Makan BARENG

311 21 0
                                    

*****

Chery menggabungkan kembali antara penutup dan badan pulpen. Ia selesai mengajari Gav mengerjakan soal kimia.

"Paham, Gav?" Tanyanya meyakinkan diri.

Gav mengangguk disertai dehaman, "umm."

Chery tersenyum sekilas, "oke." Dengan itu ia merampas buku tulis berisi jawaban-jawaban yang didominasi angka itu dengan cepat dan beranjak keluar dari kukungan meja dan kursinya.

Gav mencegahnya. Menahan dirinya tetap diposisi, dengan telapak tangan yang melingkar dipergelangan tangan Chery.

"Mau kemana?" Suara Gav tak terdengar lembut. Nadanya datar dan agak bergetar.

Berbalik, Chery menatap Gav aneh. "Cek jawaban." Jawabnya.

"Ezra?"

"Ya."

"Harus dia?"

"Dia pintar, Gav."

"Kamu juga pintar, Chery." Gav tak malu kalah dalam bercekcok.

"Huh? Kamu kenapa, deh?" Chery bingung sendiri. Gav ini kenapa? Terlihat sedang menyudutkannya begini.

"Kamu yang kenapa. Ezra mulu." Gav ngambek-marah. Cengkramannya di tangan Chery menguat, emosinya semakin naik.

"Gak, tuh. Kadang Zion, kan?"

Si-

Gav melongo sendiri mendengar jawaban Chery. Dia ini sedang marah, loh! Tapi Chery malah menjawab santai menambahi bumbu, bukannya mengelak dan memberi jawaban yang menenangkan emosi Gav.

Walau begitu, cengkraman Gav di tangan Chery mengendur.

Chery nyengir. Sebelah tangannya yang kosong ia gunakan untuk mengelus rambut Gav. Mengusaknya pelan.

Pat-pat, guys.

"Bercanda, Gav. Engkau cintanya aku~" Chery menyanyikan sebaris lirik lagu diakhir kalimat.

Oke. Gav berhasil luluh berkat tingkah Chery. TAK SANGGUP marah terlalu lama jika begini! Ugh, cara Chery menenangkan dirinya begitu unik. Mengusak kepalanya, lalu apa tadi? 'Gav cintanya Chery?' Ahahaha

"Yaudah ya, sayang. Aku mau cocokin jawaban sama punya Ezra dulu. Sebentar doang, kok. Gak selingkuh, cius.. gak janji." Suara Chery memelan diakhir.

"Cepat. 5 detik."

"Mana bisa."

"Bisa." Gav kekeuh.

"Oke."

Buru-buru Chery melepas jeratan jari-jari Gav di tangannya dan melesat menuju meja Ezra.

"Ezra." Panggil Chery begitu dirinya tiba di samping meja Ezra. Telunjuknya menoel pelan bahu Ezra karena tak mendapat respon apapun.

Ezra yang sedang memejamkan matanya dengan kusyuk ditemani alunan lagu-lagu itu pun jadi terusik. Membuka matanya, Ezra menoleh mendapati wajah Chery yang sumringah.

Mencopot earphone dengan volume full yang menyumbat kedua telinganya, "apa?" Ezra akhirnya berucap.

Chery menyerahkan buku tulis miliknya, "cek jawaban." Ucap Chery disertai cengiran dan mata yang berkedip-kedip sebanyak 3 kali.

Bibir Ezra berkedut, ingin tersenyum melihat tingkah imut Chery. "Ekhem," Ezra berdeham mencoba menetralkan kembali raut wajahnya. Bersikap biasa saja.

Menerima buku yang disodorkan Chery, "duduk." Ezra menyuruh Chery duduk di kursi kosong yang berada tepat di sebelahnya. Kebetulan sekali teman sebangku Ezra sedang sakit.

I Love You Endlessly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang