk pipi suaminya pelan memberi kode agar Mark melepaskan pelukannya "kak Mark.. jangan seperti itu.. Yeri akan sedih jika mendengar nya" ucap haechan menatap suaminya.
"Kakak harus bahagia dengan Yeri, seperti haechan.. haechan sudah bahagia disini sekarang"
Seketika Mark terdiam memandang istrinya. "Yeri dia wanita yang baik, kakak bisa membangun keluarga yang kakak impikan bersama yeri, maaf jika haechan tidak bersama kakak" jelas submisive itu.
"M-maksudnya?" Tanya Mark.
Haechan bangkit, submisive itu berjalan menuju balkon, Mark menatap heran submisive nya kemudian berjalan mendekatinya.
"Kakak harus bahagia" ucap haechan, tepat setelah mengatakan itu Mark melihat haechan lompat dari balkon
"Haechan...!!!"
Deg!!!
Ting Ting Ting Ting....!
Jeno
Kau dimana?
12.20
_______Cepat mark kau akan tertinggal pesawat
12.21
________Dimana kau sialan!
12.22
______Terserah, 1 jam lagi kami berangkat
12.22
_______"Shit!!!"
TBC
Spam koment!
(No absen!)100 koment next again!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?
FanficLee haechan, istri dari seorang Mark Lee pengusaha terkenal di Korea dan Canada. haechan tak pernah lupa mengucapkan kata syukur setiap melihat Mark. Mark menemaninya saat dia sakit bahkan saat dia telah sembuh seperti sekarang. lantas? apakah cinta...