******
Tin! Tin!
Membunyikan klakson guna memberitahu sang mama bahwa dirinya sudah tiba di rumah. Motor Chery berhenti di pekarangan rumah dan Gav bergegas turun dari jok motor Chery.
Selesai memasukkan motornya ke garasi, Chery keluar dari garasi dan menatap Gav yang masih berdiri di halaman rumahnya.
Heran, ada apa dengan Gav? Kenapa ia tidak pulang ke rumahnya?
Gav masih setia berdiri di situ, mengangkat senyumnya tinggi, berkedip cepat 2 kali sambil terus menatap Chery. Berusaha terlihat cute dihadapan Chery.
"Ngapain kamu masih di situ, Gav? Pulang. Mungkin sekarang mama kamu udah nungguin kamu."
"Tapi, Chery.. eum, aku masih kepingin liat kamu." Jawab Gav persis seperti anak kecil yang menolak ketika disuruh pulang dari rumah temannya.
Chery menghela nafas lelah menghadapi Gav dalam mode anak-anak berkali-kali hari ini, "kita bisa ketemu lagi besok, Gav."
"Tapi aku mau main.. aku belum puas ketemu kamu."
"Aku bakal pulang, tapi nanti aku ke sini lagi, ya?" Sambung Gav.
Chery mengangguk saja menanggapi Gav, "terserah."
Gav berseri mendengar jawaban Chery yang setuju atas ucapannya, ia lantas langsung pergi berjalan menuju gerbang rumah Chery. Sebelum pergi, Gav menyempatkan menoleh ke belakang, menatap Chery yang ternyata masih setia menatapnya. Gav melambai kearahnya, "bye-bye, Chery. Sampai ketemu nanti! Tahan dulu kangennya, ya!"
Setelah itu Gav menghilang dari balik gerbang rumahnya, Chery tersenyum kecil menatap kepergian Gav. Barusan itu Gav terlalu manis! Anak baik..
Chery sadar, ia menetralkan lagi raut wajahnya, menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan pikirannya yang sesaat hanya terisi oleh Gav. Chery membalikkan badannya dan berjalan memasuki rumahnya.
Apa-apaan barusan itu?
*****
"Mah.." suara bariton tiba-tiba terdengar dari arah punggungnya.
Mama Chery yang sedang menggoreng telor ceplok itu terkejut ketika menengok ke belakang dan menemukan sosok Gav menatapnya tanpa ekspresi.
"Au! Gav.. kaget tante." Mengelus dadanya shock, nyaris saja ia melayangkan sutilnya ke arah Gav.
"Gav cari Chery, mah. Mau ngajak main ps di rumah." Langsung saja ia menyatakan tujuannya datang kemari.
Menganggukkan kepalanya mengerti alasan Gav datang ke rumahnya. "Chery di kamarnya. Kamu naik aja ke atas, pintu yang ada banyak poto cowonya, ya."
Gav sempat mengernyit sebentar, tapi sesaat kemudian ekspresi Gav kembali normal. Ia mengangguk sekali kepada wanita itu, lalu langsung pergi menaiki tangga guna menemui Chery-nya.
Sampai di lantai atas dan menemukan pintu dimana terdapat banyak poster pria-pria tampan tertempel, ia mengetuk pintu 3 kali, "Chery?" Panggilnya pelan.
Menunggu beberapa detik tapi tetap tidak ada sahutan dari dalam, Gav mengernyit. Ia mengetuk pintu itu lebih keras, "CHERY!"
Masih tidak ada tanggapan dari sang pemilik kamar.
Apa Chery tidak berada di kamar? Tapi kata mamanya, Chery berada di kamarnya?
Gav memilih opsi menggedor-gedor pintu kamar itu dengan tidak sabaran, hingga Chery yang sedang menyapu kamarnya riang dengan headphone volume full itu terdengar terusik. Ia samar-samar mendengar suara brutal dari arah pintu kamarnya, memutuskan mem-pause lagu dan yak! Benar sekali dugaannya, suara gedoran pintu dengan kencang itupun langsung terdengar di telinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Endlessly
Roman d'amourBagaimana, sih, rasanya dicintai dengan ugal-ugalan?? Kalian harus baca inii!! ***** I Love You Endlessly. (Aku Mencintaimu Tanpa Henti) Ini tentang Gav yang tidak bisa berhenti mencintai Chery. Bahkan ia telah dibuat jatuh dalam pertemuan pertamany...