Chery memilih dirinya, tau!

171 12 0
                                    


*****

Selesai dengan wahana menguras mental itu, Mia dengan randomnya tiba-tiba mengajak melukis. Ah tidak, maksudnya mewarnai gambar dengan cat air. Hanya mewarnai saja, oke? Agar terlihat keren, anggap saja itu melukis.

"Nah, jadi di sini, guys! Lihat, keren, kan? Jawab iya please." Oceh Mia.

Chery menggaruk alisnya yang tak gatal, ekspresinya canggung, juga menjauhkan pandangan agar tidak bertatapan dengan Mia.

Begitu pula dengan yang lain. Zion, Ezra, Gav, menatap Mia horor. Astaga, mereka akan terlihat seperti bocah jika melakukan itu, Mia!

"Wah, keren banget, Mi! Aku mau yang gambar tayo, ya!" Yah, hanya Meta yang excited merespon di sini. Mau bagaimana lagi, Mia itu copy-an nya Meta tapi versi lebih kalem. Orang-orang bahkan sering menyebut mereka ber-2 kembar.

Mia mengangguk brutal mendengar respon Meta, langsung saja tanpa tanya, ia menarik tangan Chery menuju salah satu kursi di depan satu styrofoam bergambar tayo. "Nah, ayo lukis, Cher. Kita samaan aja tayo, beda di warna aja." Mia tersenyum cerah. Tidak menerima penolakan dari Chery.

"Arghh..." hanya satu seruan itu yang keluar dari mulut Chery. Walau begitu ia tetap menerima perlakuan Mia.

Meta datang duduk di samping Chery, memberi palette berisi cat air dan kuas lukis pada Chery. "Semangat, Chery!" Memberi semangat pada Chery.

Disusul Mia yang duduk di sebelah kiri Chery. Ikut memulai mewarnai styrofoam bergambar tayo itu dengan hati-hati.

Gambar Chery benar-benar berantakan. Chery benci seni gambar. Entah itu hanya mewarnai saja atau menggambarnya juga, Chery selalu payah dalam bidang seni ini. "Shia..." Chery bergumam nanar melihat hasil lukisannya begitu selesai mewarnai.

Niat awal ia hanya ingin menggunakan warna coklat, tidak berniat mengambil contoh visual dari salah satu karakter kartun Tayo si bus kecil itu. Coklat dan hijau. Warna itu yang ia gunakan. Menurutnya coklat itu simple dan untuk hijau.. salah satu idolanya menyukai warna hijau. Jadi Chery turut menyukai warna itu.

Dipikiran kalian pasti itu terlihat bagus-bagus saja, kan? Tapi nyatanya tidak. Karena Chery mewarnainya tidak hanya dengan 2 warna itu. Karena beberapa kali mewarnai dengan melewati garis, Chery jadi mengacaukan gambar si kecil itu. Warnanya jadi tercampur. Alhasil, Chery memutar otaknya sedikit dan terjadilah warna... abu.

Abu mungkin warna yang bagus. Tapi abu kali ini benar-benar buluk. Mau tau hal yang lebih bodoh? Chery tanpa sadar mengikut sertakan warna kuning dan oren ke dalam lukisan. Well, itu diluar kesadarannya!

Menoleh untuk melihat hasil lukisan Mia, mata Chery melotot. Sial, itu rapih sekali, bung!

Mia memang menyukai seni lukis, sih. Tidak usah heran teman-teman. Mari beralih melihat lukisan Meta. Mengangguk-nganggukkan kepalanya memuji lukisan Meta yang terlihat imut. Benar-benar persis si Tayo Tayo itu.

"Hufft.. selesai, deh." Suaranya memberitahu teman-temannya bahwa ia telah selesai menyelesaikan lukisan.

"Ppfftt... astaga, Chery! Kok bisa kamu mewarnai seburuk itu! Tuh, lihat anak tk di depan sana. Bahkan lukisannya lebih bagus daripada punyamu, tau." Mia terkejut dengan hasil tangan Chery.

Chery dan Meta reflek melihat ke depan. Benar saja, ternyata hasil tangan anak tk itu lebih baik daripada punya Chery saat ini. "Iya, benar. Se-enggaknya punya anak itu lebih berwarna daripada punya kamu." Meta membenarkan.

"Yasudah. Gak apa-apa. Kamu juga tau aku gak suka gambar menggambar." Chery membalas santai. Tidak tersinggung sama sekali lukisannya dibilang lebih jelek dari anak tk.

I Love You Endlessly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang