Gav(1)

3.1K 94 2
                                    

*****

Chery. Nama gadis yang tengah meminum susu kotak varian strawberry dengan mata yang terus tertuju pada layar hp yang menayangkan series BL. Ya, Chery termasuk jajaran perempuan penyuka BL garis keras.

"GAK MAU MAH! POKONYA AKU MAU BUNUH DIRI! MAMAH MINGGIR, DEH! AKU MAU LOMPAT!"

Tiba-tiba suara laki-laki yang sangat nyaring terdengar di indra pendengaran Chery. Mengganggunya menonton series saja!

Chery mendongak, menatap ke arah rooftop sebuah rumah sakit yang berada tepat di depannya. Niatnya mendatangi rumah sakit karena ingin menjenguk adik perempuannya yang berada di rumah sakit itu. Yang sialnya sekarang menjadi ricuh karena aksi seorang laki-laki seumurannya yang 'katanya' akan melakukan aksi bunuh diri.

"Ck, memuakkan." Cherry mulai melangkah memasuki area rumah sakit dan pergi menuju rooftop dimana laki-laki seumurannya itu berada.

"MINGGIR MAH! AKU UDAH CAPE HIDUP!"

Lagi. Begitu Chery memasuki area rooftop, suara nyaring laki-laki itu langsung terdengar dipendengarannya. Chery menyerngit, maju mengambil beberapa langkah hingga sampai tepat dibelakang laki-laki yang akan bunuh diri tersebut.

Menepuk pundaknya pelan sebanyak 3 kali, dan ketika laki-laki itu membalikkan badannya.. BOOM! Ia langsung melihat pemandangan perempuan yang begitu-ergh cantik! Perempuan itu sangat cantik! Dan imut!! Bagaimana bisa ada perempuan seperti ini di bumi? Kenapa ia baru melihatnya?

Chery memiringkan kepalanya menatap laki-laki di depannya yang terlihat shock akan kehadirannya. Apakah ia memakai pakaian yang salah, sehingga membuat laki-laki di depannya terkejut?

Menunduk, menatap pakaian yang saat ini ia kenakan. "Tidak tuh, aku masih layak dipandang," batinnya menilai penampilannya sendiri.

Untuk itu, Chery hanya memakai pakaian tidur. Itu piyama berbulu halus dengan motif peach, bukankah seharusnya itu menjadi imut?

Tersadar, Chery langsung berbicara, "apa kamu mau bunuh diri?"

"Y-ya," jawab laki-laki itu sedikit ragu. Ia ragu apakah jika ia mati nanti, ia akan dapat melihat wajah secantik ini lagi?

Chery mengambil salah satu tangan laki-laki itu, dan ditaruh di atas tangan kirinya. Tangan Chery yang satunya, ia gunakan untuk mencari cutter berbentuk cakar kucing yang baru saja dibeli didalam sakunya.

Apa yang akan kamu pikirkan setelah itu? Ya, tentu saja menyayatnya, hha.

Chery menggores cutter itu cukup dalam, sehingga kulit laki-laki itu terlihat terbuka dan keluarlah tetes darah miliknya.

"AUWH! Kamu gila?! Itu sakit!" laki-laki itu menjerit kaget.

Chery menggulung lengan kiri bajunya hingga menampilkan bekas-bekas keloid dan juga beberapa bekas sayatan yang terpampang jelas disitu. Meraup kasar darah yang mengalir dari lengan laki-laki itu, dan mengusapnya ke tangan kiri Chery.

Menaruh cutter berbentuk cakar kucing yang sudah berbalur dengan darah tersebut di tangan laki-laki itu, setelah itu Chery berkata, "ayo main!"

******

Chery terlihat berjalan sendirian menuju rumahnya.

Dahulu ku mengenalmu paling
Semua tentangmu tertawa denganmu
Mengapa kini berubah asing
Tak saling menyapa lupa ku pernah disana~

Alunan lagu Asing-Juicy Luicy mengalun merdu lewat earphone yang tersumbat dikedua telinga Chery. Saat ini ia tengah galau.

Srupp..
Srupp..

Uhuk! Uhuk!

Habis sudah susu matcha yang tengah ia pegang, walau ditemani tersedak.

Ia meremukkan susu kotak berperasa matcha itu dengan penuh emosi, menyalurkan perasaan dongkol yang masih bersarang di hatinya.

Tadinya, ia berencana akan mengirim photo ketika ia membeli susu berperasa matcha tersebut kepada seseorang. Berharap diberi pujian, karna matcha adalah kesukaan 'seseorang' itu.

Tapi niatnya justru hangus begitu saja, ketika membuka aplikasi instagram dan menemukan bahwa 'seseorang' itu memposting diri bergandengan tangan dengan seorang perempuan. Shia meungg!! (sialan kamu)

Itu jelas bukan kesalahpahaman, ia memang sudah tau jika 'seseorang' itu dekat dengan perempuan, ia pikir itu hanya mimpinya, TAPI ITU NYATA BROO/SISS!!!

Tuk!

Membuang sampah remukan susu matcha itu ke jalanan, lalu menginjak-injaknya, kembali menyalurkan emosinya.

Puk!

Bahu Chery tiba-tiba ditepuk dari belakang, "Ketemu!"

Apanya yang ketemu? Siapa?

Apa itu karena Chery membuang sampah sembarangan? Oh tidak.. itu sebuah kesalahpahaman.

Oh ya, di lingkungan perumahan tempat Chery tinggal, memang tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan. Hm, jadi sudah tahukan, kenapa Chery agak panik saat ini?

Niatnya Chery akan memungut sampah bekas susu tersebut lalu lari. Tapi itu hanya angan, belum sempat Chery bergerak memulai aksinya, badan Chery tiba-tiba dipaksa berbalik.

Wajah tampan dan cantik milik laki-laki yang ia temui di rumah sakit tadi langsung terpampang jelas di depan mata Chery. Dan jangan lupakan senyuman lebar miliknya yang terlihat-ugh menggemaskan!!

Raut wajah Chery kembali normal, menaikkan alis bingung atas pertemuanya kembali dengan laki-laki ini, "kenapa?"

Menggelengkan kepala disertai senyuman menggemaskan itu, "tidak ada, hanya merindukan kamu."

Bingung. Ada apa dengan laki-laki ini? Merindukanku, katanya?

Ah, Chery baru sadar ternyata laki-laki ini masih memakai pakaian rumah sakit. Apa dia kabur? Huh, jangan-jangan orang yang dia tolong dari niat bunuh diri tadi adalah orang sakit jiwa?!

"Kamu kabur?" tanya Chery penasaran.

Laki-laki seumurannya itu nampak berpikir sejenak, "ya! Aku mencarimu!"

"Huh?"

"Apa kamu tidak merindukanku? Kita bahkan belum sempat berkenalan!" mengulurkan tangan dan menarik tangan Chery untuk bertaut, "aku Gav! Dan kamu.."

"Chery."

"Nama yang cantik, seperti orangnya, hihihi," balas Gav asik sendiri.

"Terimakasih, kamu juga cantik."

"Aku? Cantik? Yang cantik itu kamu! Kamu sangaaattttt cantikk, tau?!" Gav begitu memuji Chery.

"Hm, baiklah. Aku akan pulang, dan kamu pulanglah juga," hendak berbalik dan pergi dari hadapan Gav, Chery kembali ditarik dan justru dibawa pergi berbalikan arah dengan rumahnya.

"Iya, ayo kita pulang."

"Hey!" Chery kaget, menghentikan langkah Gav dan menarik paksa tangannya yang digenggam Gav.

CHERY LARI!

"MAMAHHHH TOLONG CHERRYYY!"

Lari dengan kencang. Ia tidak memperdulikan reaksi Gav selanjutnya, yang penting ia sampai di rumah dengan selamat!

Sial. Sepertinya Gav memang agak sakit jiwa.

*****

I Love You Endlessly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang