"LIAN JEANN!! TURUN MAKAN MALEM!" Teriak Rina.
Jean yang mendengar teriakan Rina pun keluar dari kamarnya dan menuju kamar Lian.
Tok...tok...
"Adek!"
Cklekk...
"Ahahaha....itu haha..kamu dapet dari mana itu?"
"Tadi beli waktu main sama Yoga." Lian tertawa pelan melihat reaksi sang abang.
"Lucu ya? Tadi Lian udah ngaca, lucuuu hehehe!'
"Ahaha iya lucu banget."Jean mengusap pelan rambut Lian
"Yaudah yok turun!"
Lian hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kacamatanya ga di lepas?"
Lian hanya menjawab dengan gelengan.Lian berlari kecil menuju dapur, dia keliatan seneng banget. Dia pengen liat reaksi mama sama papanya. Pasti mama sama papa nya gemes sama dia.
"Mama...papa!!" Teriak Lian.
"Ga usah teriak-teriak bisa?" Sanggah Rina.
"Mama mama, Lian lucu ga?" Lian tersenyum kearah Rina.
"Apa sih kamu tuh ga jelas," jawab Rina singkat.
Lian cemberut saat mendengar jawaban mamanya. Padahal dia udah berharap mamanya bakal gemes sama dia.
"Loh itu kacamata dapet dari mana? hahaha lucu banget, muka kamu sama kacamatanya gedean kacamatanya." Tanya Arman yang baru keluar dari kamarnya.
"Hehe, lucu ya Lian?"
"Iya lucu banget anak papa." Arman menciumi wajah anaknya.
"Hehehe..." Lian hanya tertawa senang saat papanya menciumi seluruh wajahnya.
"Yaudah sekarang makan malam dulu!"
"Jean sini duduk!"
Jean duduk di samping Lian. Mulai memakan makanannya masing-masing. Sesekali papa dan abangnya tertawa karena kegemasan Lian.
"Abang, adek tidur bareng Abang ya!"
"Iyaa!"
"Kamu betah banget sih pake kacamatanya."
"Soalnya Lian lucu."
"Iya emang bener lucu banget adek abang. Sini Abang cium!" Jean menciumi wajah sang adik.
"Ahahaha...geli abangg!"
"Abang abang matiin lampunya!"
"Kenapa dimatiin?"
"Matiin aja!"
Jean pun berjalan menuju saklar lampu dan mematikan lampunya, sesuai permintaan Lian.
Saat Jean menoleh dia terlonjak kaget saat wajah Lian tidak terlihat dan hanya melihatkan kacamata besarnya. Ceritanya kacamatanya glow in the dark.
"Ahahaha....ya ampun adek, lucu banget kamu hahaha."
Jean ketawa banget ngelihat Lian, uhhh lucu banget apa lagi dia goyang-goyangin kepalanya ke kanan ke kiri.
"Lucu ya lucu ya?hehehe!"
Jean yang ga tahan langsung memeluk erat adiknya.
"Kamu kenapa gemes banget sihh?"
"Aduhh, sesek abangghh!"
"Hehe maaf, kamu sih gemes banget."
"Yaudah yuk tidur! Besok sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
the truth
Fanfiction"Lu ga tau apa yang gue rasain bang, mangkanya lu mudah ngomong gitu. Lu ga tau rasanya gimana selalu dibandingin dan diabaikan." "Bahkan satu dari kalian ga ada yang anggap gue ada. Dan sekarang mungkin lu juga bakal jadi salah satu dari mereka!" #...