Met baca, Guys!
Raka merasa kesal ketika menyadari kalau ada yang mengenalinya di tempat dia tinggal sekarang. Saat memutuskan untuk tinggal di apartemen itu yang Raka inginkan adalah hidup menyendiri dimana tidak ada satu orang pun yang mengenalinya sehingga dia tidak perlu berbasi-basi setiap kali bertemu orang. Tapi siapa sangka di apartemen yang sebenarnya berlokasi cukup jauh dari kantornya dia malah bertemu dengan rekan kerjanya yang mengaku bernama Citra.
Sudah kepalang tanggung jadi yang bisa Raka lakukan hanya berusaha untuk menghindari bertemu dengan Citra. Setelah pertemuan hari itu, Raka berangkat lebih pagi dari biasanya. Dia akan membeli sarapan dan memakannya di kantor. Untungnya Raka belum pernah bertemu Citra saat dia pulang kantor. Pekerjaan Raka yang cukup banyak membuat dia biasanya baru pulang diatas jam tujuh malam dari kantornya.
Tapi bukan hanya itu saja kesialan yang menimpanya. Kini setiap makan siang di pantry dia mendapati seseorang menyebalkan yang terus persisten ingin menemaninya makan siang. Dia sudah tidak ingin berteman dengan siapapun dan ini manusia menyebalkan yang menemaninya makan siang malah berusaha dengan keras untuk berteman dengannya. Untung saja laki-laki itu sudah menikah kalau tidak dia mungkin akan digosipkan sebagai pasangan sesama jenis Raka.
Masalahnya Raka juga makin dibuat jengkel saat melihat menu makanan yang dibawa laki-laki itu. Dia tahu siapa yang membuat bekal itu. Apalagi setiap melihat menunya yang sangat mengiurkan. Meskipun baru beberapa kali mencoba tapi dia tahu kalau istri laki-laki itu pandai memasak, jadi makanan yang dibawanya pasti sangat enak.
"Mas Raka beneran cuma makan itu saja?" tanya Vidi saat melihat bekal Raka yang berisi nasi, wortel dan brokoli rebus serta dua telur rebus. "Mas Raka mau nyobain semur daging? Saya kebetulan bawa agak banyak, nih, Mas."
Raka menatap Vidi dengan pandangan kesal. "Gak usah. Saya sedang jaga makan." Sebenarnya bukan itu alasannya. Tapi Raka tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya,. Bisa-bisa Vidi akan mengasihaninya. Raka tidak begitu bisa memasak jadi dia hanya mengolah secara sederhana makanannya. Seperti merebus atau menggoreng saja.
"Oh, baik, Mas. Kalau Mas mau tinggal ambil, ya," ucap Vidi sambil menaruh kotak berisi semur daging di tengah meja mereka berdua.
Raka mendengus mendengar Vidi mengatakan hal itu. Kadang dia berpikir alasan Vidi terus melakukan ini. Apa mungkin Vidi ingin memamerkan keberhasilannya mempersunting Dinda padanya. Tapi Raka tahu kalau Vidi pasti tidak akan berpikir melakukan itu.
Raka memang tidak tahu alasan mengapa Vidi terus berusaha mendekatinya. Vidi menyadari dengan jelas sejak Raka melepaskan Dinda padanya, Raka juga jadi berubah. Laki-laki ramah yang biasanya tidak sungkan untuk bercengkrama dengan rekan kerjanya itu menarik diri. Vidi sangat menyadari kalau Raka berubah menjadi dingin dan tidak ingin dijangkau.
Bukan hanya Vidi sebenarnya yang menyadari itu. Seluruh karyawan di departmennya juga tahu akan hal itu. Tapi bagi mereka selama pekerjaan tidak ada kendala, mereka tidak peduli dengan perubahan sikap Raka.
Tapi bagi Vidi, dia mengkhawatirkan kalau rekan kerjanya itu menarik diri karena desas-sedus yang sempat beredar di lingkungan kerja mereka. Beberapa orang di departemen mereka sudah mengetahui kalau Raka berencana untuk menikah. Ditambah lagi informasi Raka tertangkap oleh polisi waktu itu juga sudah menyebar. Dan orang-orang kemudian menggabung dua peristiwa itu dan menjadikannya sebagai suatu kejadian sebab-akibat. Untung saja mereka belum tahu siapa calon istri Raka sehingga ketika dia menikah dengan Dinda tidak ada orang yang mengunjingkan mereka.
Vidi sendiri belum tahu alasan yang membuat Raka akhirnya melepaskan Dinda. Raka tidak pernah mengatakan itu dan tidak pernah berniat membicarakan masalah itu lagi dengan Vidi. Vidi hanya mengira-ngira alasan Raka sebenarnya. Vidi hanya berkesimpulan kalau Raka orang yang baik dan tidak ingin menghambat kebahagian orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Senja Itu Kita Bertemu
General FictionRaka pernah tergoda dan salah jalan. Kini dia mendapatkan teguran dan balasan dari kesalahannya. Karena itu dia berusaha memperbaiki diri dari apa yang tersisa. Raka tidak tahu kalau Tuhan sangat menyayanginya. Karena ternyata bukan hanya teguran da...