CH 6: KENCAN?

259 47 22
                                    

4k kata ya say, selamat membaca!


GIANA POV

Satu minggu setelah gue mengiyakan ajakan Alsha ke acara keluarganya, kini tibalah hari terakhir sebelum akhir pekan. Tadinya gue nggak mau pulang kerumah Mama, karena hari minggunya gue mau pergi sama Alsha. Sayangnya gue dipaksa pulang, kalo nggak mau datang nanti Asa bakalan jemput gue ke kontrakan. Karena biasanya alasan gue malas pulang kalo nggak capek ya malas. Tapi kalau gue tetep ngotot nggak mau pulang tanpa alasan yang jelas, pasti mama bakalan nelpon gue sambil ngedrama, ngatain gue anak durhaka yang nggak mau pulang dan ketemu mamanya.

Sejujurnya sebulan belakangan ini gue agak malas untuk pulang karena dirumah pasti mama akan berbicara tentang 'bagaimana jika Gia menikah.' Mama juga kadang ceritain soal kisah cintanya sama Papa lagi. Gue sedih deh, kayaknya Mama pengen gue cepetan nikah. Sebenarnya gue ada rasa kesal dengan tingkah Mama ini, Mama kan tau posisi gue baru putus dan gagal nikah sama Haris, minimal ya kasih gue waktu dulu lah buat nyembuhin hati. Jangan ngelukain gue dengan mendesak gue memperbaiki kegagalan gue sebelumnya kan. Sewaktu gue baru putus, Mama nggak kayak gini. Beliau mengerti soal kesusahan hati anaknya.

Tapi sejak acara arisan keluarga pertengahan bulan kemarin, Mama mulai berani menyinggung pernikahan ke gue. Gue rasa Mama mendengar omongan nggak enak tentang gue, dari saudara gue disana. Mama gue emang orangnya cukup mudah tersinggung kalau sudah menyangkut keluarganya. Mama suka kepikiran sama omongan orang dan nggak mau kalah. Asa dan kak Sonya sudah beberapa kali bantuin gue bicara ke Mama supaya tidak terlalu menekan gue untuk cepat menikah. Tapi usaha mereka memang nggak membuahkan banyak hasil. Untung aja Asa punya pacar dan sekarang sedang mengumpulkan modal nikah, kalo nggak dia juga akan bernasib sama kayak gue.

Kalau dipikir-pikir dari dulu kalau perihal pasangan begini, pasti gue terus yang disinggung sama Mama atau keluarga besar. Alasannya tentu karena gue jarang pacaran, dan kalau pacaran juga nggak pernah awet. Seumur hidup gue cuma pernah tiga kali pacaran dan rekor paling lama gue pacaran adalah dua tahun, itu sama mantan gue semasa kuliah. Setelah itu putus dan dia sekarang udah nikah, udah punya anak satu malah.

Mama kadang jodoh-jodohin gue, tapi tentu nggak pernah berhasil karena semua cowok yang dikenalin ke gue punya banyak ketidak cocokan sama gue. Ada aja sesuatu dari mereka yang bikin gue nggak srek. Gue ini ribet, sama cowok pemilih banget.

Gue sempet kepikiran mau menjomblo seumur hidup, nggak nikah nggak papa. Cukup jadi rich aunty yang loyal kepada keponakan aja gue rasa gue udah bahagia. Tapi ide itu pasti akan menyakiti Mama, jadi gue urungkan. Gue pun teringat sama tekad gue kemarin-kemarin yang pengen nyari cowok yang bisa melampaui Haris.

Lagi, sosok Alsha muncul di benak gue. Dia sebenarnya adalah cowok yang bisa banget melampaui Haris. Tampang, sudah pasti menang dari Haris. Duit-ini skip aja karena tidak sopan membicarakan penghasilan orang dan sejujurnya gue juga nggak tau apa apa soal harta Alsha. Ahklaknya Alsha juga terlihat lebih baik dari Haris, lalu atas too much information yang diberikan sama Bella, gue jadi tau kalau Alsha cuma punya dua mantan seumur hidupnya. Dia juga nggak punya temen deket cewek, nggak pernah selingkuh, pokoknya nggak berpotensi nyakitin gue seperti yang Haris lakukan. Gue nggak bisa membandingkan banyak karena mereka berada di dunia pekerjaan yang berbeda. Yang jelas Alsha pasti orang yang sangat kompeten di bidangnya, gue suka cowok yang berdedikasi penuh pada pekerjaannya.

Walaupun nggak mau, tapi gue tetap harus ke rumah Mama sekarang. Gue kepikiran hari Minggu nanti, bisa ribut Mama kalo ketemu Alsha. Pasti Mama akan nanya-nanya Alsha langsung atau nanyain apapun tentang Alsha ke gue. Apalagi kalo Mama srek sama Alsha, dia pasti bakalan sering disuruh main untuk dan tentu aja gue semakin didesak buat menikah karena Mama merasa calonnya udah di depan mata. Tapi gue yakin sih Mama pasti srek, Alsha kan bisa dikategorikan sebagai menantu idaman. Duh rasanya gue pengen teriak sambil ngacak-ngacak dunia.

Fake Dating Real FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang