🌻🌻🌻
Jeno berlari kencang di dalam airport meminta penjelasan tentang pesawat yang di tumpangi Mark.
Airport itu begitu padat, Jeno berusaha untuk menuju ke depan namun nama mark memang berada pada layar besar yang menunjukkan nama nama korban.
"... Banyak korban yang belum di temukan, jadi kami harap pihak keluarga untuk menunggu dengan tenang..."
Kalimat itu Jeno dengar dari salah satu crew, kakinya mendadak lemas. Jeno dnegan cepat merogoh ponselnya dan mengetikkan pesan untuk ayah Mark.
'nama Mark Hyung memang ada uncle, dia menjadi salah satu korban di pesawat itu'
Jeno menghembuskan nafasnya pelan kemudian berbalik menjauh meninggalkan airport dan kembali ke apartemen nya.
Langkahnya kian pelan, dia tak tau bagaimana cara memberitahu para haechan, dia yakin sahabatnya itu pasti akan menangis kuat.
Jeno masuk ke dalam apart nya, dominant itu menatap haechan yang menangis dalam pelukan jaemin yang juga menangis, hingga mata jaemin bertemu tatap dengan jeno.
Jaemin menaikkan alisnya bertanya pada Jeno namun Jeno malah membalas dengan gelengan, tak ada informasi yang dia dapat.
Haechan melirik ke arah belakang, submisive itu langsung berlari ke arah Jeno dan mencengkram baju kemeja Jeno dengan kuat.
"Dia bukan Mark kan? Dia pasti bukan kak Mark kan Jen.. hiks..."
Jeno hanya diam saat haechan terus bertanya bahkan memukulnya dengan kuat,
"Maaf.." ucap Jeno menunduk, "dia Mark.." lanjutnya lagi semakin membuat haechan menjerit kuat.
Jaemin mendekati haechan dan memeluk kuat teman nya itu, "Chan..."
"Bohong...!!! Semua orang bohong..." Teriaknya dengan terus mendorong jaemin kuat membuat tubuh submisive itu sesekali berdesis kesakitan namun dia memilih mengabaikannya.
Hingga tak lama renjun datang dan langsung memberikan suntikan pada haechan yang meraung bak kesetanan.
Jeno merebahkan tubuh haechan dengan perlahan di atas ranjang kemudian menutup pintu kamarnya dan berjalan mendekati jaemin dan renjun.
"Jadi dia benar benar Mark?" Tanya renjun menatap Jeno yang baru saja mendudukkan tubuhnya di sofa.
Jeno terdiam beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk "tapi masih ada kesempatan kan Jen? Tubuhnya belum di temukan kan?" Ucap jaemin dengan cepat.
Jeno hanya diam tak membalas pertanyaan kekasihnya itu "masih ada kemungkinan" celetuk renjun menatap submisive di depannya.
"Jika mark tak kunjung di temukan masih ada kemungkinan"
"Lalu bagaimana jika tubuhnya hancur?" Timpal Jeno menatap renjun, "kau tak bisa asal bersuara dok" lanjutnya lagi.
Chenle menatap ketiga orang yang tengah berbincang kemudian mendekat ke arah jaemin dan menarik baju jaemin dengan pelan.
"Buna.. kenapa aunty hyuck menangis?" Bisik nya pada jaemin.
Jaemin menatap anak itu dalam, submisive itu menghembuskan nafasnya pelan kemudian mengambil chenle membawanya dalam gendongan
"Urus Jen.. biar aku menjaga chenle dan haechan disini" ucap jaemin sebelum meninggal Jeno dan renjun yang diam menatapnya.
Tak ada percakapan di antara keduanya beberapa detik, hingga...
"Haechan terlihat masih menyayangi Mark" celetuk renjun tanpa menatap Jeno.
"Itu wajar.. haechan hidup lama bersama sepupuku.. bahkan dulu Mark berjuang meyakinkannya melawan penyakitnya"
"Dan kemudian menghancurkannya kan? Jangan lupakan poin penting itu" balas renjun memotong ucapan Jeno.
Jeno menghembuskan nafasnya pelan "aku tau kesalahannya memang fatal, aku juga tak bisa memaafkannya njun. Itu kenapa aku membiarkan haechan menceraikan Mark tanpa melarangnya" ucap Jeno.
Renjun diam membuang pandangannya menatap putih dinding di samping.
"Kau.. cemburu soal haechan yang masih mencintai Mark?" Tanya Jeno dengan ragu menatap wajah dokter di depannya ini.
Renjun tersenyum kecil kemudian berdiri "aku akan pergi, jika dia mengamuk lagi kau bisa menelfonku" ucap renjun berjalan keluar apartemen nya.
Jeno hanya memandang kepergian renjun tanpa bicara, tak lama dia mengeluarkan ponselnya kemudian mengambil coatnya dan keluar
Setidaknya dia harus memantau keadaan di luar sana tentang kecelakaan pesawat itu kan
Entah selamat atau tidak, dia hanya ingin titik cerah tentang kakak sepupunya.
Yang dia pikirkan hanya haechan dan chenle untuk kedepannya, bagaimana chenle yang belum tau jika Mark adalah ayah kandungnya tapi anak kecil itu sudah harus kehilangan sosok ayah itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?
Hayran KurguLee haechan, istri dari seorang Mark Lee pengusaha terkenal di Korea dan Canada. haechan tak pernah lupa mengucapkan kata syukur setiap melihat Mark. Mark menemaninya saat dia sakit bahkan saat dia telah sembuh seperti sekarang. lantas? apakah cinta...