31.

4.5K 400 33
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Renjun selesai dengan haechan, dokter muda itu telah kembali untuk bekerja memeriksa pasien lainnya meninggalkan Mark dan haechan di dalam rumahnya itu.

Mark duduk disamping brangkar submisive itu sesekali melirik ke arahnya.

"Maaf ya.. karna aku drop kamu gak bisa ke makam istri kamu" ucap haechan membuka percakapan di antara mereka.

Mark diam menatap istrinya itu, dominant itu tak ingin menjawab. "chenle mana? Kasian dia kita gak jadi jalan jalan juga tadi" lanjutnya.

"Hyuck..." Ucap Mark menatap haechan, "iya?" Balas haechan dengan lembut.

"Maaf.." ucap Mark dengan sendu menatap submisive itu. "Kok kamu yang minta maaf? Harusnya kan aku yang__"

"Maaf karna udah selingkuh di belakang kamu" potong mark membuat haechan terdiam.

Mark beralih menatap wajah cantik yang terlihat terkejut itu. "Aku tau hyuck.. kamu itu haechan.." lirihnya menatap haechan.

Bibir haechan mendadak Kelu saat mendengar ucapan itu dari Mark, "aku seneng kamu bahagia Chan" ucapnya dengan senyuman kepedihan tercetak jelas di wajahnya.

"Maaf..." Lirihnya lagi. Haechan diam selama beberapa menit "jadi udah tau?" Tanya nya menatap dominant itu.

Mark mengangguk perlahan, melihat respon Mark membuat haechan sedih mengingat bagaimana dulu suaminya ini mengkhianati nya bahkan menyuruhnya untuk mengugurkan bayinya.

"Aku bakal terima apapun keputusan kamu Chan, ak__"

"Cerai, aku mau urus perceraian Kita" ucap haechan menatap suaminya dengan tatapan serius.

Mark menatap haechan dengan sendu "ya.. aku terima kepuasan kamu.. bear" ucapnya dengan lenguhan nafas lirih.

Haechan memandang wajah suaminya itu kemudian mengangguk "dan chenle.. dia ikut dengan ku" celetuk haechan lagi

Mark terdiam "apa boleh aku melihatnya? Sesekali?" Tanya dominant itu.

Haechan mengangguk "ya" jawabnya singkat. Mark tersenyum mendengar jawaban dari haechan

Keheningan di antara dua orang itu terjadi. "Jantung kamu sudah membaik?" Tanya mark kemudian.

Haechan diam melirik suaminya itu "aku minta maaf.. harusnya aku dukung kamu waktu itu, bukan malah menika__"

"Udah, jauh lebih baik" potong haechan, dia tak mau Mark sampai menyebutkan nama wanita itu lagi, itu cukup menyakitinya.

Mark mengangguk dia mengerti kenapa haechan dengan cepat memotong ucapannya. "Kapan mau mengurus perceraian nya?" Tanya haechan menatap suaminya itu.

"Jika bisa secepatnya, aku tak mau menunggu lagi" lanjut haechan.

Mark menghembuskan nafas lirihnya "aku akan daftarkan ke pengadilan disini lusa"

"Kenapa Lusa? Kenapa tidak besok? Atau jika perlu hari ini juga" timpal submisive itu dengan menggebu gebu.

"Baiklah.. besok" ucap Mark, haechan mengangguk kemudian mengambil ponselnya yang ada di atas meja samping brangkarnya.

"Chenle?" Ucap Mark lagi, haechan yang tadinya hanya fokus melirik ponselnya kini menoleh.

"Setelah ini kemana kau akan membawanya?" Lanjut Mark lagi.

"Ke Australia, dia akan bersamaku disana" balas haechan langsung. "bersama dokter itu?" Tanya Mark lagi.

"Tentu saja, dia juga terlihat menyukai chenle" balasnya dengan senyum miringnya.

Mark memainkan bibir bawahnya "Chan.. apa dokter itu akan menjadi daddy untuk chenle?" Tanya nya ragu ragu.

Terdengar hembusan nafas berat dari submisive "itu masalah pribadi ku kak, jangan bertanya terlalu dalam" balasnya.

Alis mark menyingit saat mendengarnya, bahasa haechan terdengar kasar padanya "aku hanya ingin mengetahui siapa yang menjadi Daddy untuk anakku nanti, itu saja" ucapnya berusaha untuk tidak terbawa emosi.

"Iya, dia akan menjadi daddy chenle" ucapnya tanpa melihat Mark, Mark tersenyum kecil kemudian mengangguk.

"Aku akan keluar Chan, jika ada apa apa telfon saja" ucap Mark berdiri kemudian keluar dari ruangan haechan.

Haechan menghembuskan nafasnya lega melihat Mark yang keluar, submisive itu kemudian memegang dadanya pelan. "Kenapa ini sangat berisik saat bicara dengan kak Mark tadi.." lirih haechan dengan pelan.

Mark berdiri di balik pintu, tangannya mengepal kuat dia ingin marah karena sifat haechan, tapi dia sadar jika haechan begitu karena nya.

"Hyung..." Panggil Jeno yang datang bersama jaemin.

"Haechan sudah sadar?" Tanya jaemin pada Mark, Mark diam tak menjawab pertanyaan jaemin, tak menunggu jawaban mark, jaemin langsung masuk ke dalam ruangan haechan dan meninggalkan Mark bersama Jeno disana.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Jeno pada Mark.

"Jen.. aku dan haechan akan bercerai" kalimat itu membuat Jeno mematung menatap Mark.

Satu air mata lolos turun membasahi wajahnya namun dengan cepat mark langsung menghapus nya.

"Aku akan pulang, tolong jaga haechan biar chenle bersama ku" ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Jeno tanpa bersuara.

Jeno memandang punggung kekar yang perlahan menghilang, "aku tidak tau lagi harus bagaimana Hyung" lirih Jeno dengan suara kecil








TBC

Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang