╰┈➤┇CHAPTER 08

4.8K 597 406
                                    

Helaan napas terdengar begitu berat, netra berkilau menatap sendu bangunan megah di hadapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan napas terdengar begitu berat, netra berkilau menatap sendu bangunan megah di hadapan. Jemari lentiknya mengeratkan genggaman pada beberapa buku dalam pelukan, [Name] terdiam mematung sebelum memasuki area kampus yang entah kenapa terlihat lebih sepi dari hari-hari biasanya.

"Oke. Siapkan mentalmu untuk mendapat caci maki bahkan lemparan minuman lagi, [Name]." Gumamnya pada diri sendiri.

Gadis itu menutup mata sesaat, mulai melangkah dilengkapi segala kesiapan diri sebab hari ini pasti akan mendapatkan banyak sekali perlakuan kasar lebih dari kemarin.

Mungkin, bukan hanya sekadar tamparan dan jambakan pada rambutnya. Bisa saja, bangku juga meja yang akan melayang lalu menghantam kepalanya sampai pecah dan benar-benar mati karena mereka semua pasti sangat menginginkan hal itu sebagai balasan atas segala kutukan dalam dirinya.

Belum lagi harus mendengar berita kematian si bungsu Itoshi, setelah dekat dengannya dan sudah jelas akan memicu keributan dari para pengagum fanatiknya selama ini. Walau terlampau pendiam, nyatanya lelaki itu memiliki banyak penggemar yang pasti akan menyerang sangat brutal juga membabibuta melebihi fans Reo saat di kantin.

Namun, segala pemikiran dan kewaspadaan yang sudah diyakini sejak langkah pertama memasuki area kampus itu seakan hilang sepenuhnya. Tatkala semua mahasiswa yang melihat bahkan berpapasan justru segera menepi untuk memberi jalan, bahkan langsung menunduk seolah enggan berurusan apalagi mencari masalah dengannya.

Sikap mereka terlihat sangat berbanding terbalik jauh dari sebelumnya, tatapan tajam hingga amarah itu terganti begitu saja diselimuti suasana jelas berbeda. Sama sekali tidak ada bisik kebencian apalagi hinaan serupa dengan kejadian yang sudah berlalu, semua mulut terkatup rapat dan tak berniat memancing keributan atau mengumpatinya seperti dulu.

Ada yang terlihat memberanikan diri untuk memberi senyum kaku lalu memalingkan wajah cepat diikuti tubuh gemetar, ada pula yang sempat berlari terburu karena terlambat hingga tak sengaja menabrak dirinya tetapi segera bersimpuh memohon ampunan dengan kedua tangan bergetar.

Beberapa melirik dengan hati-hati atau dipenuhi sorot mata sulit diartikan, [Name] jadi tidak mengerti kenapa mereka semua terlihat begitu ketakutan ketika melihatnya yang kini berjalan hanya sendirian?

Gadis itu sesaat memperhatikan diri sendiri untuk memastikan jika tidak ada yang salah dari penampilan, sweater dan celana yang digunakan pun jauh dari kata menakutkan sebab warnanya saja terlihat manis ketika dipadukan. Lalu rambut yang tertata rapi juga buku dalam pelukan jelaslah membahas pelajaran, tanpa cover mengerikan mampu mengundang rasa takut untuk mereka yang alergi dengan sesuatu hal menyeramkan.

Tetapi, kenapa semua orang kini menatapnya dengan waspada juga wajah memucat?

Apa jangan-jangan, sejak tadi di belakangnya ternyata ada---

[2] TRAPPED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang