CH 7: ACARA KELUARGA ALSHA

284 41 15
                                    

GIANA POV

"Sha make up aku nggak ketebelan kan?"

Gue memperhatikan dengan teliti refleksi wajah gue yang terlihat di layar hp, untuk ketiga kalinya gue kembali memeriksa penampilan. Baik itu mengatur rambut yang sudah di catok rapi sampai memperhatikan apakah make up gue terlalu tebal. Gue udah usaha semaksimal mungkin untuk menerapkan make up yang terlihat tipis tapi flawless, kan gue takut di judge sama keluarga Alsha kalau terlihat menor.

"Nggak ketebelan Gia, tetap cantik seperti biasanya. Udah ayo masuk," Gue langsung kaget atas dua hal. Disebut cantik sama Alsha dan tangan gue digandeng Alsha. Kekagetan gue nggak bertahan lama karena gue jadi mengagumi betapa estetiknya rumah ini. Arsitekturnya bergaya modern minimalis, rumahnya nggak begitu besar dan penataan ruangannya terutama foto-foto, dan segala macam bentuk penghargaan di ruang tamu menambah kesan harmonis dan kekeluargaan di rumah ini.

Acara keluarga Alsha benar-benar diadakan kecil-kecilan di dalam rumah, juga di halaman belakang rumah yang nggak terlalu besar tapi bagus banget. Ada taman kecil dan kolam ikan koi, terlihat asri dan nyaman. Anggota keluarga yang hadir cukup banyak, tapi jumlah mereka membuat acara ini lebih mirip arisan keluarga.

"Halo Tante!" 

Begitu gue dan Alsha menginjakkan kaki dihalaman belakang kami berdua langsung disambut oleh sapaan dan lambaian tangan dari keponakan cantik Alsha yang gue ingat namanya Azalea. Gue membalasnya tentu saja. Masih dengan digandeng Alsha, kami berjalan menghampiri kakak Alsha yang tengah duduk di sebuah sofa yang ada di halaman belakang bersama suami dan anak sulungnya. 

Kak Renesha berdiri dan merentangkan tangan hendak memeluk gue, refleks gue lepas gandengan Alsha dan gue sambut peluk hangat Kak Renesha. "Terimakasih ya sudah datang Giana..." Ucapnya. Gue tersenyum sambil melepas pelukan Kak Renesha, "sama-sama Kak. Selamat ya sekarang sudah jadi Ibu dua anak. Semoga nanti anaknya menjadi anak yang sehat, baik budi dan pintar," Gue menyerahkan hadiah kecil yang udah gue siapkan beberapa hari lalu. "Aku bawa ini Kak, semoga Kakak suka dan berguna ya." 

Kak Renesha menerima hadiah gue dan berterima kasih lagi. Gue juga menyalami dan memberi selamat kepada Bang Gibran selaku abang ipar Alsha dan kepada si cantik Azalea atau biasa dipanggil Lea. Gue kelihatan santai? No! Dari lubuk hati yang paling dalam gue lagi nahan grogi. Sekarang gue lagi bersama Renesha Kalandra yang merupakan salah satu aktris terbaik dan terpopuler se-Asia sampai masa pensiunnya. Lalu ada suaminya yang merupakan dokter kondang yang sering wara-wiri di layar televisi Indonesia sebagai pengisi salah satu acara kesehatan paling populer. Lalu ada keponakan cantiknya yang gue akui sebagai anak SMP paling cantik yang pernah gue lihat. Kami sudah kenal, kenalan kemarin sewaktu acara pernikahan Sean, malah sempat foto-foto bareng temen-temen kuliah gue juga. 

"Duduk dulu Gia," Kak Renesha menarik gue untuk duduk di sebelahnya, dengan agak kaku gue duduk disana. "Shaka ambilin Gia minum sama cemilan," Ketika Alsha yang berdiri di hadapan gue akan pergi, reflek gue tarik pelan bagian bawah bajunya. Kak Renesha dan bang Gibran tertawa pelan, pun Lea juga. Gue jadi malu dan salah tingkah, itu cuma reflek gue yang sejujurnya nggak mau ditinggal karena gue asing disini. 

"Udah Om Shaka disini aja, biar Lea yang ambilin makanannya." Alsha berterimakasih kepada Lea dan mengambil posisi duduk di depan gue, tempat dimana Lea duduk tadi. 

"Gia udah berapa lama pacaran sama Alsha?"

Gue ngelirik Alsha yang juga ngelirik gue, dengan agak ragu gue menjawab, "Kira-kira sebulan kak." Kak Renesha dan suaminya mengangguk-anggukan kepala. 

"Satu bulan ini Shaka sibuk kerja terus, berarti kamu nggak pernah di apelin dong?"

Gue ketawa canggung lalu melirik Alsha lagi dengan pandangan memaksanya untuk membantu menjawab. Untung Alsha mengerti kode gue dan dengan cepat ia pun merangkai alasan. 

Fake Dating Real FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang