🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Hari ini cuaca sangat indah, renjun dan haechan tak berhenti tersenyum saat melihat Noona dari renjun melepas masa lajangnya
Huang Wendy, dokter yang merawat haechan selama di Korea adalah kakak dari renjun. Secara kebetulan mereka di pertemukan, renjun awalnya terkejut saat mendengar cerita dari kakaknya mengenai haechan saat di Korea dan karena itu dia membantu Jeno dan jaemin untuk menyembunyikan haechan jauh dari Mark.
"Noona sangat cantik" celetuk haechan menatap Wendy yang berdiri di depan sana dengan seorang lelaki yang baru saja menjadi suaminya.
"Hmm.. padahal dia galak, kenapa ada yang mau dengannya ya?" balas renjun pada haechan.
Haechan langsung melirik renjun dengan sinis saat mendengar ucapan dari orang di sampingnya itu. "Ck! Kau ini jangan begitu." Ucap haechan tak terima.
Renjun hanya terkekeh, sedetik kemudian haechan terdiam dahinya menyingit dalam. "I-ini..." Ucapnya memandang pemandangan di depannya.
"Kenapa?" Tanya renjun melirik pada haechan yang berdiri di sampingnya.
Haechan menggeleng "tidak.. aku merasa tidak asing" ucapnya.
"Huh? Tidak asing bagaimana?" Tanya nya bingung.
"Renjun... Aku merasa aku pernah berdiri di depan sana, apa aku bermimpi ya?" Ucapnya menatap renjun.
"Aku merasa aku pernah mengucap janji suci, dan ka__"
"Donghyuck... Kau bermimpi, kau sama sekali belum pernah menikah" Potong renjun dengan cepat.
Haechan mengangguk perlahan. "Sepertinya mimpi.. tapi itu terasa nyata" ucapnya menatap Wendy yang lumayan jauh dari Mereka.
Renjun menatap haechan, rasanya haechan sudah mulai mengingat masa lalunya. Apa obatnya sudah habis? Haruskah dia memberi obat itu lagi? Tapi haechan akan melupakan semuanya termasuk dia dan Wendy.
.
"Cepelti itu.. lele nda suka!" Celetuk anak itu, sementara Mark yang mendengarnya hanya tertawa sesekali melirik berkas yang berada ditangannya.
"Jika sudah seperti itu tidak usah di temani, nanti kamu dimarahin sama buna" ucap Mark setelah selesai tertawa.
"Uhmmm..." Respon chenle dengan mengangguk cepat.
"Umm Aman.... Lele lapal" celetuk bocah itu sembari mempoutkan bibirnya.
Mark melirik jam di tangannya, ini memang sudah jam makan siang. Pantas saja anak kecil ini merengek sekarang.
"Baiklah... Kau mau makan apa hm? Apa kau mau pulang saja? Lalu memakan masakan buna?" Tanya nya pada chenle.
"Tidak... Lele mau disini belsama aman.." rengeknya. Mark sudah masuk kantor sejak 3 hari yang lalu dan selama itu juga chenle selalu merengek pada paman nya itu untuk ikut ke kantornya.
Mark mengangguk kemudian berdiri dan menggulung lengan panjangnya kemudian menggendong chenle.
"Cha.. ayo kita makan" ucapnya sambil membawa chenle dalam gendongannya.
Mark terlihat seperti duda satu anak, itu yang ada di pikiran para karyawan nya saat melihat bos mereka sangat dekat dengan chenle, dan itu membuat nilai plus di mata bawahannya.
Mark menyuapkan satu demi satu suapan ke dalam mulut anak kecil di sampingnya.
"Manas aman..." Rengek chenle saat sup itu terasa panas di mulutnya. "Di tiup duyu.." lanjutnya lagi.
Mark terdiam, ini tidak asing baginya 'ahh kak Mark.. itu panas ditiup dulu..!'
Haechan! Kalimat nya sama seperti dulu saat haechan sedang di suapinya. Mark tersenyum dan mulai meniup sup nya hingga terasa lebih dingin kemudian menyuapkan nya lagi pada chenle.
"Chenle suka makan apa?" Tanya Mark di sela sela suapannya.
"Eumm.. thimchi jjigae" balasnya setelah menelan habis makanan yang ada di mulutnya.
Mark kembali terdiam. Apa anak ini baru saja mengatakan 'kimchi jjigae' pikirnya.
"Kimchi jjigae? Makanan Korea? Bukannya itu pedas, apa kau bisa memakannya?" Tanya Mark, rasa penasaran kini timbul di pikirannya. Anak ini sama seperti haechan. Persis!
"Bica, buna selalu Macak itu talo lele mau" jawabnya dengan menatap Mark.
Mark mengangguk sebagai respon. "Aman.. aman atan tetap disini kan, belcama lele" ucap nya sehabis menerima suapan dari Mark.
"Iyaa, menangnya aku akan kemana?" Tanya Mark menatap bocah itu.
"Lele dengal Dayi Daddy aman akan pelgi ke tolea" celetuk bocah itu. "Itu boong ya aman?" Lanjutnya lagi.
"Hanya sebentar. Paman akan kembali lagi kesini, setelah urusan paman selesai disana" jawab Mark.
"Ulusan apa? Nanti Isti aman cedih aman tinggan yama cekali" ucapnya membuat Mark tersenyum kecil.
"Kalau begitu apa kau mau membantu paman"
"Eum.. bantu apa aman?" Tanya nya penasaran.
"Bantu paman untuk menjaga istri paman selama paman tak ada" ucapnya.
Chenle tersenyum kemudian mengangguk cepat. "tentu!!!" Ucapnya dengan semangat.
Mark tersenyum melihat respon anak kecil itu. Benar benar mirip haechan, pikirnya.
TBC
Spam koment
(No absen!)100 koment next again!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Akan Tetap Bersamaku? Kan?
FanfictionLee haechan, istri dari seorang Mark Lee pengusaha terkenal di Korea dan Canada. haechan tak pernah lupa mengucapkan kata syukur setiap melihat Mark. Mark menemaninya saat dia sakit bahkan saat dia telah sembuh seperti sekarang. lantas? apakah cinta...